Kenalan dengan Lebaran Kukusan, Tradisi Baru Warga Depok

Kenalan dengan Lebaran Kukusan, Tradisi Baru Warga Depok
info gambar utama

Masyarakat Depok memiliki tradisi unik saat Lebaran. Tradisi tersebut ialah Lebaran Kukusan. Disebut Lebaran Kukusan karena tradisi Lebaran tersebut dilaksanakan di Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok.

Berbeda dengan tradisi Lebaran di berbagai daerah yang dilaksanakan pada 8 Syawal, Lebaran Kukusan di Depok digelar pada Sabtu (20/4/2024) atau 10 Syawal 1445 Hijriah. Lebaran Kukusan dipusatkan di Lapangan Persik, Kecamatan Beji dan diikuti oleh warga kelurahan Kukusan, serta para stakeholder terkait.

Pada Lebaran Kukusan ini, warga Kukusan melaksanakan pawai dengan membawa rantangan berisi makanan. Makanan tersebut kemudian disantap bersama dengan warga lainnya.

Warga juga membawa gunungan ketupat dan mengadakan fashion show. Selain itu, warga juga mengadakan lomba membuat hampers, ngeriung, lomba nganyam ketupat volume 2.

Keseruan Lebaran Kukusan semakin bertambah saat saweran koin dan permen dimulai. Tidak hanya itu, pentas seni antar RW juga diadakan untuk memeriahkan acara, serta bazar dengan melibatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kukusan juga turut dilibatkan.

“Jika tahun lalu kami mengadakan di Kantor Kelurahan Kukusan, tahun ini kami mendapat fasilitas di Lapangan Kukusan yang lebih representatif. Karena belum lama diresmikan dan lokasinya sangat strategis,” jelas Ketua LPM Kukusan, Syafrudin.

Mengenal Berbagai Tradisi Bulan Syawal di Jawa Tengah

Lebaran Kukusan, Ide Masyarakat Setempat

Ketua LPM Kukusan, Syafrudin mengatakan, kegiatan Lebaran Kukusan tercipta karena adanya ide dari para tokoh masyarakat, Ketua RT dan RW, pemuda, serta warga setempat.

Kegiatan Lebaran Kukusan ini digelar sebagai upaya untuk nostalgia atau napak tilas akan suasana lebaran pada tempo dulu, terutama di kalangan masyarakat Betawi.

“Kalau dulu saya kecil saat hari raya lebaran, keluarga kita hantar makanan ke tetangga menggunakan rantang,” imbuhnya.

Menilik Apa itu Lebaran Ketupat Tradisi Masyarakat Jawa

Oleh karena itu, Lebaran Kukusan dikonsep dengan cara bertukar makanan yang didahului kegiatan pawai rantangan. Nostalgia semakin kental dengan kostum yang dikenakan para peserta.

Para peserta pria mengenakan pakaian adat betawi yaitu pangsi. Sementara itu, para perempuan mengenakan kebaya sambil membawa rantang yang berisi nasi dan lauk untuk disantap bersama.

Sebagai informasi, tradisi rantangan merupakan salah satu tradisi masyarakat Betawi yang biasa dilakukan saat Lebaran pada zaman dahulu. Masyarakat Betawi akan berkeliling ke rumah-rumah keluarga serta kerabat sambil membawa wadah rantang yang diisi dengan aneka makanan yang khusus disiapkan.

“Hari Lebaran kita bawah rantang, keliling itu. Kadang satu rantang itu isinya empat tingkat ya, itu berarti kita bisa mampir ke empat keluarga,” kata Budayawan Betawi Yahya Andi Saputra, Kamis (6/5/2021), dilansir dari Kompas.com.

Makanan ala Betawi yang dibawa dalam rantang tersebut bermacam-macam. Biasanya terdiri dari dodol, tape uli, rengginang, hingga rangkambang yang masing-masing punya simbol tersendiri.

Tradisi Hari Rayo Enam yang Lebih Meriah Daripada Lebaran di Tanah Datar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini