Memburu Kuyang, Hantu Perempuan Pemburu Darah Bayi untuk Awet Muda

Memburu Kuyang, Hantu Perempuan Pemburu Darah Bayi untuk Awet Muda
info gambar utama

Beredar kabar muncul Kuyang di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat di awal tahun 2024 ini. Lantas apa itu Kuyang? Apakah kuyang benar-benar ada, bagaimana wujudnya, darimana dia berasal dan bagaimana cara mengusirnya selalu menimbulkan pertanyaan dan saat ini masih jadi misteri di masyarakat.

Kuyang merupakan siluman berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari darah bayi. Makhluk ini dikenal oleh masyarakat Kalimantan, khususnya di Banjarmasin.

Misteri Palasik, Sosok Hantu Pemangsa Bayi dari Ranah Minang

Seperti dilansir dari buku Kumpulan Kisah Nyata Hantu di 13 Kota karya Argo Wikanjati, Kuyang sebenarnya adalah manusia (wanita) yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi.

“Pada siang hari, seorang kuyang akan menempuh hidup sehari-hari sebagaimana orang biasa, namun biasanya dia mengenakan pakaian jubah. Pada malam hari kuyang akan terbang untuk mencari darah bayi atau darah persalinan untuk dihisap sebagai sarana menambah kekuatan ilmunya,” jelasnya.

Masyarakat Banjar percaya perempuan yang menjelma menjadi hantu kuyang biasanya didorong oleh keinginannya untuk awet muda, disayang oleh suami, menjadi idola dari setiap laki-laki, atau karena ilmu turunan dari leluhurnya.

Kuyang biasanya terbang dengan kepala dan isi perutnya pada malam hari untuk mencari mangsanya. Agar mengelabui mangsanya, sewaktu-waktu dia bisa berubah menjadi seekor burung atau kucing. Hantu ini juga memiliki taring di kiri dan kanan mulutnya.

Hantu kuyang mencari mangsa pada malam hari dengan mengoles minyak kuyang pada lehernya, maka kepala perempuan itu beserta isi perutnya memisah dari tubuhnya dibatas leher tersebut.

Mangsa hantu kuyang biasanya perempuan yang baru melahirkan. Perempuan yang baru melahirkan itu dijadikan mangsa untuk dihisap darahnya oleh hantu kuyang. Darah yang dijadikan santapan kuyang bukan darah bersih tetapi darah kotor (darah nifas) yang keluar bersama bayi.

Darah kotor itu dihisap oleh hantu kuyang tanpa terlihat oleh manusia sehingga si perempuan tersebut akan kehabisan darah. Tidak mengherankan jika pada zaman dahulu para bidan kampung atau dukun beranak membekali dirinya dengan kemampuan penangkal hantu.

Cara mengusir kuyang

Kepercayaan kepada keberadaan kuyang masih dipegang teguh hingga sekarang oleh sebagian masyarakat Banjar. Karena itu ada berbagai cara dari orang Banjar untuk menangkal sosok hantu perempuan ini.

Misalnya orang Banjar meyakini bahwa kuyang takut dengan bawang merah. Karena itu sudah menjadi tradisi dalam masyarakat Banjar untuk meletakkan benda-benda tersebut di dekat seorang perempuan yang baru melahirkan atau bayi yang baru dilahirkan.

Selain itu mereka juga menggunakan tali ijuk yang umum digunakan oleh orang Banjar sebagai tali ayunan, kain kuning, atau bayi yang dipukung (dibedong) sehingga menutup bagian leher dan hanya kelihatan wajahnya.

“Konon kuyang merupakan makhluk yang takut dengan tali ijuk. Karenanya, tali ijuk terkadang juga dijadikan sebagai dinding atau pelindung rumah, dengan mengikatkan tali ijuk tersebut di sekeliling bagian atas (plafon) rumah,” ucapnya.

Mengapa Hantu yang Populer di Indonesia Identik dengan Perempuan?

Banyak juga tetua adat yang selalu meminta ibu hamil atau orang yang baru melahirkan untuk membawa sisir, cermin, dan lidi. Benda tersebut dipercaya dapat menjauhkan manusia dari gangguan kuyang.

Orang Banjar juga memiliki sebuah mantra yang dipercaya bisa mengusir hantu kuyang. Mantra Banjar termasuk salah satu tradisi lisan. Mantra ini merupakan hasil warisan masyarakat Banjar zaman dahulu.

Mantra ini berisi rangkaian unik yang mengandung kepercayaan kepada dunia mistik dan sakti. Mantra Banjar pengusir hantu kuyang salah satunya, yaitu mantra Sumpah Serapah Mamburu Hantu Kuyang (SSMHK).

Menurut kepercayaan masyarakat Banjar, tidak semua orang di sana dapat menguasai mantra. Mantra SSMHK lazimnya dikuasai oleh bidan kampung atau dukun beranak. Hal ini disebabkan mantra SMKH diturunkan secara turun-temurun.

Seorang bidan harus yakin akan kesaktian atau tuah mantra. Mantra SSMHK yang dibaca dengan penuh keyakinan, dipercaya akan mampu mengusir hantu kuyang. Dengan demikian si perempuan yang sedang melahirkan itu akan selamat.

“Pembacaan mantra dilakukan dengan melambai-lambaikan centong nasi ke arah empat penjuru langit. Konon katanya, apabila pada saat itu hantu kuyang sedang terbang mendekati tempat itu, dia akan menjadi lemah dan tidak berdaya. Centong nasi dipercaya menjadi salah satu benda yang ditakuti oleh hantu kuyang,” ucap Sri Wahyu Nengsih dalam Formula dan Struktur Mantra Banjar: Sumpah Serapah Memburu Hantu Kuyang.

Minyak kuyang yang dicari?

Berdasarkan literatur yang terdapat di buku Adat Istiadat Daerah Kalimantan Selatan yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1982 disebut kuyang terdapat bermacam-macam.

Ada kuyang hutan, kuyang yang bisa dipelihara untuk dijadikan suruhan untuk mencelakakan orang, atau kuyang karena mempergunakan ilmu tertentu atau minyak tertentu.

Disebutkan ilmu kuyang hampir sama dengan jenis ilmu hitam lainnya seperti leak di daerah Bali atau Nyi Blorong di tanah Jawa. Orang ini bersekutu dengan setan untuk mencari harta benda, kekuasaan, kanuragan, dan kecantikan.

Ilmu kuyang dipercaya akan memberikan kecantikan abadi yang tidak kelang oleh penuaan. Tetapi hal ini sulit untuk dibuktikan secara langsung, hal ini karena pelaku ilmu kuyang menyimpan rapat rahasia mereka bahkan kepada keluarga itu sendiri.

Selain itu menurut cerita orang-orang tua dahulu perempuan yang ingin memiliki ilmu kuyang, harus mencari minyak kuyang yang sangat sulit didapatkan. Biasanya hanya orang pintar atau dukun yang memiliki.

Kisah Membangkitkan Mayat dari Kematian dalam Lontar Calon Arang

Nantinya setelah mendapatkan minyak tersebut, perempuan ini akan diajari menggunakan dan menghindari berbagai pantangan, biasanya berupa buah-buahan tertentu. Selanjutnya dia perlu mencari tempat rahasia yang tersembunyi untuk menyembunyikan tubuh atau badannya.

Di tanah Borneo, minyak kuyang atau kawiyang sangat terkenal sampai-sampai banyak orang yang mencari benda langka ini. Selain sebagai pesugihan, minyak juga ditengarai dapat membuat pemiliknya awet muda.

Sampai saat ini, awal mula minyak kuyang sulit diketahui asalnya. Karena tiap wilayah di Kalimantan memiliki “produksi” sendiri. Misalnya yang terkenal adalah di daerah pegunungan Kinabalu (pedalaman Kalimantan Utara, Malaysia Utara).

Minyak kuyang tersebut memiliki lima macam warna dan berbeda juga khasiatnya. Minyak kuyang pertama berwarna hitam, khasiatnya untuk ilmu kebal. Minyak kuyang kedua berwarna merah, khasiatnya yang dimiliki adalah ilmu untuk meringankan tubuh.

Minyak kuyang ketiga berwarna hijau yang digunakan sebagai awet muda. Minyak kuyang selanjutnya berwarna kuning yang digunakan untuk menundukkan hati perempuan. Sedangkan yang kelima adalah berwarna putih untuk penglaris.

“Minyak kuyang biasanya ditempatkan dalam sebuah guci kecil yang dikenal dengan nama cupu. Cupu ini pun bukan sembarang cupu, karena harus cupu yang retak seribu alias cupu yang telah berusia puluhan tahun.”

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini