TOP 10 BWF World Team Rankings 2020, Berapa Peringkat Indonesia?

TOP 10 BWF World Team Rankings 2020, Berapa Peringkat Indonesia?
info gambar utama

Bagi pecinta bulu tangkis, pasti tidak asing dengan hegemoni China yang begitu perkasa. Selama kurun waktu 2011-2017 dunia badminton cenderung dikuasai China. Sederet prestasi berhasil diraih, di antaranya empat kali juara Sudirman Cup (2011, 2013, 2015, 2019), tiga kali juara Uber Cup (2012, 2014, 2016) dan dua kali juara Thomas Cup (2014, 2016).

Selain itu, beberapa pemainya juga berhasil menempati peringkat pertama BWF untuk masing-masing sektor. Sebut saja Chen Long di sektor tunggal putra, Li Xuerui di tunggal putri, Cai Yun/Fu Haifeng di Ganda Putra, Chen Qingchen/Jia Yifan di Ganda Putri, dan Zheng Siwei/Huang Yaqiong di sektor Ganda Campuran. Bahkan per bulan Juni 2012 tercatat 4 dari 5 sektor dikuasai oleh para pemain Tiongkok.

Namun akhir-akhir ini Performa tim China sedikit menurun, posisinya sempat tergeser oleh Korea Selatan pada tahun 2017, serta Jepang pada akhir 2018 dan awal 2019. Beberapa pemainya perlahan mulai tersisih dari peringkat tiga besar. Menurunya performa China setidaknya membuat olahraga Badminton lebih kompetetif sehingga lebih menarik untuk disimak.

Baca juga: Peringkat BWF Tunggal Putra Dunia 2017-2020

Sementara di sisi lain, tim Indonesia kian mengalami peningkatan performa yang menjajikan. Indonesia sempat terpuruk, tepatnya pada periode 2011-2013. Kala itu, rasanya pemain kita sulit untuk menembus peringkat atas, bahkan mendapat gelar super series pun terlampau berat.

Puncaknya pada pada 2012, untuk pertama kalinya, Indonesia gagal mendapat medali Olimpiade. Peringkat tim Indonesia pun sempat terlempar ke posisi 8, di bawah Denmark, Malaysia bahkan Thailand. Sebuah catatan kelam dalam sejarah bulu tangkis nasional.

Namun kini, tim Indonesia perlahan mulai bangkit, beberapa pemain Indonesia kembali menempati peingkat atas. Sebut saja Gideon Marcus/Kevin Sanjaya, Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan, Praveen Jordan/Melati Oktavianti Hingga hingga Anthony Ginting yang kini menjadi tunggal putra harapan Indonesia. Capaian di major event pun tidak terlampau buruk, hingga 2020, peringkat tim Indonesia terus mengalami perbaikan.

TOP 10 BWF World Team Rankings

Pandemi Covid-19 telah membuat kompetisi olah raga dunia termasuk bulu tangkis terhenti. Beberapa turnamen besar seperti HSBC World Tour, Olimpiade hingga Thomas dan Uber Cup 2020 terpaksa batal digelar.

Akibatnya, peringkat bulu tangkis dunia untuk kategori tim belum ada perubahan semenjak BWF merilis peringkat terakhir pada 07 Januari 2020. Hal itu didasari karena salah satu indikator penilaian terbesar World Team Rankings, yakni Thomas dan Uber Cup 2020 batal digelar.

Indikator penilaian dari World Team Rangkings sendiri dilihat dari Peringkat berbagai sektor meliputi:

  • Tunggal Putra (MS)
  • Tunggal Putri (WS)
  • Ganda Putra (MD)
  • Ganda Putri (WD)
  • Ganda Campuran (XD)
  • Kejuaraan tim atau major event (Sudirman Cup, Thomas Cup, Uber Cup) , WS, MD, WD, XD)

Semakin tinggi peringkat masing-masing sekto maka semakin tinggi pula poin yang didapat, termasuk hasil dari kejuaraan tim yang merupakan penyumbang poin terbesar.

Baca juga: Peringkat BWF Ganda Putra Dunia 2017-2020

Berdasarkan data terakhir (2020) yang dirilis oleh BWF, berikut 10 besar peringkat tim bulu tangkis dunia.

1. China

Peringkat pertama kembali ditempati China. Kendati menjadi pemuncak, namun dominasi tiap sektor tidak segarang dulu. Selisih poinnya pun tidak selebar beberapa tahun silam. Ganda campuran menjadi sektor andalan China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongpin merupakan dua pasangan ganda campuran China yang saat ini sulit dikalahkan.

Pada 2020, China mencatatkan poin sebanyak 12.200 poin, dengan rincian, 1.500 poin dari sektor MS, 1.500 poin WS, 1.200 MD poin, 1.500 WD poin, 1.500 poin XD dan 5.000 poin dari keberhasilannya menjuarai Sudirman Cup 2019.

2. Jepang

Setelah pada 2019 menjadi pemuncak, Jepang harus rela turun ke peringkat kedua. Penyebabnya adalah kekalahan jepang dari China pada final Sudirman Cup 2019. Kendati demikian, pemain-pemain Jepang terus menunjukkan performa yang kian meningkat. Hingga 2021, tercatat ada 2 wakil Jepang yang menempati rangking pertama, kedua wakil tersebut yakni Kento Momota di sektor tunggal Putra dan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota di sektor ganda putri.

Sementara untuk peringkat tim, pada 2020, Jepang berhasil mengumpulkan poin sebanyak 11.500 dengan rincian, 1.500 poin dari 5 sektor (MS, WS, MD, WD, XD) dan 4.000 poin dari Sudirman Cup.

3. Indonesia

Indonesia berada di peringkat ketiga dibawah China dan Jepang, posisi ini sedikit lebih baik setelah pada 2017 sempat terlempar ke posisi delapan. Peringkat pertama sektor ganda putra dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi penyumbang poin tertinggi bagi tim Indonesia (kategori sektor).

Pada 2020, Indonesia berhasil mengumpulkan 8.850 poin dengan rincian, 1.200 poin dari sektor MS, 750 poin dari sektor WS, 1.500 poin dari sektor MD, 1.200 poin dari sekto WD, 1.200 poin dari sektor XD dan 3.000 poin dari Sudirman Cup.

4. Thailand

Thailand terus menunjukan peningkatan signifikan dalam peta persaingan bulu tangkis dunia. Thailand berhasil merangsek ke peringkat empat setelah menggeser Denmark, Malaysia hingga Korea Selatan. Pemain andalan mereka di sektor ganda campuran, Dechapool/Sapsiree, kian menggila dengan meraih dua gelar HSBC World Tour di awal tahun 2021. Tim Thailand juga berhasil menembus babak semi final Sudirman Cup 2019, sebelum akhirya ditaklukan China.

Pada 2020, Thailand berhasil mencatatkan 8.100 poin dengan rincian, 1.000 poin dari sektor MS, 1.200 poin dari sektor WS, 500 poin dari sektor MD, 1.200 poin dari sekto WD, 1.200 poin dari sektor XD dan 3.000 poin dari Sudirman Cup.

Baca juga: Peringkat BWF Ganda Campuran Dunia 2017-2020

5. Taiwan

Sama halnya dengan Thailand, Taiwan juga kian menunjukan peningkatan yang signifikan. Terbukti dengan bertenggernya di posisi lima di atas Korea Selatan dan Denmark, suatu catatan yang cukup gemilang bagi tim Taiwan. Peningkatan peringkat Taiwan tidak terlepas dari peran Tai Tzu Ying dan Chou Tien Chen, kedua pemain itu cukup konsisten berada di peringkat tiga besar.

Taiwan berhasil mengumpulkan 7.700 poin dengan rincian 1.200 poin dari sektor MS, 750 poin dari sektor WS, 1.500 poin dari sektor MD, 1.200 poin dari sekto WD, 1.200 poin dari sektor XD dan 3.000 poin dari Sudirman Cup.

6. Korea Selatan

Setelah ditinggal beberapa pemain andalannya seperti Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na dan Son Wan Hoo. Performa tim Korea Selatan cenderung menurun, padahal pada 2017 Korea Selatan sempat menjuarai Sudirman Cup sekaligus menduduki peringkat pertama.

Kini Korea Selatan terhempas ke peringkat ke-6 dengan koleksi 7.550 poin, secara rincian 750 poin dari sektor MS, 1.200 poin dari sektor WS, 1.200 poin dari sektor MD, 1.200 poin dari sektor WD, 1.200 poin dari sektor XD dan 2.000 poin dari Sudirman Cup.

7. Malaysia

Selepas pensiunnya sang legenda hidup, Lee Chong Wei, belum ada lagi pemain Malaysia yang mampu mengimbangi kualitasnya. Namun harapan itu muncul tatkala pemain muda, Lee Ji Zia, berhasil meraih gelar All England 2021 setelah mengelahkan Viktor Axelsen di partai puncak.

Hingga kini, Malaysia berada di peringkat ke-7 dengan torehan 7.150 poin. Secara rincian 1.000 poin dari sektor MS, 750 poin dari sektor WS, 1.200 poin dari sektor MD, 1.000 poin dari sektor WD, 1.200 poin dari sektor XD dan 2.000 poin dari Sudirman Cup.

8. Denmark

Sejak dulu, pemain Denmark dikenal memiliki stamina yang kuat. Beberapa pemain ganda unggulan mereka tetap bugar meskipun umurnya sudah lebih dari 30 tahun. Sebut saja Mathias Boe/Carsten Mogensen dan Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen, di umur yang sudah tidak muda, mereka mampu bersaing di papan atas bersaing dengan para pemain muda. Namun setelah mereka pensiun, belum ada lagi regenerasi yang mampu melanjutkan tongkat estafet keperkasaan mereka.

Hingga pada 2020, Denmark sampai pada catatan terburuk sejak 2011. Peringkat mereka terjun bebas ke posisi delapan, di bawah Korea Selatan, Malaysia, Taiwan bahkan Thailand.

Denmark hanya berhasil mengumpulkan 6.200 poin dengan rincian 1.200 poin dari sektor MS, 1.000 poin dari sektor WS, 1.000 poin dari sektor MD, 500 poin dari sektor WD, 500 poin dari sektor XD dan 2.000 poin dari Sudirman Cup.

9. India

India dikenal memiliki pemain-pemain sektor tunggal yang berkualitas, sebut saja Srikanth Kidambi yang pernah menempati peringkat pertama pada 2017. Lalu ada Pusarla Venkata Sindhu yang pernah meraih gelar World Championship 2019. kemudian ada Saina Nehwal yang sempat menjadi saingan keras tunggal putri China. Namun, inkonsistensi menjadi masalah utama pemain-pemain India.

Hingga kini, India hanya menepati peringkat ke-9 dengan 5.700 poin. Padahal secara materi pemain, mereka cukup layak untuk berada di peringkat lebih atas.

10. Hong Kong

Peringkat terakhir diisi oleh Hong Kong, beberapa pemain yang berhasil menyumbang poin tertinggi bagi Hong Kong di antaranya. Ng Ka Long di sektor tunggal putra dan Tang Chun Man/Tse Ying Suet di sektor ganda campuran. kedua pemain tersebut berhasil menembes peringkat 10 besar.

Sementara pada 2020, Hongkong tercatat memiliki 5.400 poin dengan rincian 1.200 poin dari sektor MS, 750 poin dari sektor WS, 250 poin dari sektor MD, 500 poin dari sektor WD, 1.200 poin dari sektor XD dan 1.500 poin dari Sudirman Cup.

Bagi Kawan GNFI yang penasaran dengan video perkembangan BWF World Team Rankings periode 2011-2020, berikut kami sajikan videonya.

Sumber referensi:

BWF Official | Tournamentsoftware.com

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Iip M. Aditiya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Iip M. Aditiya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini