Inilah Pasar Batik Tulis Tradisional Terbesar di Indonesia

Inilah Pasar Batik Tulis Tradisional Terbesar di Indonesia
info gambar utama
  • Pasar 17 Agustus dinobatkan sebagai pasar batik tulis tradisional terbesar di Indonesia.
  • Pasar ini terletak di kabupaten Pamekasan, Madura.
  • Pengukuhan dilakukan oleh APPBI.

Pasar 17 Agustus di Madura dinobatkan sebagai pasar batik tulis tradisional terbesar di Indonesia. Pengukuhan ini dilakukan pada 24 Oktober 2019 oleh Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI).

APPBI merupakan perkumpulan para perajin, pengusaha dan pelaku industri batik dari seluruh daerah di Indonesia, dengan ketua Dr. Komarudin Kudiya S,IP., M.Ds. Dalam mempersiapkan kegitan ini, APPBI bergandengan tangan dengan berbagai pihak sebagai tindak lanjut gerakan pelestarian budaya batik.

Salah satu kios di Pasar 17 Agustus | Foto: Media Madura
info gambar

Gerakan tersebut diinisiasi oleh Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad Yogyakarta, Yayasan Batik Indonesia (YBI), Asosiasi Perajin Batik Tulis Jawa Timur, Yayasan Batik Jawa Barat, Paguyuban Pecinta Batik
Pekalongan, serta mendapat dukungan penuh dari Direktorat Industri Kecil Menengah dan Aneka
Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, Pemerintahan Kabupaten Pamekasan dan Bank Rakyat
Indonesia.

BACA JUGA:Batik Tutur; Batik Khas Indonesia yang Hilang Selama 110 Tahun

Pasar 17 Agustus yang terletak di kabupaten Pamekasan, Madura, telah berdiri sejak 1983. Pamekasan sendiri termasuk kabupaten dengan jumlah perajin batik yang sangat banyak. Tercatat ada 6.526 perajin batik, yang tersebar di 38 sentra batik, dengan 933 unit usaha.

Perajin batik di sini terdiri dari para perajin batik tulis serta sebagian pedagang bahan-bahan baku batik, dan pedagang alat-alat produksi batik yang dibutuhkan oleh perajin batik setempat.

Pasar 17 Agustus juga memiliki lima keunikan yang khas, yaitu:

  1. Kualitas batik yang diperdagangkan hampir 100 persen batik tulis tradisional produksi
    masyarakat setempat serta sangat jarang ditemukan kualitas batik cap.
  2. Menjual batik-batik setengah jadi (rengsi) yaitu batik yang baru tulis dengan lilin panas dalam
    bentuk gambar dan isen-isen (belum sampai pada tahap pewarnaan).
  3. Tempat berkumpulnya komunitas perajin batik, para pedagang bahan-bahan baku batik (kain
    putih, malam dan pewarna batik) serta alat-alat pembuat batik dalam satu lokasi.
  4. Waktu perdagangan dilakukan hanya 2 hari dalam satu minggu.
  5. Keragaman harga batik tulis dari mulai Rp 100.000 hingga puluhan juta rupiah, dengan kualitas yang
    beragam dan dijamin keasliannya.

BACA JUGA: Filosofi Dalam Motif Garis Kain Tenun Lurik

Pengukuhan Pasar 17 Agustus sebagai pasar batik tulis tradisional terbesar di Indonesia didasarkan pada data empiris melalui survei langsung dan pengamatan di lapangan, kemudian diolah secara kuantitatif oleh tim yang dibentuk dari pengurus APPBI.

APPBI juga memberikan penilaian yang obyektif terhadap pasar-pasar batik lainnya, di antaranya Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pasar Klewer dan Beteng Solo, Pasar Batik Setono Pekalongan, serta Pasar Batik Trusmi Cirebon.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini