Penulis: Brigitta Raras
Semarakkan semangat dan aksi kolaborasi Festival Negeri Kolaborasi live di seluruh kanal media sosial GNFI. Informasi lebih lanjut kunjungi FNK 2021. |
Indonesia dengan kekayaan alam dan keberagamannya sangat memiliki berbagai wisata yang apik dan menarik. Beragam destinasi wisata Indonesia kerap menjadi pilihan para turis domestik hingga mancanegara.
Destinasi yang menawarkan keindahan dan pesonanya mungkin sudah kerap Kawan ketahui dan kunjungi. Namun, bagaimana halnya dengan wisata dark tourism? Apakah Kawan pernah mendengar istilah dark tourism sebelumnya?
Mendengar istilah dark tourism, mungkin dibenak Kawan terlintas adalah wisata yang mistis, malam hari dan menyeramkan. Faktanya, wisata dark tourism tidak seperti itu.
Mengenal dark tourism
Sesuai dengan namanya wisata dark tourism ini akan mengajak para wisatawan mengunjungi “masa gelap”. Tren wisata dark tourism ini lahir dari pariwisata hitam atau kesedihan. Aktivitas wisata dark tourism, biasanya dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat terjadinya sebuah tragedi atau peristiwa di masa lampau.
Mayoritas wisatawan yang mengunjungi situs dark tourism, memiliki rasa ingin tahu yang besar mengenai latar belakang, sejarah, dan bagaimana tragedi tersebut terjadi. Alhasil, Kawan tak hanya menikmati situsnya saja, namun juga mendapatkan pengetahuan baru. Sangat menarik dan bermanfaat, bukan?
Pesona Danau Ranau, Danau Kedua Terbesar di Sumatra Setelah Danau Toba
Wisata dark tourism umumnya berupa tempat kejadian sisa perang, bencana, pengungsian, kejadian-kejadian yang meninggalkan masa-masa ‘gelap’ serta memiliki kisah sejarah. Awalnya kemunculan dark tourism dianggap sebagai hal yang tabu, terlebih di tahun 90-an. Namun, kini pandangan masyarakat terhadap dark tourism sudah berubah.
DIlansir dari laman Kemenparekraf, bahwa pengembangan dark tourism dinilai memiliki potensi yang baik dari segi lokasi. Hal tersebut dikarenakan, pengalam sejarah dan berbagai peristiwa penting yang sarat dengan tragedi di masa lalu tersebar hampir di seluruh daerah.
Saat ini, Indonesia telah memiliki destinasi dark tourism yang sangat menarik dan tentunya dapat Kawan kunjungi. Di masa saja ya destinasi dark tourism tersebut? Berikut rangkumannya untuk Kawan GNFI.
Museum Sisa Hartaku, Yogyakarta
Museum ini hadir untuk memperingati betapa dahsyatnya bencana letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 silam. Pada Museum Sisa Hartaku ini terpajang harta benda milik warga yang tersisa setelah kejadian letusan Gunung Merapi.
Di dalam museum ini, Kawan akan melihat berbagai peralatan rumah tangga, seperti ember, gelas, berbagai furnitur lapuk, motor usang hingga tulang belulang hewan ternak yang mati ditelan letusan Gunung Merapi. Barang-barang ini menjadi bukti betapa mengerikan letusan Merapi saat itu.
Selain itu,adanya jam dinding rusak dengan jarumnya mengarah ke angka di mana peristiwa letusan tersebut terjadi yang membuat Kawan seakan kembali ke masa itu. Ketika Kawan berkunjung ke sini, tak ada pungutan biaya. Hanya saja para pengunjung diperbolehkan untuk berdonasi di kotak yang telah disediakan.
Berkenalan dengan 5 Rumah Adat Sebagai Warisan Budaya Tanah Air
Museum Tsunami Aceh
Tragedi Tsunami yang terjadi Aceh pada tahun 2004 lalu, membawa duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Tsunami yang diawali dengan gempa berkekuatan 9 skala richter ini menelan lebih dari 280 ribu korban jiwa dan begitu banyak kerugian yang dialami.
Museum yang dibangun pada tahun 2009 ini menjadi pengingat bagi peristiwa tersebut. Selain menjadi pengingat, museum Tsunami Aceh juga menjadi salah satu pusat edukasi dan informasi bagi masyarakat.
Para pengunjung yang hadir akan diedukasi mengenai bencana tsunami melalui berbagai ruang peraga dan peralatan yang ada. Salah satu bagian yang menjadi perhatian masyarakat adalah terdapatnya ruangan yang berisikan ribuan nama korban tsunami.
Monumen dan Museum Lubang Buaya
Destinasi dark tourism yang satu ini cukup legendaris dan tak asing lagi bagi sebagian masyarakat. Monumen dan Museum Lubang Buaya menjadi tempat saksi bisu pembunuhan 7 pahlawan revolusi Indonesia dalam pemberontakan G30S/PKI.
Pada saat itu, jasad mereka dimasukkan ke dalam lubang sempit dengan kedalaman 12 meter dan diameter 75 sentimeter. Setelah jasad mereka ditemukan, dipindahkan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Di Monumen Lubang Buaya yang sebagai pengingat kejadian pemberontakan PKI ini, juga terdapat koleksi foto yang dipajang dan beberapa diorama yang menggambarkan pemberontakan PKI.
Kuliner Khas Minahasa, Ada yang Unik Hingga Ekstrem
Tugu Peringatan Bom Bali
Peristiwa yang mengguncang Indonesia di awal tahun 2000-an adalah peristiwa Bom Bali. Pada peristiwa itu menelan kurang lebih 200 korban jiwa. Korban tersebut merupakan wisatawan domestik dan mancanegara.
Tugu Peringatan Bom Bali ini menjadi salah satu destinasi dark tourism yang cukup terkenal dan fenomenal hingga taraf internasional. Pada monumen ini terlihat papan yang berisikan nama korban, bendera-bendera dan bunga-bunga yang menghiasi tugu tersebut.
Itulah beberapa destinasi dark tourism yang ada di Indonesia. Melakukan aktivitas berkunjung ke destinasi dark tourism akan memberikan makna istimewa tersendiri. Selain berwisata, Kawan juga akan mengetahui sejarah dan kisah di balik destinasi tersebut.*
Referensi: Kemenparekraf | Travelingyuk
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News