Aura Kehangatan Keluarga dalam Film 'Dua Hati Biru' yang Seru

Aura Kehangatan Keluarga dalam Film 'Dua Hati Biru' yang Seru
info gambar utama

Bila Kawan GNFI penggemar film Dua Garis Biru yang pernah tayang tahun 2019 lalu, maka film Dua Hati Biru wajib ditonton di layar bioskop bersama keluarga. Film Indonesia yang disutradarai Gina S. Noer dan Dinna Jasanti ini akan ajak penonton lihat kehidupan pasangan baru yang berusia 20 tahunan saat memutuskan pernikahan dini akibat pergaulan bebas. Tengok aura kehangatan keluarga yang terpancar setelah nonton filmnya.

Bima (Angga Yunanda) dan Dara (Nurra Datau) beranjak dewasa. Mereka coba perbaiki hal-hal terkait hubungan suami istri yang terpisah jarak, Korea dan Indonesia. Campur tangan mertua terhadap pola asuh anaknya yang bernama Adam (Farrell Rafisqy) tentu membuat mereka kena mental.

Sepulang dari studi di Korea, Dara juga belum bisa merasakan kondisi ekonomi yang mapan meski mama Rika (Lulu Tobing) punya banyak kenalan.

Film Monkey Man Segera Rilis di Indonesia, Syuting di Batam dan 90% Kru Orang Indonesia

Proses beradaptasi dengan Adam dan konflik rumah tangga saat usia muda makin terasa realistis. Mereka memang sudah ‘berdamai’ dengan masa lalu. Bukan lagi menghadapi kenakalan tingkat remaja. Namun, ada sisi maskulinitas yang dialami Bima sebagai ayah yang harus cari kerja dan nafkahi keluarga.

Menjadi orang tua muda dengan anak yang lucu justru memberi tantangan tersendiri. Bisakah Bima dan Dara berperan sebagai pasangan suami dan istri yang mengawasi pertumbuhan Adam? Mampukah keluarga mereka bersatu meski banyak pertentangan didalamnya?!

Tak ada sisi roman picisan dalam film drama keluarga ini. Konflik tersaji perlahan menaikkan emosional penonton untuk tetap bertahan. Banyak pertimbangan yang harus diambil sebelum mengambil suatu keputusan besar.

Keputusan tepat begitu hebat saat tim produksi mengganti pemeran Dara. Dari Adhisty Zara menjadi Aisha Nurra Datau. Sebagai Dara, ia mampu beradaptasi dengan karakter lain tanpa canggung. Porsi kedewasaan begitu pas ditampilkan tanpa ada unsur superioritas saat ia harus mencari uang untuk keluarga. Dara berupaya tampil menjadi ibu dalam keluarga kecilnya meski harus bekerja.

Karakter-karakter lain seperti Adam yang diperankan Farrell Rafisqy dan Iqi yang diperankan Keanu Angelo mampu hibur penonton karena mengundang gelak tawa. Tingkah mereka yang apa adanya dibarengi dialog ceplas-ceplos khas karakternya sungguh mewarnai nuansa film yang sudah tayang di layar bioskop Indonesia sejak 17 April 2024.

Toko Roti GO Purwokerto, Inspirasi pada Film Siksa Kubur yang Pernah Dibakar Belanda

Cerita yang berkualitas juga didukung performa akting yang optimal dari nenek Yuni yang diperankan Cut Mini Theo. Ia tampil begitu emosional saat tahu cucunya hilang. Sebagai seorang nenek yang merawat cucu pertama sampai usianya 4 tahun, akting Cut Mini patut dipuji.

Hadirnya Farrel Rafisqy sebagai aktor cilik berbakat juga menjadi buah hati sekaligus sosok yang paling dicintai dalam keluarga. Tingkahnya natural. Dialognya pun penuh canda khas anak-anak seumurannya.

Tawa dari bangku penonton juga terdengar renyah saat pemeran pendukung seperti Keanu Angelo tampil. Sebagai sohib Bima, ia seolah menjadi satu-satunya support system dan pemecah ketegangan dalam keluarga muda tersebut. Penampilan komedi kali ini yang penuh improvisasi bisa jadi langkah Keanu untuk terus berprestasi dalam industri perfilman nasional.

Tak ada romantisasi dalam pernikahan dini di sini. Penonton justru diajak memahami seperti apa sisi emosional saat pasangan muda harus menghadapi masalah rumah tangga terkait uang belanja sampai biaya pengobatan rumah sakit mertua. Panutan sekali konfliknya, seolah bagai tamparan realita tentang cerita nikah muda yang harus membuka jalan komunikasi lebih akrab.

Tenang saja, perdebatan orang tua muda dan campur tangan mertua dalam masalah rumah tangga dibahas sesuai porsinya. Menonton film Dua Hati Biru ibarat menyaksikan kisah nyata yang dialami banyak orangtua masa kini akibat pernikahan dini. Seperti apa anak yang meniru orang tuanya juga sempat disinggung tak sebatas kisah fiksi. Semua ilmu parenting yang dibagikan dalam film Dua Hati Biru justru bisa menjadi bahan diskusi hangat bersama keluarga.

Starvision-Plus
info gambar

Pembahasan semakin mendalam saat ada adegan menjadi relawan di lingkungan RT tempat tinggal. Bicara tentang pola pikir dan pola asuh yang harus dijalani sebagai pasangan suami istri sekaligus orang tua bagi sang buah hati. Moodboard makin terbentuk saat sisi emosi yang belum stabil dan rentan stres akibat pekerjaan bisa memberi pengaruh pada ketahanan rumah tangga sekaligus kekuatan mental anak.

Cerita konflik drama keluarga terasa hangat dan tak ada yang berlebihan. Cara bertutur skenario film yang ditulis Gina S. Noer terasa rapi. Sampai tak ada plot hole untuk memaknai tak ada keluarga yang sempurna.

Jadi Destinasi Superprioritas, 7 Film Ini Lakukan Syuting di Danau Toba

Dua Hati Biru bukan lagi bicara tentang teman kost’an, tapi teman sehidup semati yang sudah menyatu jadi keluarga baru. Banyak hikmah yang bisa diambil untuk pembelajaran hidup biar penonton tak memandang segala sesuatu hanya sebelah mata. Kehidupan rumah tangga itu tak seindah seperti di film-film. Semua yang sudah memutuskan ambil peran sebagai suami, istri, orang tua, dan anak harus paham seperti apa menjadi keluarga demi memberi rasa hangat satu sama lain.

Akhir tulisan ini, penulis hanya ingin mengajak Kawan GNFI untuk segera nonton Dua Hati Biru di bioskop. Terlalu indah bila hanya diceritakan saja, kisah drama keluarga ini bisa mengajak penonton merenungi peran antar masing-masing anggota keluarga, baik sebagai anak, orang tua, mertua untuk saling memaafkan. Nikah muda tak seindah cerita di drama Korea, segera dapatkan edukasi aura kehangatan keluarga habis nonton filmnya.

Sumber:

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2024/02/26/kesaksian-sejarah-dalam-film-dokumenter-eksil-dari-mereka-yang-tak-bersalah

https://www.blogger-eksis.my.id/2024/04/film-dua-hati-biru-edukasi-rumah-tangga.html

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini