Asal Muasal Nama Kota Tulungagung

Asal Muasal Nama Kota Tulungagung
info gambar utama

Sejarah Kota Tulungagung memiliki dua versi asal usul nama kota. Menurut versi pertama, nama "Tulungagung" berasal dari kata "Pitulungan Agung," yang artinya "Pertolongan Besar."

Versi kedua menyatakan bahwa nama tersebut berasal dari kata "Tulung" yang berarti "tolong" atau "bantuan," dan "Agung" yang berarti "besar" atau "agung."

Legenda

Asal usul nama "Tulungagung" dikaitkan dengan peristiwa pada zaman perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Singasari. Ketika itu, pasukan Kerajaan Singasari yang dipimpin oleh Raja Kertanegara menghadapi kesulitan dalam pertempuran.

Kebo Anabrang, seorang penguasa setempat dengan kekuatan luar biasa, datang untuk membantu dan berhasil memenangkan pertempuran tersebut. Sebagai penghargaan atas jasanya, Raja Kertanegara memberikan gelar "Tulungagung" kepada Kebo Anabrang.

Baca Juga: Liburan ke Pantai Gemah Tulungagung, Teluk Pantai di Selatan Jawa Timur

Kebo Anabrang, seorang perwira yang dikirim oleh Raja Kertanegara Singhasari pada masa lampau, adalah tokoh kunci dalam sejarah Singhasari.

Ia memiliki peran vital dalam pertempuran melawan Kerajaan Kediri dan diakui karena kekuatan dan kontribusinya dalam mengalahkan musuh-musuhnya.

Dari keluarga yang berpengaruh, Kebo Anabrang adalah anak dari Sunan Muria dan Dewi Sujinah.

Dikenal sebagai salah satu perwira yang sangat berperan dalam sejarah Singhasari, dia memainkan peran sentral dalam konflik melawan Kerajaan Kediri, menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan berperan besar dalam kemenangan Singhasari.

Sebagai legenda di Singasari, Kebo Anabrang telah mencatat peran penting dalam sejarah kota tersebut, menjadi sosok yang dihormati dan memiliki kekuatan luar biasa yang memberikan kontribusi signifikan dalam peristiwa sejarah Singasari.

Baca Juga: Pemerintah Segera Bangun Tol Kediri-Tulungagung, Investasi Rp10 Triliun

Sejarah

Adipati Betak Bedalem, seorang tokoh terkenal di Kota Tulungagung, memiliki sejarah yang terkait dengan dua versi asal usul nama kota tersebut.

Menurut versi pertama, nama "Tulungagung" berasal dari "Pitulungan Agung," yang berarti "Pertolongan Besar." Versi kedua menyatakan bahwa nama itu berasal dari "Tulung" yang berarti "tolong" atau "bantuan," dan "Agung" yang berarti "besar" atau "agung."

Legenda tentang asal usul nama "Tulungagung" berkisah pada zaman perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Singasari.

Ketika pasukan Kerajaan Singasari dipimpin oleh Raja Kertanegara sedang mengalami kesulitan dalam pertempuran, seorang penguasa setempat bernama Kebo Anabrang, dengan kekuatan luar biasa, datang membantu dan berhasil memenangkan pertempuran tersebut.

Sebagai penghargaan atas jasanya, Raja Kertanegara memberikan gelar "Tulungagung" kepada Kebo Anabrang.

Baca Juga: Terowongan Niyama, Bangunan Jepang untuk Tanggulangi Banjir di Tulungagung

Adipati Betak Bedalem memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah Kota Tulungagung melalui berbagai cara. Sebagai seorang adipati, ia memiliki dua putri yang sangat cantik, yaitu Roro Inggit dan Roro Kembangsore.

Roro Kembangsore mendapat perhatian dari Pangeran Lembu Peteng dan Adipati Kalang, dan Adipati Betak Bedalem mengatur pernikahan keduanya.

Adipati Betak Bedalem juga terkenal karena kekuatannya yang besar dalam menghadapi musuh-musuhnya. Ketika konflik antara Pangeran Lembu Peteng dan Adipati Kalang muncul, Adipati Betak Bedalem berhasil menghentikan pertempuran dan memfasilitasi pernikahan Pangeran Lembu Peteng dengan Roro Kembangsore.

Selain itu, Adipati Betak Bedalem memiliki sebuah keris yang sangat kuat bernama Digoyo, yang terkenal bahkan di Kerajaan Majapahit. Pangeran Lembu Peteng, yang juga memiliki keris yang serupa, juga memiliki ikatan dengan Kadipatenan Bedalem.

Adipati Betak Bedalem juga memiliki hubungan dengan berbagai desa dan dusun di Tulungagung, seperti yang dikenal dengan nama-nama seperti Sendang Beji. Nama-nama tersebut sering disebut dalam cerita rakyat dan dirayakan dalam perayaan khusus.

Sejak zaman dulu, Adipati Betak Bedalem telah menjadi legenda di Tulungagung dan memainkan peran penting dalam sejarah kota tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini