Orang Indonesia Lebih Jujur dari Malaysia, Tapi…

Orang Indonesia Lebih Jujur dari Malaysia, Tapi…
info gambar utama
  • Sebuah riset menunjukkan tingkat kejujuran sebuah negara, dengan mengambil sampel dari kejujuran mengembalikan dompet yang hilang.
  • Hasilnya menunjukkan, tingkat kejujuran orang Indonesia lebih tinggi dari Malaysia, walau sama-sama berada di papan bawah.
  • Peringkat tertinggi dipegang Swiss, sedangkan yang terendah Cina.

Tingkat kejujuran seseorang bisa diukur dengan berbagai cara. Salah satunya, seperti studi yang dilakukan Alain Cohn dan rekan-rekannya, dalam judul Civic Honesty Around the Globe (2019).

Riset yang dilakukan selama tiga tahun tersebut mengungkap tingkat kejujuran sebuah bangsa, dengan dompet sebagai alat ukurnya.

Caranya, para peneliti meletakkan sebuah dompet di tempat umum yang ramai, seperti bank, bioskop, museum, kantor pos, hotel, kantor polisi, dan tempat-tempat publik lainnya. Mereka berpura-pura sebagai penemu dompet, lalu menyerahkannya ke orang lain, dengan beralasan sedang ada keperluan.

BACA JUGA: Inilah Tujuh Provinsi Paling Jujur saat Unas. Adakah Tempatmu?

Kriteria “dikembalikan” terpenuhi, jika dalam 100 hari dompet kembali ke genggaman si pemilik, sesuai kontak yang tertera di dalam dompet.

Dompet-dompet yang diletakkan pun berbeda-beda. Ada dompet tanpa uang yang hanya berisi kartu nama, dompet yang berisi sedikit uang, dan dompet yang diisi banyak uang.

Awalnya, peneliti berpikir dompet yang isinya banyak akan membuat penemunya semakin enggan mengembalikan, tapi ternyata, hasil riset menunjukkan sebaliknya.

“Orang-orang cenderung mengembalikan dompet yang berisi lebih banyak uang. Awalnya kami hampir tidak percaya, dan mencoba untuk memperbanyak tiga kali jumlahnya. Hasilnya, kami tetap menemukan kecenderungan yang sama,” urai Cohn, dikutip dari seasia.co.

“46 persen dompet tanpa uang dikembalikan ke pemiliknya, sedangkan 61 persen dompet berisi USD 13 (sekitar Rp 181 ribu) yang dikembalikan, dan dompet yang berisi hampir USD 100 (sekitar Rp 1,4 juta) dikembalikan sebanyak 72 persen,” imbuh Cohn.

Grafik kejujuran pengembalian dompet hilang | Foto: seasia.co
info gambar

Dari sekian persen hasil temuan itu, mayoritas negara yang “paling jujur” mengembalikan dompet ada di wilayah Skandinavia. Swiss berada di peringkat pertama, diikuti Norwegia di bawahnya, kemudian Denmark di urutan keempat dan Swedia kelima.

Lalu di mana posisi Indonesia? Negara kita tercinta sayangnya ada di papan bawah. Kecenderungan mengembalikan dompet tanpa uang di Indonesia tidak sampai 20 persen, sedangkan dompet berisi uang kecenderungan dikembalikan di bawah 40 persen.

BACA JUGA: Rimba Baca, Perpustakaan yang ‘Lebat’ Ilmunya

Meski demikian, angka ini masih lebih baik dibandingkan negara tetangga. Malaysia misalnya, yang berada dua strip di bawah Indonesia. Prosentase dompet tanpa uang yang dikembalikan tak lebih dari 15 persen, dan dompet berisi uang kecenderungannya tak sampai 30 persen.

Sementara itu statistik terendah dipegang Cina. Kecenderungan mengembalikan dompet tanpa uang tak sampai 10 persen, sedangkan dompet yang berisi uang hanya punya peluang sedikit di atas 20 persen untuk kembali ke empunya.


Sumber: seasia.co | tirto.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini