Naga Raksasa Benteng Pulau Jawa

Artikel ini milik Jurnaba dan merupakan bentuk kerjasama dengan Good News From Indonesia.

Naga Raksasa Benteng Pulau Jawa
info gambar utama

 

“… hingga penjajah yang sudah putus asa itu mengarang drama kolosal tentang pertikaian Arya Penangsang dan Joko Tingkir. Sialnya, dongeng itu merobek perut Naga Raksasa hingga melumpuhkan denyut nadinya. Bagaimana bisa, kedigdayaan Naga Raksasa bisa robek oleh dongeng picisan anak kecil yang lahir kemarin sore. Bagaimana bisa, kejayaan berabad-abad dihentikan dongeng yang baru dibuat pada 1722 M??”

Naga Raksasa bukan sekadar logo tim sepakbola. Tapi simbol kejayaan dari masa ke masa. Tentang digdayanya Naga Raksasa ini, Jenghis Khan sang penakluk dunia pernah terseok-seok dan menangis di hadapannya. Lalu cucunya, Kubilai Khan beserta 20 ribu pasukannya, pernah ditelan mentah tanpa dikunyah. Penjajah Portugis hanya bisa diam dan meringis, saat nama sang Naga diucap di hadapannya.

Naga Raksasa ini digdaya karena sisik dan kulitnya dilapisi tembok alami di kanan dan kirinya. Sebuah pagar berupa Kapur Utara yang melintas dari Pati hingga Lamongan. Dan Kapur Selatan yang membentang dari Grobogan hingga Puncak Gunung Pandan. Sehingga siapapun yang memasukinya, harus berani bertaruh nyawa.

Seperti umumnya makhluk hidup, Sang Naga memiliki jantung pusat nadi berupa “Air Kehidupan”, “Angin Kamulyan”, dan “Pohon Sejati” yang dimuliakan Para Raja dari era ke era. Dicatat Rakawi dari zaman ke zaman. Ditulis para Pujangga dari masa ke masa. Dan diperebutkan para bandit-penjarah di tiap musim koloni penjajahan.

Baca Selengkapnya

Terima kasih telah membaca sampai di sini