Uniknya Danau di Atas Awan Taman Nasional Lorentz

Uniknya Danau di Atas Awan Taman Nasional Lorentz
info gambar utama

Taman Nasional Lorentz di Provinsi Papua merupakan kawasan lindung terbesar di Asia Tenggara dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia.

UNESCO bahkan menyebut taman nasional ini sebagai satu-satunya kawasan lindung di dunia yang yang menggabungkan transek utuh dan berkelanjutan dari lapisan salju ke lingkungan laut tropis, termasuk lahan basah dataran rendah yang luas.

Taman nasional tersebut menempati lahan seluas 2.505.600 hektare dan lokasinya masuk dalam beberapa kabupaten seperti Jayawijaya, Mimika, Asmat, Yakuhimo dan Puncak Jaya.

Memiliki 34 tipe vegetasi menjadikan taman nasional terdiri dari berbagai bentang alam dan merupakan surga bagi aneka flora dan fauna, termasuk endemik, langka, spesies baru, hingga yang terancam punah.

Tak hanya dianugerahi dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, Taman Nasional Lorentz juga memiliki area untuk tujuan rekreasi yaitu Danau Hebema yang sering disebut-sebut sebagai Danau di Atas Awan.

Wisata Bahari di Kampung Namatota yang Tersembunyi di Papua

Keindahan Danau Habema

Danau Habema | Wikimedia Commons
info gambar

Habema merupakan danau seluas 224,35 hektare dengan keliling 9,79 kilometer yang lokasinya masih berada di Taman Nasional Lorentz. Danau ini juga berada di ketinggian kurang lebih 3.225 meter di atas permukaan laut, tak heran namanya disebut-sebut sebagai salah satu danau tertinggi di Indonesia.

Nama asli danau ini sebenarnya adalah Yuginopa. Sedangkan nama Habema diambil dari nama seorang perwira yaitu Letnan Habema yang merupakan pengawal tim ekspedisi ke Puncak Trikora tahun 1909.

Danau Habema sungguh memiliki pemandangan yang indah dan memesona, ditambah dengan udara segar dan keheningan yang memberikan kesan tenang. Pengunjung dapat menjelajahi tepian danau dan menyaksikan panorama yang memanjakan mata.

Dari tepi danau, pengunjung dapat menikmati keindahan lanskap pegunungan bersalju hingga Puncak Trikora yang menjulang tinggi. Di sekitar danau, pengunjung bisa melihat hamparan padang rumput dan tanaman-taman endemik seperti rumah semut dan anggrek hitam.

Secara keseluruhan Taman Nasional Lorentz setidaknya memiliki 630 jenis burung dan 123 jenis mamalia sudah teridentifikasi. Beberapa di antaranya adalah kasuari, burung madu, kakatua, cendrawasih ekor panjang, puyuh salju, babi duri moncong panjang, kucing hutan, kanguru pohon, kuskus, dan walabi. Jika beruntung, pengunjung bisa melihat satwa tersebut dari Danau Habema.

Merupakan danau alami di kawasan taman nasional, tentunya pengunjung tidak dapat mengharapkan adanya fasilitas yang sengaja dibangun untuk wisatawan. Pengunjung sebaiknya menyiapkan perbekalan yang kiranya diperlukan untuk menunjang kegiatan Anda seperti makanan dan minuman.

Perlu diketahui juga bahwa udara di sana sangat dingin, umumnya mencapai 10 derajat Celsius pada siang hari dan bisa 0 derajat Celsius pada malam hari.

Dengan kondisi tersebut, sangat jarang ada wisatawan yang berenang di danau agar terhindar dari hipotermia. Menikmati pesona danau ini rasanya cukup dari tepian danau, bisa juga sambil menjelajah area sekitarnya.

Tak hanya sekadar menawarkan keindahan, keberadaan Danau Habema bagi Suku Dani merupakan sumber utama kesuburan tanah Papua dan dianggap sebagai danau keramat. Memang kawasan sekitar danau ini menjadi rumah bagi suku asli Papua seperti Suku Dani, Nduga, Amungme, Sempan, dan Asmat.

Selain diberkahi dengan alam dan keanekaragaman hayati, kawasan danau ini juga memiliki kebudayaan yang beragam dan tentunya menarik untuk dipelajari lebih dalam. Bahkan, diperkirakan kebudayaan di kawasan ini telah berusia 30 ribu tahun dan setiap suku memiliki ciri khasnya masing-masing.

Pengunjung dapat mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat lokal yang kental dengan adat-istiadat mereka, juga berbagai tradisi unik yang masih dilestarikan. Misalnya, keterampilan memahat patung oleh Suku Asmat, Festival Lembah Baliem, hingga cerita tentang tradisi ikipalin yang dulu dilakukan Suku Dani dengan cara memotong jari sebagai simbol kesedihan ketika anggota keluarganya meninggal dunia.

Untuk mengunjungi Danau Habema memang tak bisa dibilang mudah. Dengan jarak 48 kilometer dari Kota Wamena, pengunjung harus melewati jalanan terjal dan kontur tanah berbukit-bukit. Karena kondisi jalanan yang cukup ekstrem, kira-kira perjalanan dengan mobil dari Wamena butuh waktu sampai tiga jam.

Namun, perjalanan menuju kawasan Taman Nasional Lorentz tentu tak akan membosankan. Sepanjang perjalanan Anda aka dihibur dengan hamparan perbukitan, deretan pepohonan tinggi menjulang, serta udara yang sejuk.

Soal transportasi, wisatawan dari luar kota bisa menyewa mobil 4WD yang biasa dipakai untuk melalui medan berat dengan kisaran biaya Rp3 juta per hari. Disarankan untuk mengunjungi Danau Habema pada pagi hari untuk mendapatkan kesempatan menikmati pemandangan matahari terbit. Selain itu, pada siang hari biasanya pemandangan Danau Habema sudah tertutupi kabut.

TWA Sorong Papua, Tempat Rekreasi dan Edukasi Tentang Pelestarian Alam

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini