Pesona Pulau Dodola, Perpaduan Keindahan Alam dan Sisa-Sisa Peninggalan Perang Dunia

Pesona Pulau Dodola, Perpaduan Keindahan Alam dan Sisa-Sisa Peninggalan Perang Dunia
info gambar utama

Pulau Morotai di Maluku Utara menjadi tempat yang wajib dikunjungi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam berpadu dengan sisa-sisa peninggalan zaman peperangan. Morotai sendiri dulunya memang digunakan sebagai basis pertahanan Jepang selama Perang Dunia II sehingga saat ini masih banyak ditemukan benda-benda peninggalan perang yang menarik untuk dilihat secara langsung.

Pulau Morotai dikelilingi oleh 33 pulau kecil dan hanya tujuh di antaranya yang berpenghuni, seperti Kolorai, Ngele-ngele, Golo-golo, Rao, dan Saminyamau.

Salah satu pulau tak berpenghuni yang memiliki potensi pariwisata adalah Pulau Dodola yang terdiri dari Dodola Besar dan Dodola Kecil. Pulau ini berada di sebelah barat Pulau Morotai.

Sebagai bayangan, untuk menjangkau Pulau Dodola, bisa menuju ke Tobelo terlebih dahulu. Kemudian, lanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Tobelo dan naik kapal feri atau kapal cepat (speedboat) ke Pelabuhan MS. Lastori di Daruba. Setelah itu, wisatawan masih harus naik kapal cepat atau kapal katinting ke Pulau Dodola.

Apa saja hal menarik yang ada di Pulau Dodola? Yang pasti tak akan membuat perjalanan liburan Anda mengecewakan.

Museum Mulawarman, Situs Cagar Budaya Bekas Istana Kutai

Keindahan Pulau Dodola dan pemandangan bangkai kendaraan tempur

Pulau Dodola | @Krist Setyawan Shutterstock
info gambar

Hal pertama yang akan Anda lihat ketika pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Dodola adalah pemandangan pantai yang bersih dengan hamparan pasir putih. Keunikan dari pulau ini akan terlihat saat air laut sedang surut karena akan menghubungkan Pulau Dodola Besar dan Dodola Kecil oleh pasir putih.

Pasir putih akan menjembatani kedua pulau ketika air sedang surut dan Anda bisa bolak-balik kedua pulau ini dengan berjalan kaki. Jika air laut sedang pasang, kedua pulau ini pun akan kembali terpisah. Rentang waktu air surut di Pulau Dodola terbilang cukup lama, antara pukul 10.30 sampai 19.00 waktu setempat.

Baik Pulau Dodola Besar maupun Dodola Kecil memiliki air yang sangat jernih dan memiliki ombak cenderung tenang. Keduanya juga sama-sama memiliki pantai dengan pasir putih yang halus ditambah lagi pemandangan berupa bentangan laut yang memanjakan mata.

Wisatawan yang ingin berjemur, main air atau berenang santai tanpa terkena hempasan ombak akan menyukai pantai di sana. Anda juga bisa memancing, bermain kapal cepat, dan menyusuri hutan bakau.

Bagi yang hanya ingin bersantai di tepi pantai, Anda bisa menikmati keindahan pemandangan di depan mata sambil menyantap camilan khas yaitu pisang goreng sambal dabu-dabu dan es kelapa muda.

Namun, tentunya kurang lengkap bila mengunjungi Pulau Dodola tanpa menyelam. Keunggulan dari Pulau Dodola adalah memiliki keindahan laut yang begitu menawan dengan 13 titik penyelaman yang tersohor. Salah satunya adalah Wawama Wreck Dive Point yang menjadi saksi bisu peristiwa Perang Dunia II. Bahkan, hanya 100 meter dari bibir pantai Anda akan melihat sisa-sisa peperangan.

Ketika Anda menyelam sampai kedalaman 25 meter, pemandangannya sungguh menakjubkan. Di sana ada benda-benda seperti bangkai kendaraan tempur jenis Jeep Willys dengan kondisi lengkap. Kemudian di kedalaman 40 meter pemandangannya juga dipenuhi ileh bangka pesawat tempur yang dulu dipakai sekutu dalam perang, yaitu Bristol Beaufort. Pesawat pengebom ini ukurannya sangat besar dan masih utuh walau tenggelam sekian lama.

Keberadaan bangkai kendaraan tempur memang menjadi keunikan tersendiri di perairan Morotai. Di perairan Morotai sendiri ada lebih dari 25 titik penyelaman dengan keindahan yang berbeda, misalnya Tanjung Wayabula, Dodola Point, Batu Layar Point, Tanjung Sabatai Point, hingga Saminyamau.

Selain menjadi tempat wisata, Pulau Dodola juga sering digunakan untuk menyelenggarakan upacara dan ritual adat seperti Buka Panen Wangongira yang biasa diadakan bulan Juni, serta Gelaran Timba Laor yang dilakukan sesudah bulan purnama.

Menjelajahi Keindahan Alam di Desa Rindu Hati Bengkulu Tengah

Destinasi wisata pasukan Amerika Serikat di masa perang

Pulau Dodola sudah menjadi tempat wisata hit bahkan sebelum Indonesia merdeka. Sebab dulunya pasukan Amerika Serikat sering berlibur di pulau ini. Saat Perang Dunia II, Jendral Douglas MC Artur beserta tentara Amerika Serikat sering menghabiskan akhir pekan dengan bersantai di pulau. Begitu juga dengan pasukan tentara dari Jepang.

Di seberang Pulau Dodola, ada Pulau Zum Zum yang dulunya menjadi Pusat Komando dan Pusat Pertahanan Tentara Amerika Serikat. Dari Daruba, pengunjung bisa naik perahu selama 15 menit sampai ke Pulau Zum Zum. Di sana juga akan ditemukan berbagai bangkai kapal selam yang telah karam miliki tentara Jepang.
Di Pulau Zum Zum juga ada bungker pertahanan tentara Amerika Serikat. Pun di antara hutan bakau, terdapat gua yang dulunya dijadikan sebagai tempat pertahanan tentara Jepang.



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini