Melepas Pengerdilan Jipang, Memadamkan Percikan Dendam

Artikel ini milik Jurnaba dan merupakan bentuk kerjasama dengan Good News From Indonesia.

Melepas Pengerdilan Jipang, Memadamkan Percikan Dendam
info gambar utama

Dari buku sejarah sekolah dan sebagian besar mulut-mulut pencerita, Jipang hanya imperium kecil. Keberadaan berikut manuvernya mengganggu Kesultanan Demak, Pajang, sampai Mataram. Siapa yang diuntungkan oleh narasi fiktif ini?

Kiranya tak perlu menjawab pertanyaan itu. Nyata terjadi, imperium berpusat di tepi Sungai Bengawan Solo Blora dan Bojonegoro itu kini tak diberi taji. Rival merontokkan imperium itu menggunakan cerita fiksi.

Puncaknya, ada pada cerita Arya Penangsang yang disebut sebagai pemimpin Jipang dikisahkan ingin meroyok tahta Demak sekaligus ingin membalas dendam atas kematian ayahnya, yakni Raden Kikin.

Arya Penangsang bermanuver. Dia mengirim duta untuk merenggut nyawa Raden Prawoto yang telah membunuh Raden Kikin. Di saat bersamaan, Raden Prawoto sedang berebut tahta Demak dengan Raden Trenggana.

Dalam aksi itu, duta Arya Penangsang berhasil. Raden Prawoto mati. Namun, aksi pembunuhan oleh duta bernama Rangkut itu ketahuan. Sekaligus, ketahuan pula bahwa duta itu dikirim oleh Arya Penangsang.

Baca Selengkapnya

Terima kasih telah membaca sampai di sini