Film animasi 2D berjudul Battle of Surabaya yang dirilis pada 20 Agustus 2015 lalu karya Mohammad Suyanto, Hery Soelistio, dan Adi Djayusman menambahkan pundi-pundi penghargaannya dengan memenangkan kategori film animasi terbaik di Amsterdam International Filmmaker Festival 2018 dengan raihan penghargaan total 24 penghargaan internasional kategori animasi sejauh ini.
Berbagai festival film internasional seperti Hollywood International Moving Pictures Film Festival 2018, The Golden Nike Awards Film Festival 2018–London, European Cinematography Award 2018–Warsawa, dan Alternative Film Festival 2018–Toronto, Canada telah dimenangi oleh Battle of Surabaya
Film yang digarap oleh 150 animator, tim sound, and editing dibawah rumah produksi MSV tersebut berhasil mengalahkan tiga film animasi lainnya yang juga masuk nominasi dalam kategori Best Animation or Animated Sequence; After Meteor’s Trail oleh Delphino Huang, The Visiting Tank oleh Beth Warshafsky, dan This Means War! Use it up oleh Chris Curtis.
Kabar tersebut dibawa oleh Noorman Effendi melalui akun twitternya @fattynoorm:
Film animasi Indonesia, ‘Battle of Surabaya’ memenangkan kategori film animasi terbaik di Amsterdam International Filmaker Festival cc: @kbridenhaag, @Kemlu_RIpic.twitter.com/7053lxUPwq
— Noorman Effendi (@fattynorm) August 19, 2018

Kemudian dikabarkan pula melalui akun twitter resmi Kementerian Luar Negeri:
Battle of Surabaya Raih Penghargaan di Amsterdamhttps://t.co/KrzF1ugz0hpic.twitter.com/3PUvsn5IE4
Film animasi ini mengisahkan pengalaman Musa, seorang penyemir sepatu berusia 13 tahun, yang berkenalan dengan Yumna, seorang Jepang. Yumna akhirnya mengetahui peran penting Musa dalam perang melawan Jepang, dan harus menentukan sikapnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News