Buaya Padangan, Mitologi Penguasa Bengawan

Artikel ini milik Jurnaba dan merupakan bentuk kerjasama dengan Good News From Indonesia.

Buaya Padangan, Mitologi Penguasa Bengawan
info gambar utama

Selain dikenal akan banyaknya makam Para Wali, Padangan juga masyhur sebagai “Panggon Bajul Putih” yang memiliki banyak Buaya Mitologis. 

Setiap setahun sekali, selalu ada kabar tentang munculnya buaya sungai di wilayah Padangan Bojonegoro. Fenomena tahunan ini masyhur terjadi sejak lama. Dalam konsep ilmu titen, masyarakat menandai kemunculan buaya sebagai pertanda akan datangnya banjir bandang.

Pada 16 Februari 2024 lalu, muncul sepasang buaya di Kali Prudung, sungai kecil terletak di timur Padangan. Setelah itu, disusul kabar tentang datangnya banjir bandang. Pada tahun sebelumnya, banjir diawali munculnya sepasang buaya di sungai Bonagung. Begitupun tahun sebelumnya lagi. Kemunculan buaya seperti selalu diikuti berita luapan banjir bandang dan sungai.

Di wilayah lain, mungkin banyak kejadian buaya muncul ke permukaan bersamaan datangnya banjir bandang. Namun di Bojonegoro berbeda. Banjir bandang selalu datang setelah diawali kemunculan buaya terlebih dahulu. Dan saat banjir bandang sedang terjadi, buaya malah seperti tak terlihat sama sekali.

Ada cukup banyak pisau analisis untuk membahas fenomena Bajul Putih Padangan ini. Mulai dari sudut pandang mitologi, ekologi, hingga tentu saja happening art. Semua sudut pandang di atas berhubungan dengan keberadaan bengawan sebagai subjek penting di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Terima kasih telah membaca sampai di sini