Nagari Jipang, Cikal Bakal Blora dan Bojonegoro

Artikel ini milik Jurnaba dan merupakan bentuk kerjasama dengan Good News From Indonesia.

Nagari Jipang, Cikal Bakal Blora dan Bojonegoro
info gambar utama

Nagari Jipang merupakan imperium kuno yang sudah berperadaban, jauh sebelum Kerajaan Majapahit didirikan.

Nama Bojonegoro dan Blora identik atmosfer keramat. Baik dari sisi budaya, maupun khazanah tradisinya. Maka tak heran ketika dua wilayah pembatas Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah ini, masyhur memiliki banyak mitos. Terutama mitos tentang Punjer Tanah Jawa.

Wajib diketahui, Bojonegoro dan Blora adalah satu rumpun wilayah yang dulu bernama Nagari Jipang. Wilayah Nagari Jipang ini, dikenal sebagai imperium besar, yang namanya sudah ada sejak era Medang Kamulan, Medang Kahuripan, Jenggala, Singashari, dan Majapahit.

Kejayaan wilayah Nagari Jipang mulai terindikasi sejak Prasasti Pucangan (1041 M), dan tercatat secara resmi pada Prasasti Maribong (1264 M). Kemudian dipertegas Prasasti Canggu (1358 M). Bahkan, kehidupan bengawan di wilayah Nagari Jipang juga telah disinggung dalam Prasasti Telang (903 M), Prasasti Sangsang (907 M), dan Prasasti Biluluk (1366 M).

Maka tak heran jika KH Abdurrohman Wahid (Gus Dur), dalam buku berjudul The Passing Over: Kebebasan Beragama dan Hegemoni Bernegara (1998), menyebut dengan jelas Nagari Jipang sebagai prototype toleransi di Nusantara. Di tempat itulah, menurut Gus Dur, Mbah Jumadil Kubro menancapkan tongkat dakwah secara damai.

Baca Selengkapnya

Terima kasih telah membaca sampai di sini