Ekonom Ramal Perputaran Ekonomi dari Biaya Mudik Lebaran Capai Rp30,42 Triliun

Ekonom Ramal Perputaran Ekonomi dari Biaya Mudik Lebaran Capai Rp30,42 Triliun
info gambar utama

Bank Syariah Indonesia (BSI) Institute memproyeksikan total potensi perputaran ekonomi di masa mudik Lebaran 2024 mencapai Rp30,42 triliun. Nilai ini diperoleh dari riset pengeluaran masyarakat untuk biaya perjalanan mudik.

Senior Quantitative Analyst BSI Institute Fatiya Rumi Humaira mengungkapkan bahwa sebanyak 36,8 persen responden mengeluarkan uang untuk biaya perjalanan mudik. Adapun rata-rata biaya perjalanan mudik nasional adalah sebesar Rp591.150.

Hasil riset menunjukkan metode perjalanan mudik yang dipilih responden cukup bervariasi. Sebanyak 47 persen pemudik menggunakan mobil pribadi, sedangkan 32 persen dengan motor pribadi. Ada pula yang mudik dengan motor pribadi (32%), bis/travel (25%), kendaraan sewa (19%), kereta (19%), pesawat (12%), dan kapal (6%).

Konsumsi masyarakat meningkat

Selain itu, BSI Institute juga menemukan bahwa konsumsi masyarakat selama Ramadan meningkat signifikan. Hal ini terlihat dari proporsi masyarakat yang belanja mencapai 66,1%. Proporsi belanja tertinggi adalah saat seminggu sebelum hari raya Idulfitri.

Alokasi belanja masyarakat yang bersifat altruisme juga disebutkan cukup tinggi. BSI memperkirakan potensi perputaran ekonomi dari pemberian hampers gift menjelang Lebaran secara nasional adalah sebesar Rp10,73 triliun.

Sebagai informasi, altruisme adalah sifat yang memperhatikan atau mengutamakan kepentingan orang lain. Untuk Lebaran 2024, perhitungan ini yaitu sebanyak 21 persen masyarakat memberi hampers gift kepada kerabat atau saudara dengan rata-rata biaya sebesar Rp365.350.

Baca juga Lebaran, Momen Ragam Kuliner Nusantara Tersaji di Meja

Pergerakan ekonomi Rp386 triliun

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memproyeksikan pergerakan ekonomi selama periode mudik Lebaran 2024 mampu mencapai Rp386 triliun. Hal ini diperoleh dari potensi pergerakan masyarakat yang berjumlah 193 juta orang pada Lebaran tahun ini.

Faktor utama yang mendorong pergerakan ekonomi selama libur Lebaran adalah ketersediaan transportasi umum dan infrastruktur pendukung. Ketersediaan bus, kereta api, dan pesawat terbang disebut menjadi faktor penting dalam memfasilitasi pergerakan masyarakat.

Selain itu, jaringan jalan yang luas dan terhubung dengan baik di berbagai wilayah, seperti di Jawa, Sumatera, dan pulau lainnya, juga menjadi pendorong utama pergerakan masyarakat. Kondisi ini akan memicu masyarakat untuk berwisata.

Baca juga Libur Lebaran Dongkrak perputaran Ekonomi hingga Rp276 Triliun, Ini Alasannya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini