Aplikasi Made In Bandung ini Berusaha Bantu UKM Untuk Lebih Sukses

Aplikasi Made In Bandung ini Berusaha Bantu UKM Untuk Lebih Sukses
info gambar utama

Perngkat digital saat ini hampir dimiliki setiap orang. Data yang terhimpun bahkan menyatakan bahwa jumlah populasi ponsel di Indonesia sudah melebihi populasi penduduk. Fakta tersebut akhirnya mengubah situasi bisnis termasuk dengan perilaku iklan.

Setiap ponsel saat ini sudah bisa menjadi tempat beriklan. Namun sekelompok pekerja dan penggemar teknologi informasi di Bandung melihat bahwa iklan pada saat ini hanya didominasi oleh mereka yang berduit dan usaha kecil menengah tidak sanggup untuk bersaing iklan dengan perusahaan besar. Berangkat dari permasalahan tersebut mereka akhirnya membuat aplikasi bernama Kelor.

Tampilan aplikasi

Perangkat lunak yang diberi nama berdasarkan nama tumbuhan tersebut itu berfungsi seperti tempat iklan gratis bagi pengusaha. Aplikasi ini berusaha memudahkan konsumen yang memerlukan jasa atau barang di daerah terdekat.

“Siapa saja bisa, seperti warung rumahan, tukang tambal ban, penginapan, pokoknya apa pun,” kata Dadan Darmawan, konseptor aplikasi tersebut.

Aplikasi yang baru saja dirilis di Google Play Store tersebut memiliki fungsi ganda. Yakni, pengguna bisa menjadi konsumen yang mencari barang atau jasa tertentu, atau juga penyedia jasa yang memasang data seperti jenis usaha, lokasi atau alamat, serta nomor kontak telepon seluler, sesuai formulir isian pengguna. Istimewanya, aplikasi ini mengklaim hanya akan eksklusif dari konten lokal.

“Layanan ini berlaku untuk se-Indonesia. Pemasang jasa dari Singapura, Malaysia, dan Australia, kami blokir,” ujar lelaki berusia 28 tahun itu.

Kelor memiliki gagasan untuk membantu banyak orang lewat informasi layanan publik sehari-hari. Tim pengembangnya beranggotakan tujuh orang, termasuk dosen dan mahasiswa pasca sarjana teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) serta Universitas Pasundan (Unpas).

“Sekarang baru versi 1, rencananya dua bulan lagi meluncur versi 2 untuk perbaikan,” kata Dadan. Sejak meluncur sepekan lalu, penggunanya baru mencapai 300an orang. Aplikasi ini mengandalkan GPS untuk menentukan lokasi-lokasi usaha yang ditentukan. Melihat penggunanya yang masih sedikit, tentu belum banyak jasa atau usaha yang diiklankan di aplikasi ini. Namun seiring berkembangnya basis pengguna, dapat dipastikan jumlah iklan yang masuk juga akan lebih banyak dan riuh.

Layanan Kelor sampai saat ini memberikan media untuk empat jenis jasa atau usaha, yaitu jasa layanan transportasi, layanan publik, layanan profesi, dan layanan non-formal. Sementara ini Kelor baru bisa terpasang di telepon seluler bersistem operasi Android versi 4.0.3 ke atas.

Sumber: Tempo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BR
RG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini