Unik, Ternyata Sulawesi Utara Memiliki Pulau dengan Penduduk Berbahasa Tagalog Filipina

Unik, Ternyata Sulawesi Utara Memiliki Pulau dengan Penduduk Berbahasa Tagalog Filipina
info gambar utama

Pernahkah Kawan GNFI mendengar tentang Pulau Miangas?

Wilayah terdepan Indonesia bagian utara yakni Pulau Miangas yang secara administrasi merupakan bagian dari kecamatan Miangas kepualauan Talaud, provinsi Sulawesi Utara. Dibutuhkan kurang lebih 2 jam untuk bisa mengelilingi pulau yang memiliki luas wilayah kurang lebih 3,39 kilometer persegi ini.

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2021 jumlah penduduk Pulau Miangas yakni sebanyak 820 jiwa dan mayorita berasal dari suku Talaud. pulau ini juga hanya memiliki satu desa dalam satu kecamatan. Hal ini menjadikan Pulau Miangas menjadi satu satunya wilayah yang kecamatannya hanya memiliki satu wilayah administratif yaitu desa Miangas.

Secara geografis, letak Pulau Miangas lebih dekat dengan daratan Filpina dibandingkan dengan Indonesia. Jarak antara Pulau Miangas dengan kota Davao Filipina yakni sekitar 45 mil laut atau sekitar 83 kilometer dan membutuhkan perjalanan 8—10 jam menggunakan kapal nelayan. Jika dibandingkan dengan jarak Pulau Miangas ke Melonguane ibu kota kabupaten Talaud yang membutuhkan jarak tempuh sehari semalam.

Bahasa yang digunakan penduduk di Pulau ini adalah bahasa Indonesia dan bahasa asli Filipina yakni tagalog, bukan tanpa alasan mengapa penduduknya memakai bahasa Tagalog untuk bahasa sehari-hari maupun ketika bertransaksi dengan warga Filipina.

Baca juga: Sebenarnya ada berapa jumlah pulau di Indonesia?

Jika dilihat dari Sejarah Pulau Miangas pertama kali ditemukan oleh dua orang asli Midanau Filpina. Mereka menemukan banyak pohon palem yang tumbuh di rawa-rawa. Sejak saat itu, pulau ini kemudian dikenal dengan sebutan Las Palmas yang calam bahasa Tagalog berarti buah kelapa yang mengambahng ditengah laut. Lama kelamaan pulau ini menjadi tempat persinggahan bagi perahu-perahu yang berlayar dari pulau-pulau sekitarnya yang akan menuju ke negara Filipina.

Seiring berjalannya waktu, yang awalnya hanya menjadi tempat persinggahan. Kini orang-orang dari berbagai pulau yang ada disekitaran Pulau Miangas ini menetap di pulau tersebut. Sehingga warga asli Pulau Miangas merupakan campuran dari penduduk pulau-pulau yang ada di sektarnya.

Wilayah Pulau Miangas dahulunya diperebutkan oleh dua negara yakni Spanyol dan Belanda. Kemudian pada tahun 1989 setelah pejanjian Paris. Pemerintah kolonial Spanyol menyerahkan kekuasaan mereka atas wilayah Filipina kepada Amerika Serikat. Dalam perjanjian tersebut dikatakan bahwa wilayah Filipina adalah semua wilayah dalam kotak geografis yang luas.

Dikarenakan Pulau Miangas berada dalam batas selatan kotak tersebut, kemudian oleh pemerintah Amerika Serikat memasukan pulau ini ke dalam bagian dari Filipina. Setelah itu, wilayah ini kemudian Kembali menjadi sengketa antara pemerintah Belanda dan pemerintah Amerika.

Pulau Miangas tampak dari satelit. Sumber: Tangkapan layar dari Google Earth
info gambar

Setelah sengketa antar dua negara tersebut berlangsung lama dan berakhir di Mahkamah Arbitrase internasional pada tanggal 4 April 1928 diputuskan bahwa Pulau Miangas adalah kepemilikan Belanda dan bagian dari negara Belanda.

Kemudian paska kemerdakaan negara Indonesia dan negara Filipina, Keputusan Arbitrase Internasional tentang kepemilikan pulau ini masih dipegang oleh masing-masing dua negara tersebut. Pada tahun 1958 melalui perjanjian lintas batas antara negara Indonesia dan negara Filipina yang ditandatangani oleh kedua negara tersebut. Menyatakan bahwa kedua negara tersebut mengakui Pulau Miangas merupakan pos lintas dari pihak Indonesia.

Minyak Kelapa-Ikan Bikin Ekspor Sulawesi Utara Tembus Rp12 Triliun

Dari sejarah inilah mengapa sejak dahulu bahasa yang digunakan penduduk Miangas telah lama terpengaruh dari bahasa Tagalog. Kemahiran penduduknya dalam berbahasa Tagalog sangat membantu ketika berinteraksi ataupun melakukan barter dengan orang-orang Filipina. Karena jaraknya yang lebih dekat ke Filipina, warga Miangas lebih memilih untuk berbelanja ke Filipina dibandingkan ke ibu kota kabupaten Talaud.

Di Pulau Miangas juga terdapat banyak produk-produk makanan yang berasal dari Filipina. Selain itu akibat banyaknya warga Filipina yang menikah dengan warga Miangas dan menetap di wilayah ini. Begitupun sebaliknya, hal ini menjadikan bahasa Tagalog menjadi bahasa keseharian mereka.

#WritingCamp

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini