Sejarah Pakaian Shimmer, Gaya yang Jadi Tren Baju Lebaran di Indonesia

Sejarah Pakaian Shimmer, Gaya yang Jadi Tren Baju Lebaran di Indonesia
info gambar utama

Pakaian shimmer kini jadi tren gaya baju lebaran di Indonesia. Ternyata, gaya tersebut punya sejarah panjang, bahkan sudah ada sejak berabad-abad silam.

Masih lekat di ingatan kita bagaimana gaya baju lebaran yang jadi tren di Indonesia pada Hari Raya Idulfitri tahun 2023 lalu. Saat itu, pakaian dengan warna hijau sage jadi primadona.

Media sosial pun diramaikan oleh gambar-gambar aneka tampilan outfit bernuansa hijau sage. Bahkan para artis Tanah Air juga tak ketinggalan ikut mengenakannya.

Namanya juga tren, tentunya senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Untuk lebaran tahun ini, gaya yang menjadi tren adalah pakaian shimmer. Sejak sebelum lebaran, pembicaraan mengenai pakaian shimmer sudah ramai di kalangan warganet. Sejumlah media juga melaporkan bahwa pedagang meraup untung dari penjualan pakaian shimmer.

Secara bahasa, shimmer artinya "berkilau". Ya. Pakaian shimmer memang terbuat dari kain khusus yang menimbulkan efek berkilau apabila diterpa cahaya.

Meski sedang tren saat ini, sebenarnya manusia sudah mengenakan pakaian shimmer sejak lama. Bahkan di kebudayaan tertentu, pakaian dengan gaya tersebut juga memiliki makna penting.

Keseruan Generasi 90 an Minta Tanda Tangan Imam ketika Selesai Salat Tarawih

Sejarah Pakaian Shimmer

Manusia memang sudah mengenal pakaian shimmer sejak sangat lama. Seperti dicatat Vogue Arabia, pada masa itu pakaian yang berkilau adalah simbol atas status sosial dan kekuasaan orang yang mengenakannya.

Saat Dinasti Tudor berkuasa di Inggris dan Wales pada abad ke-15 hingga 17. Kala itu, orang-orang dari kalangan atas suka menjahit perak pada pakaian mewah mereka. Itulah salah satu contoh bagaimana pakaian shimmer jadi perlambang status dan kekuasaan.

Cleopatra Sang Ratu Mesir Kuno juga kerap menggunakan kosmetik yang membuat wajahnya jadi berkilau. Kosmetik tersebut dibuat dari kumbang yang dihancurkan dan diolah.

Pakaian shimmer tidak selalu berarti penanda status sosial, kedudukan tinggi, atau hal yang bermakna kemewahan. Gaya pakaian ini juga pernah menjadi lambang bagi perlawanan atas nilai dan norma yang sudah mapan di masyarakat.

Pada era 1970-an, pakaian shimmer kerap dikenakan oleh penyanyi David Bowie. Dengan gaya tersebut, ia menantang norma gender tradisional dan untuk menciptakan daya tarik dunia lain. Dengan kata lain, pakaian shimmer menjadi simbol budaya tandingan dan kebebasan berekspresi.

THR Cair, Masyarakat RI Paling Banyak Belanjakan untuk Kebutuhan Fesyen

Referensi:

  • https://en.vogue.me/fashion/glitter-sparkle-trend-decoded-meaning-environment-sustainability/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini