Wisata Kuliner Khas Kalimantan Barat, Perpaduan Kultur Melayu, Dayak dan Tionghoa

Wisata Kuliner Khas Kalimantan Barat, Perpaduan Kultur Melayu, Dayak dan Tionghoa
info gambar utama

Berwisata ke suatu daerah belumlah lengkap jika belum menikmati makanan khas daerah tersebut. Begitu juga jika kita berwisata ke Provinsi Kalimantan Barat. Perpaduan kultur antara masyarakat Melayu, Dayak, dan keturunan Tionghoa yang hidup berdampingan memberi warna dan keragaman kuliner di provinsi ini.

Di antara beragam kuliner yang ada, salah satu makanan khas Kalimantan Barat yang unik adalah bubur pedas. Bubur pedas merupakan perpaduan antara beras, parutan kelapa, dan aneka sayuran. Bubur ini bercita rasa gurih dan tidak pedas seperti namanya. Selain bubur pedas, masih banyak makanan khas provinsi ini yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Kawan GNFI, inilah beberapa kuliner yang ada di Provinsi Kalimantan Barat.

Bubur Pedas

Dari nama makanan ini kita tentu membayangkan kalau makanan ini mempunyai cita rasa yang pedas. Jangan salah! Cita rasa makanan ini tidaklah sesuai dengan namanya, bubur ini bercita rasa gurih.

Bubur pedas merupakan makanan khas Kabupaten Sambas. Bahan utama untuk membuat bubur ini adalah beras dan kelapa parut. Kedua bahan itu disangrai, lalu ditumbuk halus. Setelah itu, ditambahkan bubuk lada, ketumbar, dan bumbu-bumbu yang lain.

Adonan tersebut lalu dicampur dengan aneka sayuran, seperti daun dan pucuk pakis, daun kesum, kacang panjang, dan wortel. Pada saat disajikan bubur pedas ditaburi kacang tanah goreng, ikan teri goreng, dan kerupuk.

Baca juga: Menikmati Serabi Notosuman yang Jadi Kuliner Legendaris dari Kota Solo

Pacri Nanas

Pacri nanas adalah buah nanas yang dijadikan sayur. Buah nanas yang sudah matang dikupas, lalu dipotong-potong. Setelah itu, dimasak bumbu gulai. Cita rasa masakan ini asam, pedas, dan gurih. Masakan ini paling enak disantap dengan lauk ikan asin goreng.

Sungkui

Sungkui merupakan makanan khas daerah Sanggau. Makanan ini terbuat dari beras yang dibalut dengan daun sungkui. Sungkui ini serupa dengan lontong, tetapi bentuknya tipis. Sungkui disajikan dengan lauk, seperti opor ayam, serundeng, dan sambal goreng nanas.

Mi Sagu

Sesuai dengan namanya, mi sagu adalah mi yang terbuat dari tepung sagu. Pertama-tama, tepung sagu dicampur dengan air, lalu diiris tipis menyerupai mi. Mi tersebut ditumis dengan bumbu, sayur kucai, sawi, lada, dan udang ebi. Untuk menyajikannya ditaburi dengan seledri, daun bawang, teri goreng, kacang goreng, bawang merah, dan jeruk sambal. Selain itu, bisa juga ditambahkan kecap manis dan sambal.

Sotong Pangkong

Di Pontianak, sotong pangkong identik dengan bulan puasa. Hal ini disebabkan makanan ini hanya dijual pada saat bulan Ramadan. Sotong pangkong adalah sotong atau cumi-cumi yang telah dikeringkan dan dipanggang. Setelah dipanggang, sotong dipangkong atau dipukul-pukul agar dagingnya terasa lebih empuk. Inilah yang menjadi kekhasan dari makanan ini.

Baca juga: Bandung Masuk 10 Besar Kota Kuliner Terbaik di Dunia Tahun 2023 Versi TasteAtlas

Kerupuk Basah

Biasanya yang namanya kerupuk itu berbentuk kering. Akan tetapi, di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat makanan khas yang disebut dengan temet atau kerupuk basah. Makanan ini berbahan baku ikan air tawar. Jenis ikan tawar yang paling lezat untuk diolah menjadi temet adalah ikan belidak. Ikan ini banyak dijumpai di Danau Sentarum, Kalimantan Barat.

Cara membuat kerupuk basah ini sangat sederhana. Sebelum diolah, ikan belidak dibelah terlebih dahulu untuk memisahkan bagian daging dengan tulang. Setelah itu, daging ikan digiling dan dicampur dengan bumbu sahang (lada), bawang putih, dan garam. Daging ikan dan bumbu tersebut lalu dicampur dengan tepung kanji.

Selanjutnya, adonan tersebut dibentuk silinder memanjang dan direbus. Jika sudah mengapung, kerupuk basah siap diangkat. Kerupuk ini dapat dimakan langsung atau digoreng terlebih dahulu. Supaya lebih nikmat, kerupuk basah ini dapat dimakan dengan sambal. Sambalnya terbuat dari cabai rawit, kacang tanah goreng, garam, gula, dan penyedap rasa. Jika ingin ditumis, sambalnya bisa ditambah bawang merah dan bawang putih.

Ale-Ale

Ale-ale adalah sejenis kerang-kerangan dengan daging dan kulit cangkang yang putih. Membuat ale-ale merupakan mata pencaharian warga Ketapang dan telah menjadi identitas daerah ini. Ale-ale bisa dinikmati dengan cara direbus terlebih dahulu dengan garam. Selain itu, bisa juga diambil dagingnya, lalu dicampur dengan sayur. Kedua cara menikmati ale-ale itu sama enaknya.

Teh Krisan

Teh krisan merupakan minuman kesehatan tradisional khas Kota Singkawang. Sesuai dengan namanya, teh ini terbuat dari bunga krisan atau bunga seruni. Teh krisan diyakini bisa memulihkan kebugaran badan, menyembuhkan influenza, jerawat, mengobati panas dalam, sakit tenggorokan, dan menetralisir racun dalam tubuh.

Agar lebih berkhasiat, bunga krisan dicampur dengan tumbuhan asli Provinsi Kalimantan Barat, seperti maulifung dan cincau. Teh krisan mempunyai cita rasa yang khas. Ketika diseduh dengan air panas, harum bunga krisannya akan keluar. Setelah dingin, air seduhan Teh krisan akan terasa manis.

Tahu Singkawang

Tahu singkawang terkenal gurih dan nikmat. Dalam proses pembuatannya, tahu singkawang diolah secara tradisional dan tanpa bahan pengawet. Oleh karena itu, tahu singkawang ini aman untuk dikonsumsi. Tahu singkawang ini bisa dibeli di pasar tradisional atau di tempat pembuatannya.

Baca juga: Nasi Berenang, Kuliner Gurih nan Segar dari Polewali Mandar

Manisan Kelimbau

Kota Singkawang terkenal sebagai penghasil manisan buah kelimbau. Manisan ini diolah secara tradisional. Mula-mula, buah kelimbau direndam dalam air garam. Setelah itu, direndam lagi dengan air gula selama beberapa hari agar buah kelimbau terasa manis. Buah kelimbau yang telah direndam air gula dikeringkan dengan cara dijemur. Cita rasa manisan kelimbau adalah asam manis menyegarkan.

Kwe Tiauw

Kwe tiauw adalah mi lebar yang gepeng yang biasanya dimasak seperti mi goreng yang dicampur dengan daging sapi atau udang. Ada berbagai pilihan menu kwe tiauw, yaitu kwe tiauw goreng, kwe tiauw rebus, dan kwe tiauw siram.

Kwe tiauw goreng sama dengan mi goreng yang dicampur dengan sayuran sawi, tauge besar, aneka daging, dan babat. Kwe tiauw rebus adalah kwe tiauw yang dimasak bersama kuah. Sementara kwe tiauw siram adalah kuah kental yang berisi sayuran, daging sapi atau ayam, udang, cumi, dan aneka jeroan. Kwe tiauw siram paling banyak disukai.

Biasanya kwe tiauw Pontianak disajikan dengan siraman kecap. Inilah yang membedakan kwe tiauw di Kota Pontianak dengan kwe tiauw dari daerah lain.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
GI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini