4 Film Dokumenter Indonesia Ini Bisa Buat Generasi Muda Melek Isu Lingkungan

4 Film Dokumenter Indonesia Ini Bisa Buat Generasi Muda Melek Isu Lingkungan
info gambar utama

Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyuarakan sejumlah permasalahan atau isu lingkungan yang dihadapi. Salah satu cara yang dimaksud adalah dengan mengangkatnya ke dalam sebuah film.

Pembuatan film dapat dikatakan sebagai salah satu metode modern yang banyak dipilih oleh sejumlah kalangan, untuk memberikan bukti permasalahan suatu topik secara nyata dengan tujuan untuk ‘membuka mata’ dan pandangan banyak orang, akan besarnya permasalahan yang sebelumnya mungkin tak terlihat atau tak mendapat perhatian.

Biasanya, film yang mengangkat isu kerusakan lingkungan dibuat dalam bentuk dokumenter. Meski begitu, bukan berarti cerita yang dikemas tidak memiliki daya tarik.

Justru karena diangkat dari kisah nyata dan menggambarkan kondisi yang sesungguhnya terjadi, beberapa film dokumenter yang sejauh ini sudah tergarap di Indonesia nyatanya mendapat banyak perhatian, dan terbukti berhasil menyampaikan pesan pentingnya kepada banyak orang.

Lalu apa saja rekomendasi jajaran film dokumenter tentang isu lingkungan yang sekiranya perlu ditonton? Berikut 4 di antaranya.

Ini 3 Kota di Indonesia yang Diakui ASEAN Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Semesta

Potongan adegan film dokumenter Semesta | IMDb
info gambar

Digarap oleh Tanakhir Films, film ini diproduksi dan dirilis pada tahun 2020. Ceritanya menyorot tujuh sosok yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari tempat tinggal, budaya, dan agama yang ada di Indonesia.

Masing-masing karakter dipilih dengan seksama untuk mewakili manusia dan alam Indonesia yang beragam. Sudut pandang film menyorot mengenai upaya yang mereka lakukan dalam menanggulangi perubahan iklim dari segi Agama dan kebudayaan masing-masing, yang mewakili banyaknya kebudayaan di Indonesia.

Dalam penggarapannya, film ini bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Uni Eropa. Tujuannya adalah sudah pasti, untuk membuat banyak orang lebih tanggap terhadap isu perubahan iklim.

Our Mother’s Land

thegeckoproject.org
info gambar

Masih mengangkat unsur budaya dan upaya pemeliharaan lingkungan dari sejumlah tokoh tertentu, bedanya kali ini sosok yang disorot merupakan sejumlah pejuang lingkungan bergender perempuan.

Berdurasi selama 55 menit 44 detik, film dokumenter yang digarap oleh jurnalis Febriana Firdaus bersama The Gecko Project dan Mongabay ini menyorot cerita para perempuan yang menjadi pemimpin dalam gerakan melawan investor yang menjajah tanah tinggal dan hutan mereka.

Latar ceritanya pun mengangkat isu dan keresahan yang terjadi di berbagai penjuru. Beberapa sosok yang disorot dalam film ini adalah Eva Bande, aktivis perempuan dari Banggai, Sulawesi Tengah.

Lain itu ada juga Mama Aleta dari Molo, Nusa Tenggara Timur, Yu Sukinah dari Gunung Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, dan terakhir Fawriza Farhan sebagai penjaga hutan Leuser di Aceh.

5 Sosok Publik Figur Indonesia Ini Punya Kepedulian Tinggi Terhadap Lingkungan

Pulau Plastik

Dok. Visinema Pictures
info gambar

Pertama kali tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 22 April 2021 lalu, film ini digarap oleh rumah produksi Visinema Pictures yang bekerja sama dengan sejumlah pegiat lingkungan dan sosial seperti Kopernik, Akarumput, dan Watchdoc.

Menceritakan mengenai perjuangan tiga individu yakni Gede Robi vokalis band asal Bali, Tiza Mafira pengacara muda dari Jakarta, dan Prigi Arisandi penjaga sungai dari Jawa Timur.

Ketiga sosok tersebut melawan polusi plastik sekali pakai, dan menelusuri sejauh mana jejak sampah plastik menyusup ke rantai makanan serta dampaknya terhadap kesehatan manusia.

Tak berhenti di situ, mereka juga meneliti apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi krisis polusi plastik yang masih menjadi ancaman serius di Indonesia.

Tenggelam Dalam Diam

Dok. Watchdoc Documentary
info gambar

Menjadi tontonan dokumenter mengenai isu lingkungan lainnya yang digarap oleh Watchdoc, film ini menceritakan perjalanan sejumlah kalangan anak muda yang melakukan penelusuran ke kawasan pesisir pantai utara Pulau Jawa.

Ekspedisi tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana masalah krisis iklim berdampak pada masyarakat sekitarnya.

Menyorot berbagai permasalahan yang dialami oleh masyarakat, beberapa situasi yang terangkat melalui film dokumenter ini di antaranya kesulitan air bersih, minimnya daerah resapan air, keharusan untuk meninggikan tempat tinggal, dan fenomena tenggelamnya tempat pemakaman umum serta permukaan tanah yang menurun.

Gambaran kondisi tersebut yang melatarbelakangi film ini kemudian diberikan judul Tenggelam Dalam Diam.

‘Protes’ Aktivis Cilik Indonesia Akan Isu Lingkungan ke Dunia dan Pejabat Negara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini