Warna-warni Batik Jogja Pukau Masyarakat Canberra, Australia

Warna-warni Batik Jogja Pukau Masyarakat Canberra, Australia
info gambar utama

Warna-warni batik memikat masyarakat Australia dalam peragaan busana dan lokakarya membatik “Batik Show” yang digelar oleh KBRI Canberra. Lebih dari 120 peserta hadir mempelajari proses pembuatan batik dengan berbagai motif khas Nusantara.

Atase Perdagangan KBRI Canberra Agung Haris Setiawan menilai kegiatan yang menggandeng Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) ini bermanfaat untuk diplomasi kebudayaan sekaligus membawa citra positif Indonesia di kancah internasional.

Delegasi APPMI Yogyakarta memamerkan koleksi bertema “Peace n Harmony” yang menggabungkan simbolisme warna hijau dan motif batik Kawung, serta koleksi “Lukis Yose Art Skirt” yang mengangkat keragaman flora dan fauna asli Indonesia.

Perpaduan unik dari elemen klasik Jogja dengan motif abstrak kontemporer juga mejeng dalam peragaan busana batik tersebut. Selain itu, ada pula busana berbahan tekstil tradisional Indonesia dengan sentuhan modern dalam koleksi “Maharani Persada”.

Potensi cuan ratusan juta

Beberapa butik di Canberra menunjukkan minat pada produk batik yang dipromosikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya potensi transaksi hingga 15–20 ribu dolar Australia (AUD) atau sekitar Rp150–200 juta.

Maka dari itu, Pemerintah Daerah DIY dan Atase Perdagangan bekerja sama untuk memberikan fasilitas bebas ongkos kirim produk UKM Yogyakarta ke Australia. Tujuannya, mendukung penetrasi produk baru dari UMKM seperti halnya batik.

Kegiatan promosi batik di Canberra dikabarkan mendulang apresiasi dari konsumen, pelaku usaha setempat hingga perwakilan kedutaan negara lain. Peragaan busana dan lokakarya membatik menjadi acara rutin yang ditunggu-tunggu masyarakat Canberra.

Sebagai upaya tindak lanjut, diaspora setempat akan mengadakan lokapasar melalui website madeinindonesia.au. Lokapasar ini memungkinkan transaksi lanjutan termasuk fasilitas bebas ongkos kirim dari Indonesia ke Australia, khususnya produk batik DIY yang sudah mendapat dukungan pemerintah setempat.

Baca juga Jejak Kejayaan Haji Bilal Atmajoewana, Raja Batik Legendaris dari Yogyakarta

Bebas ongkir ke Australia

Pemerintah Indonesia memperluas program bebas ongkir dengan sinergi bersama diaspora di seluruh dunia. Promosi produk UKM melalui program ini mulai dilaksanakan pada 26 Februari 2024 dalam acara Batik Show di Canberra.

Sebagai informasi, program bebas ongkir produk UKM ini merupakan kelanjutan dari kerja sama antara Kementerian perdagangan, Dinas Koperasi, dan UKM DIY yang sebelumnya telah terjalin pada 2023.

Penghapusan ongkos kirim menjadi salah satu tonggak percepatan ekspor bagi para pelaku UKM potensial di Indonesia. Tak hanya ke Australia, program ini rencananya juga akan diperluas ke berbagai negara tujuan ekspor Indonesia.

Baca juga Kini Pelaku UMKM Bisa Ekspor Produk ke Australia Tanpa Ongkir, Bagaimana Rinciannya?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini