Kenali Apa Itu Koagulan, Cara Kerja dan Perannya Untuk Limbah

Kenali Apa Itu Koagulan, Cara Kerja dan Perannya Untuk Limbah
info gambar utama

Koagulan merupakan zat yang memiliki peran cukup penting untuk mempercepat proses pembekuan darah dalam koagulasi. Secara garis besar, koagulan diartikan sebagai partikel koloid atau serpihan yang cukup berat sehingga dapat membersihkan air. Menurut KBBI, koagulasi dapat terjadi karena adanya koagulan yang berperan dalam proses keras pada zat baik secara keseluruhannya ataupun sebagian cairan yang diakibatkan oleh perubahan kimiawi.

Koagulasi dengan koagulan memiliki hubungan yang cukup krusial untuk membantu perbaikan kualitas limbah. Pasalnya, contoh proses hubungan koagulasi dengan koagulan adalah mempercepat proses menggumpalnya darah, mengerasnya protoplasma dan zat putih telur apabila dipanaskan. Selain itu, terjadinya koagulasi karena adanya pengaruh dari koagulan yang kehilangan muatannya dan tidak lagi saling tolak menolak, tetapi bergabung dalam kelompok dan mengendap keluar.

Cara kerja dan Jenis koagulan

Koagulan memiliki dua jenis yaitu organik dan anorganik. Koagulan organik adalah polelektrolit dan polimer yang terbagi menjadi buatan manusia dan alami. Sedangkan anorganik adalah reagen mineral terutama garam besi dan alumunium.

Dalam menggunakan koagulan untuk memperbaiki kualitas air, perlu adanya ukuran atau dosis koagulan yang lebih besar agar air lebih mudah mengendap. Dosis koagulan juga dibutuhkan untuk pengolahan air. Namun, penggunaan dosis koagulan harus dengan catatan seberapa keruh air yang ingin dibersihkan. Jika keruhan air lebih dominan disebabkan oleh lumpur, maka dosis yang dibutuhkan dari koagulan adalah lebih sedikit. Jika air dikeruhkan oleh koloid maka membutuhkan dosis koagulan yang lebih banyak.

Terdapat beberapa jenis koagulan yang bisa digunakan dalam pengolahan air limbah. Berikut di antaranya:

1. Feric Sulphate

Jenis koagulan ini tersedia dalam bentuk granula atau bubuk yang bewarna merah kecoklatan. Jenis koagulan ini bersifat higroskopik tetapi sulit untuk dilarutkan. Selain itu, larutan dalam jenis koagulan ini berisfat aluminium, beton dan hampir berjenis besi-besian yang merupakan hasil dari reaksi antara koagulan yang asam dan alkalinitas alami dalam air.

2. Ferric Chloride

Koagulan jenis ini tersedia namun tidak mengandung H20 yang berupa bubuk hijau hitam. Jenis ini berbentuk padat dan bersifat higroskopik dan tidak sesuai untuk pengumpanan kering. Larutan jenis koagulan ini sangat korosif dan menyerang hampir semua logam dan beton.

3. Alumunium Sulphate (Alum)

Koagulan jenis ini merupakan yang paling lama dikenal dan paling luas dalam penggunaannya. Jenis koagulan ini bersifat larut dan korosif terhadap aluminium, besi dan beton sehingga tangki-tangki dari bahan tersebut membutuhkan lapisan pelindung.

4. Polyaluminium Chloride (PAC)

Koagulan jenis ini digunakan untku mengurangi kebutuhan akan penyesuahian PH untuk pengolahan dan digunakan jika pH badan air penerima lebih tinggi dari 7,5.

5. Polyelectrolyte

Koagulan jenis ini bersifat sangat viskos dan sering kali dibutuhkan tetapi dalam dosis kecil. Polyelectolyte organik alami seperti sodium alginate dan sebagian produk pati yang larut merupakan zat yang akan lama digunakan dalam air.

6. Ferrous sulphate

Jenis koagulan ini disebut juga gula besi yang merupakan garam termurah yang dapat dijadikan zat untuk proses koagulasi. Jenis koagulan ini bersifat positif yang dapat melemahkan gaya tolak menolak antar partikel yang bermuatan negatif sehingga dapat menurunkan bahkan menghilangkan kekokohan partikel koloid dan menetralkan muatannya.

Peran Koagulan

Peran dalam proses pembekuan darah

Salah satu peran koagulan adalah mempercepat proses pembukan darah pada tubuh. Simak peran koagulan dalam proses pembekuan darah berikut ini.

  1. Tahap pertama proses pembekuan darah oleh koagulan adalah dengan hemostatis primer. Proses tahap pertama ini melibatkan sel darah putih yang akan berubah karena bantuan dari zat fibrinogen dalam darah yang membuat sel darah putih tersebut menyumbat pembuluh darah yang robek.
  2. Selanjutnya, tahap kedua adalah peranan bahan kimia atau koagulan di sini adalah untuk melepaskan zatnya saat sel darah putih dilepaskan atau ketika pembuluh rusak atau robek.
  3. Kemudian, saat sel darah putih pecah sel tersebut akan mengeluarkan zat baru yang disebut dengan trombokinase yang kemudian zat tersebut berubah menjadi thrombin.
  4. Thrombin kemudian akan mengubah protein fibrinogen menjadi fibrin yang berguna untuk menjerat sel darah merah yang kemudian membeku atau menutup luka yang ada di dalam tubuh.
Instalasi Pengolahan Air Pemasok Air Minum IKN Beroperasi Juni 2024

Peran dalam proses pengolahan limbah

Selain berperan dalam proses pembekuan darah, koagulan juga berperan dalam proses pengolahan limbah. Pasalnya, koagulan memiliki 4 tahap dalam memperbaiki kualitas limbah.

  1. Pemilihan reagen dan dosisnya tergantung pada tujuan cairan, tingkat kontaminasi dan suhu dalam metode pembersihannya.
  2. Tahap ke dua yaitu berperan dalam persiapan larutan dan pengenalannya ke dalam cairan yang terkontaminasi.
  3. Ketiga, tahap koagulan dalam memperbaiki kualitas limbah adalah dengan mempertahankan kondisi reaksi yang optimal dalam air.
  4. Terakhir, adanya pembuangan lumpur dengan cara sedimentasi dan penyaringan air.

Referensi:

https://www.liputan6.com/hot/read/4789722/koagulan-adalah-zat-untuk-pengendapan-ini-peranan-dalam-darah-dan-pengolahan-limbah

https://biomicrogel.com/id/blog/koagulyanty-chto-eto-takoe-i-kak-rabotaet/

https://waterpedia.co.id/jenis-jenis-koagulan-untuk-air-limbah/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

PN
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini