Gunung Semeru dengan puncak setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) seolah melengkapi keindahan luar biasa dari kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang meliputi tiga kabupaten, Lumajang, Malang, dan Pasuruan.
Dimuat dari Indonesia.go.id, seperti umumnya dataran tinggi di Indonesia, vegetasi alam Semeru diwarnai aneka tumbuhan tinggi dan beragam fauna. Terdapat pula empat danau kecil atau ranu yang melengkapi keindahan Semeru, salah satunya adalah Ranu Durungan.
5 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa, Ada yang Berstatus Siaga
Ranu Darungan atau Ranu Linggo Rekisi memiliki keistimewaan dengan tebing hijau dan hutan lebat sebagai rumah bagi beragam satwa liar. Ranu Darungan juga memainkan peran penting dalam menyediakan sumber air bersih untuk lima dusun di sekitarnya.
Ranu Durungan masuk ke dalam wilayah pemanfaatan lahan Balai Besar TNBTS. Sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat tanpa merusak ekosistem yang ada. Pengelolaan Ranu Darungan saat ini barada di bawah SPTN Wilayah IV Pronojiwo.
Habitat beragam spesies
Berdasarkan penelitian dari Reza Khoiron Nisa dan kawan-kawan dari Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya. Ranu Darungan menjadi rumah bagi 198 jenis anggrek alam dan 200 jenis burung.
Spesies anggrek yang ditemui didominasi oleh Appendicula sp,Eria monostachya, Eria multiflora, Eria sp, Calanthe triplicata, Corybas pictus, Corymborkis veratrifolia, dan Cystorchis aphylla.
Menelusuri Berbagai Macam Gunung di Malang
Beragamnya anggrek yang tumbuh di Ranu Darungan membuat Kelompok Tani Konservasi Ranu Linggo Rekisi menjadikan kawasan bersuhu 10-15 derajat Celcius tersebut sebagai lokasi budi daya tanaman anggrek.
Toni Artaka, Kepala Resor SPTN Ranu Darungan menjelaskan bahwa mereka telah mengumpulkan 198 dari sekitar 255 jenis anggrek alam yang ada di TNBTS untuk dikembangkan di pusat konservasi ini.
Wisata minat khusus
Pada 26 Maret 2022, Orchidarium Ranu Darungan sebuah pusat konservasi anggrek seluas 2.800 meter persegi resmi diresmikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Orchidarium ini jadi pusat konservasi anggrek pertama di Indonesia.
Sejak pembangunannya pada 2018, Orchidarium Ranu Darungan juga dirancang sebagai destinasi wisata minat khusus, terutama untuk penelitian anggrek dan kegiatan pemantauan burung (bird watching).
7 Wisata Alam Hidden Gem di Kabupaten Lumajang, Memesona!
Orchidarium Ranu Darungan juga menawarkan wisata minat khusus dengan tema Avichidtourism yang melibatkan paket trekking ke jalur pengamatan anggrek dan burung. Wisatawan dapat memilih dari tiga jalur trekking dengan panjang 3-4 kilometer.
Terdapat jalur pengamatan burung yang serupa dengan jalur pengamatan anggrek, namun pengunjung akan bersembunyi di hide yaitu sebuah ruangan penyamaran berukuran 3x4 meter yang ditutupi dedaunan dan jaring kamuflase berwarna gelap.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News