Mesigit Tebon, Peradaban Islam Sebelum Wali Songo di Bojonegoro

Artikel ini milik Jurnaba dan merupakan bentuk kerjasama dengan Good News From Indonesia.

Mesigit Tebon, Peradaban Islam Sebelum Wali Songo di Bojonegoro
info gambar utama

Mesigit Tebon jadi bukti ilmiah ajaran Islam sudah berkembang di Bojonegoro, sebelum era Wali Songo. 

Sebelum era Wali Songo, Islam sudah berkembang secara komunal di Bojonegoro. Ini terjadi di wilayah Tebon Padangan, Bojonegoro, pada periode 1300 M (abad 14 M). Islam di Tebon Padangan disebut peradaban karena tak muncul sebagai gerak individual, melainkan fenomena berskala komunal.

Keberadaan ajaran islam sebelum Wali Songo di Tebon Padangan, bukan sekadar kisah dan dongeng berbasis dramaturgi pewayangan. Melainkan sebuah kronik sejarah yang didukung berbagai data literatur seperti manuskrip, peta, prasasti, hingga tentu saja data ilmiah kontemporer berupa hasil penelitian arkeologi.

Tebon Padangan masyhur wilayah sepuh yang cukup dikeramatkan. Sumber lokal menyebut, Tebon Padangan adalah lokasi tarbiyah (pendidikan) bagi tokoh besar dan calon pemimpin dari zaman ke zaman. Mbah Dorojatun (Hamengku Buwana IX), Bung Karno, hingga Gus Dur dikabarkan kerap mengunjungi Tebon Padangan.

Tebon Padangan dikenal sebagai kawah candradimuka bagi para tokoh pemimpin bangsa. Kehadiran tokoh-tokoh besar di sana, jadi legenda kolektif yang konsensus diceritakan turun-temurun. Kisah ini jadi semen perekat yang menyusun batu bata kronik sejarah menjadi bangunan fakta utuh peradaban Tebon Padangan.

Baca Selengkapnya

Terima kasih telah membaca sampai di sini