Ketahui 15 Keterampilan yang Paling Banyak Dicari Dunia Industri di Indonesia

Ketahui 15 Keterampilan yang Paling Banyak Dicari Dunia Industri di Indonesia
info gambar utama

Pengertian keterampilan menurut Dunnette adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat. Keterampilan yang dimiliki setiap orang tentu berbeda sesuai dengan pengalaman dan kebutuhannya.

Setiap lingkup kehidupan membutuhkan keterampilan manusia, termasuk dalam lingkup dunia kerja industri. Keterampilan yang dibutuhkan di dunia industri kian kompleks dan berkembang seiring dengan pertumbuhan teknologi dan kemajuan zaman.

Keterampilan yang dulunya kurang dibutuhkan atau bahkan keterampilan yang baru muncul di awal abad ke-21, mungkin kini menjadi salah satu keterampilan yang paling dicari. Beberapa waktu lalu, World Economic Forum melalui laporan Future of Jobs Report 2020, memaparkan temuan menarik terkait keterampilan yang dimiliki oleh manusia di beberapa negara dunia.

Salah satu poin yang ditemukan melalui Future of Jobs Report 2020 adalah keterampilan yang diprediksi akan mengalami peningkatan permintaan di dunia industri dari masing-masing negara yang disurvei, termasuk Indonesia.

Sebagai catatan, industri yang dimaksud dalam laporan Future of Jobs Report 2020 adalah sektor industri secara umum yang menyangkut dunia kerja profesional, baik itu industri manufaktur maupun industri teknologi.

Melihat Perkembangan Revolusi Industri di Indonesia

Keterampilan yang banyak diminta di industri Indonesia

Keterampilan yang banyak dicari di industri Indonesia | Infografis : GoodStats/Hannah
info gambar

Secara global, Future of Jobs Report 2020 memaparkan 15 keterampilan tersebut dengan urutan yang berbeda di setiap negaranya. Indonesia menjadi salah satu negara dari 26 negara peserta survei.

Tuntutan untuk berpikir kreatif namun tetap memiliki nilai keaslian khas yang dipegang, menjadi keterampilan teratas yang dibutuhkan oleh industri di Indonesia. Hal tersebut diperkirakan sejalan dengan teknologi yang selalu berkembang namun setiap industri atau perusahaan selalu ingin memiliki nilai yang mewakilkan perusahaan tersebut.

Berpikir kreatif namun tetap mewakili nilai keaslian dari industri tertentu, bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu, kemampuan untuk memecahkan masalah yang cukup kompleks menjadi keterampilan yang dibutuhkan selanjutnya. Mengikuti permintaan untuk bisa kreatif, mampu memecahkan masalah menjadi salah satu kemampuan back-up plan bagi para pekerja dan pemilik industri.

Setiap negara (peserta survei) memiliki catatan prioritas mengenai keterampilan yang paling banyak dibutuhkan di negaranya. Sebagai contoh, berbeda dengan Indonesia, urutan pertama keterampilan yang memiliki permintaan tinggi di malaysia adalah keterampilan intelegensi emosional yang diikuti oleh keterampilan kreativitas, orisinalitas, dan inisiatif.

Adopsi teknologi di abad ke-21 ini menjadi salah satu penyebab berbagai keterampilan tersebut sangat dibutuhkan di dunia industri. Hal tersebut disusul pula dengan adanya pandemi covid-19 yang memaksa setiap negara untuk melakukan pencegahan penularan covid-19 dengan cara menghindari kerumunan melalui berbagai layanan virtual.

Hal tersebut tertuang dalam laporan yang sama, di mana 95 persen dari industri yang disurvei di Indonesia sudah menggunakan perangkat yang terkoneksi dengan internet sebagai bentuk pengadopsian teknologi di dunia industri. Angka tersebut turut mendukung kebijakan work from home selama pandemi yang diterapkan oleh banyak industri di mana 91,7 persen perusahaan peserta survei mengadaptasi sistem kerja secara remote untuk para pekerjanya.

Miliki Banyak Kawasan Industri, Jawa Barat Jadi Magnet Migrasi di Indonesia

Adaptasi dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan

Kartu Prakerja adalah salah satu program yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan keterampilan | Foto : ShutterStock/mourizativa
info gambar

Perkembangan zaman sejalan dengan tuntutan perkembangan keterampilan yang dibutuhkan, baik itu keterampilan yang berguna di dunia industri maupun di lingkup-lingkup lain. Namun, pesatnya perkembangan tersebut nyatanya masih sulit dan sukar diimbangi oleh para pelakunya, yakni manusia itu sendiri.

Secara global, Future of Jobs menjelaskan bahwa selalu ada kesenjangan keterampilan di pasar tenaga kerja lokal dan ketidakmampuan untuk menarik bakat yang tepat tetap di antara yang terkemuka hambatan untuk adopsi teknologi baru.

Dengan tidak adanya kesiapan secara keterampilan, pengusaha yang disurvei melalui Future of Jobs Survei melaporkan bahwa, rata-rata, mereka menyediakan akses untuk melatih kembali dan meningkatkan keterampilan hingga 62 persen dari tenaga kerja mereka.

Guna mengatasi masalah kesenjangan antara adopsi teknologi dan keterampilan pekerja industri, berbagai pelatihan pun kini banyak ditemukan yang diadakan oleh instansi resmi maupun pihak swasta.

Salah satu lembaga yang mengadakan pelatihan adalah Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) di mana Program Pelatihan yang tersedia di BPPTIK terbagi 2, yaitu Pelatihan Teknis dan Pelatihan Kerja. Pelatihan Teknis ditujukan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), yang mengacu kepada PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS dan PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK.

Sedangkan Pelatihan Kerja ditujukan untuk masyarakat umum, yang mengacu kepada PP Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional.

Selain itu, daftar pelatihan juga dapat diakses di halaman resmi kementerian ketenagakerjaan Indonesia yang menyediakan pelatihan dari berbagai bidang dengan berbagai tingkatan dan variasi harga yang ditawarkan.

Herakleitos mengatakan yang abadi hanyalah perubahan oleh sebab itu, beradaptasi terhadap sekitar menjadi keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap orang, termasuk para pekerja di dunia industri Indonesia dalam mengadopsi teknologi dan kebijakan yang sesuai dengan keadaan.

Industri Ekonomi Kreatif di Indonesia Masuk Peringkat 3 Besar Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi.

WL
IA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini