Tradisi Hari Rayo Enam yang Lebih Meriah Daripada Lebaran di Tanah Datar

Tradisi Hari Rayo Enam yang Lebih Meriah Daripada Lebaran di Tanah Datar
info gambar utama

Masyarakat Jorong Sikaladi Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat mempunyai tradisi unik dalam merayakan Lebaran, salah satunya adalah merayakan hari rayo enam (lebaran ke enam) di pandam pekuburan kaum.

Dimuat dari Antara, acara ini sudah menjadi tradisi dari nenek moyang di Jorong dan masih bertahan sampai saat ini. Diperkirakan acara tersebut sudah ada sejak 400 tahun silam saat wilayah itu dipimpin oleh Kampuang Panji Datuak Tanjuang.

Takut Kolesterol Naik Setelah Lebaran? Ini Penyebab dan Cara Menurunkannya!

Pada momen itu, para peziarah akan datang bersama-sama ke makam leluhur. Mereka kemudian melakukan doa bersama setelah selesai melakukan puasa enam di bulan Syawal yang ditujukan kepada keluarga yang sudah wafat.

Masyarakat Sikaladi biasanya menggelar doa ini pada Kamis pertama setelah puasa enam bulan Syawal dan puncaknya pada petang Kamis. Mereka meyakini petang Kamis dan malam Jumat adalah waktu kembalinya arwah nenek moyang ke dunia.

Lebih ramai dari Idul Fitri

Bagi masyarakat Sikaladi, hari royo enam lebih meriah daripada hari raya Idul Fitri. Karena pada hari itu, seluruh anak saudara Jorong Sikaladi baik yang tinggal di kampung halaman maupun di perantauan berkumpul semuanya.

Hari royo enam menjadi ajang merajut tali silaturahmi masyarakat. Nantinya setiap rumah membawa bekal dengan talam ke pemakaman. Di dalam talam berisikan nasi bungkus untuk diserahkan kepada masyarakat yang hadir.

Kenapa Banyak Orang Menikah pada Bulan Syawal?

Warga Sikaladi, Sukarni mengatakan hari rayo enam merupakan waktu berkumpul sanak saudara di kampung halaman. Di pemakaman itu warga akan melakukan doa, zikir, serta makan bersama di pemakaman tersebut.

“Biasanya kalau hari bagus, diperkirakan sampai 200-250 talam yang dibawa ke pandam pekuburan Sipuan Raya tersebut. Karang semua yang bersangkutan dengan suku Pisang datang ke acara tersebut,” katanya.

Kunjungan wisata

Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma yang menghadiri acara tersebut mengatakan tradisi hari rayo enam adalah satu bentuk kekompakan. Selain itu bisa juga menjadi potensi wisata bagi masyarakat lokal.

Apa Penyebab Diare Setelah Lebaran dan Bagaimana Penanganannya?

“Sehingga nilai budaya yang telah tertanam dan diwariskan itu bisa dikenal orang serta bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar yang berjualan,” ucapnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini