Sulbar Punya Bendungan Pertama Senilai Rp1 Triliun, Kapasitas 65 Juta M3

Sulbar Punya Bendungan Pertama Senilai Rp1 Triliun, Kapasitas 65 Juta M3
info gambar utama

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI tengah membangun bendungan pertama di Sulawesi Barat (Sulbar). Namanya Bendungan Budong-Budong, terletak di Kabupaten Mamuju Tengah.

Nilai proyek ini mencapai Rp1,02 triliun, proses konstruksi sudah dimulai sejak Desember 2020. Hingga 25 Februari 2024, progres pembangunan baru mencapai 27 persen, demikian keterangan Kepala BWS Sulawesi III Dedi Yudha Lesman.

Bendungan Budong-Budong akan memiliki kapasitas tampung sebesar 65,18 juta meter kubik. Infrastruktur tersebut berfungsi untuk mendukung pengembangan daerah irigasi Budong-Budong seluas 3.577 hektare dan memasok air baku sebesar 410 liter per detik.

Luasnya Bendungan Lolak di Bolmong, Jadi PLTMH dan Pasok Air Baku 500 Liter

Bukan itu saja, bendungan ini juga sangat dibutuhkan masyarakat sebagai pengendali banjir untuk kawasan rawan bencana, seperti Kecamatan Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa. Bendungan ini berpotensi mereduksi banjir 60 persen dari 341,59 meter kubik per detik menjadi 106,76 meter kubik per detik.

Mamuju Tengah dilalui tujuh sungai, di antaranya: Budong-Budong, Lumu, Karama, Karossa, Benggaulu, Kamansi, dan Panggajoang. Semuanya mengalir dari perbukitan di bagian Timur menuju daerah pesisir Barat, lalu bermuara di perairan laut Selat Makassar. Bendungan Budong-Budong dibangun dengan mengempang aliran Sungai Salulebbo—anak sungai Budong-Budong.

Pemerintah memperkirakan bakal banyak kegiatan pembangunan di Mamuju Tengah, baik pertanian lahan basah ataupun industri, terlebih lagi wilayah ini sedang berkembang. Untuk itu, pasokan air baku dari Bendungan Budong-Budong sangat dibutuhkan.

Bendungan Situ Lembang: Berdiri Sejak 1912, Direhab Rp43 Miliar

Menurut Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono, dalam membangun infrastruktur, pemerintah tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing, tapi juga pemerataan hasil pembangunan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat.

“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya, sehingga bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat bagi masyarakat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ucap Basuki dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Minggu (25/2/2024).

Pembangunan Bendungan Budong-Budong digarap oleh PT Brantas Abipraya bersama PT Bumi Karsa selaku kontraktor pelaksana, lalu PT Indra Karya, PT Tuah Agung Anugrah, serta PT Ciriajasa E.C, sebagai konsultan supervisi. Bendungan pertama di Sulbar ini termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres Nomor 109 Tahun 2020.

Upaya Pemerintah Cegah Pantura Tenggelam: Bangun Bendungan hingga Giant Sea Wall

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini