Roadshow YTech Berlanjut di Surabaya

Roadshow YTech Berlanjut di Surabaya
info gambar utama
  • Usai diadakan di Yogyakarta, roadshow YTech berlanjut ke Surabaya.
  • Roadshow kali ini bertempat di Gerdhu Coneco pada Kamis (4/4).
  • Turut hadir di acara ini adalah Investmen Associate of East Ventures, Devina Halim.

Roadshow YTech dalam rangkaian acara Female Founders with Silicon Valley Mindset berlanjut di Surabaya. Bertempat di Gerdhu Coneco-GeCo, acara ini diselenggarakan pada Kamis (4/4) lalu mulai pukul 14.00.

Dalam acara kali ini, turut hadir CEO Teknopreneur, M. Andy Zaky, dan Investment Associate of East Ventures, Devina Halim, yang mengisi kegiatan sharing session.

Menurut Devina Halim, untuk mencapai product market incubation harus di-invest mulai dari tahap awal dan berapa banyak yang dilanjutkan pendanaannya. Biasanya dari East Ventures yang berhasil adalah 70% dan kegagalannya sekitar 30%.

Start-up yang gagal biasanya tidak bisa tumbuh dan rata-rata stagnan, serta biasanya produk yang gagal berupa vitamin. Kegagalan yang lainnya yaitu bangkrut atau sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh East Ventures sendiri.

“East Ventures fokus pada pendanaan sektor-sektor macam pertanian karena Indonesia merupakan agriculture country dan salah satu sektor utama dalam perekonomian Indonesia. Portfolio yang dimiliki oleh East Ventures saat ini ada 150. East Ventures setidaknya visit dua kali dalam satu tahun ke perusahaan untuk menjaga hubungan dengan perusahaan agar lebih baik.” ujar Devina Halim.

BACA JUGA: Kemeriahan Roadshow YTech di AMIKOM Yogyakarta

Keterlibatan East Ventures yaitu biasanya tidak ikut campur dengan daily operations si founder. Dengan kriteria 3P yakni people, product, dan potential market, sehingga dapat optimal maka selanjutnya East Ventures memperkenalkan dengan beberapa perusahaan yang nantinya akan membantu mengakselerasi dari awal, sehingga founder mampu mengeksekusi di akhir profitabilitas.

Suasana roadshow YTech di Surabaya | Foto: Teknopreneur Indonesia
info gambar

Sementara itu CEO Teknopreneur Indonesia, M. Andy Zaky, menyatakan bahwa start-upfounder harus banyak mengeksplorasi mengenai apa yang terjadi di luar negeri, bukan hanya di Indonesia.

“Jadi harus banyak melihat, misalkan apa yang sedang berkembang saat ini di sekitar kita,” ujarnya, dikutip dari siaran pers yang diterbitkan Teknopreneur Indonesia.

BACA JUGA: Dicari! Perempuan Pendiri Startup untuk Berangkat ke Silicon Valley!

YTech 2019, Female Founders with Silicon Valley Mindset adalah program dari US Embassy yang bekerja sama dengan Teknopreneur Indonesia untuk mencari dan membantu membangun start-up yang didirikan wanita yang peduli akan permasalahan sosial dan solusinya.

Program ini dikemas lewat acara mentoring online untuk para founder wanita. Kemudian para founder akan belajar membangun start-up didampingi mentor yang mumpuni di bidangnya.

Para mentor tersebut antara lain CEO Zahir, Muhamad Ismail; CEO Agate, Arief Widhiyasa; serta para founder dan CEO wanita ternama seperti Co-Founder Geekhunter, Yunita Anggraini; Co-Founder Lemonilo, Shinta Nur Fauzia; owner Kebab Baba Rafi, Nilam Sari; dan masih banyak lagi.

Acara ini juga disambut baik oleh Consul General US Embassy Surabaya, Mr. Mark McGovern. Konjen Amerika Serikat tersebut menyatakan senang dapat bekerja sama dengan Teknopreneur Indonesia dan para founder start-up yang ada di Indonesia.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini