Melihat Tradisi Minum Kopi di Warkop yang Dilakukan Masyarakat Manggar Belitung

Melihat Tradisi Minum Kopi di Warkop yang Dilakukan Masyarakat Manggar Belitung
info gambar utama

Pulau Belitung tak hanya terkenal sebagai Negeri Laskar Pelangi dengan destinasi wisata yang indah. Tetapi pulau yang menjadi bagian dari Provinsi Bangka Belitung ini punya julukan yakni 1001 Warung Kopi (warkop), khususnya di Kabupaten Belitung Timur.

Julukan 1001 Warkop kepada Kabupaten Belitung Timur ini diberikan oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Karena itu tidak heran bila datang ke Kabupaten Belitung Timur, masyarakat lebih banyak berkumpul di Warkop.

Keindahan Satam, Batu Meteor dari Pulau Belitung yang Diburu oleh Kolektor

Warkop Atet yang telah berdiri sejak tahun 1949 ini tidak pernah sepi pengunjung. Mereka yang datang mulai dari masyarakat biasa, pedagang hingga pejabat pemerintah. Letaknya yang di kawasan Pasar Manggar memang berderet dengan Warkop.

“Ini Warkop yang terkenal di Belitung Timur, wisatawan asing pun, salah satunya dari Prancis sengaja datang subuh untuk mencoba kopi di sana (Warkop Atet),” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Belitung Timur, Evy Nardi yang dimuat Liputan6.

Menjadi budaya

Evy menyebut banyaknya warkop di Belitung Timur menjadi budaya sendiri bagi masyarakat. Mereka jadi terbiasa untuk meminum kopi di berbagai warkop sebelum beraktivitas kerja.

“Jadi, kita pengen budayanya seperti itu. Pagi ngopi, berbincang, silaturahmi, lalu beraktivitas. Ini juga berlangsung di negara-negara lain kan. Tapi, sekarang ada di Belitung Timur,” paparnya.

Karena itu tidak heran, sejak pagi masyarakat telah berkumpul di setiap warkop itu. Di sana mereka berbincang mulai dari masalah masyarakat hingga politik. Biasanya mereka akan berbincang hingga larut malam.

Keindahan Pesanggrahan Menumbing, Tempat Pengasingan Para Tokoh Bangsa

Kopi yang disajikan memang tidak berbagai, tetapi beberapa warkop memiliki kekhasan dari asal kopi yang disajikan. Biasanya ada yang mengambil dari kopi Belitung sendiri, namun ada juga dari Lampung.

“Kalau yang di Warkop Atet biasanya dari Lampung. Warkop lain ada dari wilayah lain, tentunya ada juga yang khas dari Belitung. Tergantung selera, bisa dicari,” katanya.

Kopi hitam tanpa susu

Warung Atet yang menjadi tujuan para pelancong memiliki menu favorit yaitu kopi O (kopi hitam tanpa susu) dan jeruk kunci yang rasanya asam tapi sangat menyegarkan dan baik bagi kesehatan.

Menu yang ditawarkan di sini sangat ramah bagi kantong berkisar Rp4.000 sampai Rp6.000 per gelasnya. Hal yang berbeda dari warkop ini dari warkop biasanya adalah cara penyajiannya yang khas.

“Tetapi cara pengolahan dan penyajian inilah, yang membuat cita rasa dari kopi ini begitu berbeda,” jelas Atet.

Menuju Bangka Belitung Sebagai Tujuan Wisata dengan Prinsip Berkelanjutan

Dikatakannya penggilingan kopi di Belitung memiliki cara tersendiri. Tidak ada campuran jagung sedikitpun, dan teknik pengolahan biji kopi juga berbeda. Dan yang menarik dari penyajian kopi ini adalah bubuk kopi dimasukkan ke dalam saringan terbuat dari katun.

Lalu ditumpahkan ke panci yang sudah dengan air mendidih, setelah itu air itu dituangkan ke dalam gelas. Setelah kopi berada di dalam gelas, ditambahkan susu kental manis di dalamnya untuk menambah rasa kenikmatan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini