27 Steps of May dan Kampanye Digital Bahaya Pelecehan Seksual

27 Steps of May dan Kampanye Digital Bahaya Pelecehan Seksual
info gambar utama
  • Film 27 Steps of May membuat para penyintas pelecehan seksual semakin tergerak untuk angkat suara.
  • Dalam nonton bersama yang diadakan pada 16 Mei lalu, dibuat pula kampanye digital dengan tagar #27STEPSOFME dan #SAYAJUGAMAY.
  • Kampanye digital tersebut bisa dilihat melalui akun Instagram film 27 Steps of May.

Bersamaan dengan nonton Bersama film 27 Steps of May pada Kamis (16/5) lalu, diadakan pula kampanye digital dengan tagar #27STEPSOFME dan #SAYAJUGAMAY. Kampanye ini digagas oleh para penyintas kekerasan seksual Bersama tim 27 Steps of May.

Kampanye ini dibuat dengan tujuan meningkatkan kesadaran public tentang bahaya pelecehan seksual bagi kehidupan korban, keluarga, dan orang-orang terdekat.

Salah satu penyintas yang menyaksikan film 27 Steps of May adalah Gita Pragati. Menurutnya, film ini mewakili semua perasaan yang dialaminya selama ini.

BACA JUGA: Melawan Kekerasan pada Wanita Lewat Film 27 Steps of May

“Film ini mewakili pengalaman kami beberapa belas tahun lalu tanpa kami melapor dan berbuat apa pun. Tapi sekarang saya dan kawan-kawan berharap kehadiran kita semua di sini bisa mencegah dan mengurangi kejadian seperti yang kami dan May alami,” ujarnya, dalam siaran pers yang diterima GNFI.

“Masih banyak May-may di luar sana yang belum dapat keadilan. Buat kami -para penyintas- film ini sesuatu yang berharga dan benar-benar mewakili kami. Kami yakin sekali bahwa RUU PKS bisa diwujudkan dan disahkan di Indonesia,” pungkas Gita, yang mengaku diperkosa oleh sahabatnya sendiri saat berusia 23 tahun.

Selain Gita, ada pula Linda yang nyaris diperkosa dan menceritakan kisah adiknya. Ia angkat suara setelah menonton film 27 Steps of May.

“Nama saya Linda, sekarang umur saya 39 tahun, waktu umur 11 tahun saya nyaris diperkosa oleh paman tiri saya. Adik saya juga ternyata diperkosa dari umur 10 tahun sampai 14 tahun, yang memperkosanya uwak saya sendiri. Saya juga May. Adik Saya juga May,” ucapnya dengan lirih.

BACA JUGA: 27 Steps of May dan Upaya Pengesahan RUU PKS

Kampanye digital #27STEPSOFME dan #SAYAJUGAMAY mendapat raihan organik sebanyak 21.550 views dalam waktu kurang dari 24 jam di akun Instagram @27stepsofmay.

Kampanye yang melibatkan para penyintas yang telah bersedia untuk menceritakan masa kelam mereka bisa dilihat di kanal media sosial @27stepsofmay.

#27STEPSOFME dan #SAYAJUGAMAY mengajak semua orang untuk terlibat aktif sesuai dengan kapasitasnya dalam upaya penghapusan segala bentuk kekerasan seksual.

“Kami tidak menyangka bahwa film ini memberi keberanian kepada para penyintas untuk membagi kisah mereka yang akhirnya sampai kepada keinginan untuk bergerak Bersama menyuarakan anti kekerasan seksual. Tujuan besarnya yaitu pengesahan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) yang sampai saat ini masih belum ada titik terang,” ungkap Ravi Bharwani, selaku sutradara dan produser.

Diharapkan dengan adanya kampanye lewat video ini, masyarakat dan pemerintah menyadari bahwa Indonesia darurat kekerasan seksual dan RUU PKS harus segera disahkan.

Hingga artikel ini dirilis, film 27 Steps of May masih ‘melangkah’ di bioskop-bioskop Jakarta, Padang, Pekanbaru, dan Samarinda.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini