Heboh Kemunculan Matahari Kembar di Mentawai, Simak Penjelasan Ilmiahnya!

Heboh Kemunculan Matahari Kembar di Mentawai, Simak Penjelasan Ilmiahnya!
info gambar utama

Kemunculan matahari kembar di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, membuat heboh jagat media sosial. Tak sedikit warganet yang menganggap fenomena unik ini sebagai pertanda terjadinya kiamat.

Dalam video singkat yang dibagikan pengguna Instagram @awreceh.id, Minggu (25/2), terlihat seseorang mengambil gambar langit dari atas kapal nelayan. Orang tersebut menunjukkan ada dua cahaya mirip Matahari saat bersamaan.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi?

Penjelasan Ilmiah Matahari Kembar

Fenomena Matahari bercabang sehingga tampak lebih dari satu, dalam dunia sains disebut “Sundog” atau “Parhelion”. Menurut National Weather Service, Sundog adalah bintik cahaya berwarna yang muncul karena pembiasan cahaya melalui kristal es.

“Sundog terletak sekitar 22 derajat ke kiri, ke kanan, atau ke dua-duanya dari matahari, tergantung di mana kristal es berada. Warnanya berubah dari merah yang paling dekat dengan matahari, menjadi biru di bagian luar Sundog,” tulisnya.

BMKG-nya Amerika Serikat itu juga menyebut Sundog biasa terjadi, yakni ketika ada perbedaan kontras hujan dan panas atau saat iklim dingin dan lembab pada satu tempat yang sama. Kondisi ini otomatis membuat awan cirrus memiliki kristal es yang terdifraksi.

Baca juga Ada Gerhana Matahari Total di Tahun 2024, Bisa Disaksikan di Indonesia?

Bukan Tanda Kiamat

Dengan kata lain, kemunculan Matahari kembar atau Sundog tidak lebih dari sebuah fenomena optik di atmosfer—bukan pertanda kiamat. Atmosfer bukan hanya menghasilkan cuaca harian, tetapi juga warna-warni cahaya dari radiasi elektromagnetik.

Fenomena Matahari kembar di Mentawai juga bukan yang pertama kali terjadi. Matahari bahkan tampak berjumlah empat, sebelumnya muncul di Kepulauan Riau. Fenomena ini adalah proses alami yang tidak berdampak negatif bagi manusia.

Negara-negara lain juga pernah melihat fenomena Sundog. Pada 11 November 2023 lalu, difraksi kristal es di atmosfer membuat langit di Kota Indianapolis, Indiana berhiaskan tiga Matahari. Jadi, masyarakat tak perlu khawatir akan fenomena ini.

Baca juga Fenomena Matahari “Lebih Singkat” di Dusun Wotawati Gunungkidul

Referensi:

NWS. How are Halos, Sundogs and Sun Pillars Created? https://www.weather.gov/arx/why_halos_sundogs_pillars#:~:text=Sundogs%20are%20colored%20spots%20of,the%20ice%20crystals%20are%20present.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini