Penemuan dari Tanaman Liar, Kabar Baik untuk Petani Indonesia

Penemuan dari Tanaman Liar, Kabar Baik untuk Petani Indonesia
info gambar utama

#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Hai kawan GNFI, mari kita simak kisah dari daerah yang terkenal sebagai penghasil cokelat di Jawa Timur. Tidak, kita tidak akan mempelajari apa saja produk coklat yang ada, melainkan cerita di mana suatu penemuan memberikan pengaruh besar terhadap masyarakatnya. Tanah Blitar memiliki lahan yang subur di mana tanaman liar dapat tumbuh dengan subur hingga dapat dijadikan sumber sayuran sehari-hari.

Seorang Bapak berkata, “Semiskin-miskinnya petani, mereka akan tetap bisa makan, tetap bisa bertahan hidup, karena mereka punya lahan untuk ditanam”. Kemandirian pangan bukan hal sulit bagi mereka. Bahkan petani pun berperan penting dalam Kemandirian Pangan di Indonesia.

Akan tetapi, bertahan hidup dalam masyarakat tetap membutuhkan uang sebagai alat tukar. Petani mendapatkan penghasilan dari menjual hasil taninya. Namun apa yang terjadi ketika ketersediaan pupuk dibatasi sementara produksi harus terus berjalan? Inilah hal utama yang melatarbelakangi penemuan ini.

Keren! 4 Kampus Ini Sudah Punya Bus Listrik

Penemuan ini bermula dari keresahan seorang warga lokal yang prihatin akan kondisi pertanian saat ini. Jika saat ini tanaman bisa tumbuh dengan pemberian pupuk sintetis NPK yang tepat, lalu mengapa pohon-pohon di pinggir jalan dapat tumbuh hingga berbuah dengan baik tanpa ada yang merawatnya? Bagaimana dengan tanaman-tanaman yang bisa tumbuh ketika tanah sudah tertutup oleh adonan semen? Mereka tumbuh begitu saja.

Jika Kawan GNFI ingat, fotosintesis hanya membutuhkan komponen utama berupa air dan cahaya matahari. Lalu bagaimana dengan tanaman liar yang tumbuh menjamur dipekarangan rumah? Mengapa mereka tumbuh tanpa diminta? Apakah tuhan menciptakan sesuatu tanpa alasan? Meskipun tanaman-tanaman ini tumbuh liar, mereka tetap bisa tumbuh cantik sempurna di tengah teriknya panas.

Bagaimana itu bisa terjadi? Bukankah itu menunjukkan bahwa tanaman-tanaman ini memiliki ketahanan tubuh yang kuat? Mari Kawan GNFI telaah terlebih dahulu.

Sudah lazim jika seseorang membeli sayuran, akan membeli hasil petik yang paling sempurna dengan asumsi kita memilih dan memakan sayur-sayuran yang segar tampilannya agar kandungannya baik bagi tubuh, bagaimana jika tumbuhan liar yang sehat ini diberikan ke tanaman lainnya?

Bikin Merinding! Mengulik Museum "Kematian" di Kampus Ini!

Begitulah yang dipikirkan oleh Pak Anshar, seorang warga lokal dari Blitar yang sudah disebut sebelumnya. Penemuan yang beliau temukan adalah bagaimana tanaman liar yang sehat ini memiliki kandungan yang baik bila diberikan pada tanaman lain.

tanaman-tanaman terpilih ini diekstrak menggunakan air, kemudian disemprotkan ke tanaman. Ekstrak tanaman ini diberi nama Biosaka. Biosaka ditemukan bisa memberikan hasil panen yang baik dengan penggunaan pupuk yang dikurangi. Dari awal ditemukan dan terkenalnya Biosaka di tengah akademisi, banyak yang menentang bagaimana mungkin sesimpel itu.

Seorang dosen dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan pembelaan dan meyakin bahwa kandungan yang ada pada Biosaka adalah Elisitor. Karena dari pengalaman para petani yang diceritakan, bahwa setelah tanaman diberi Biosaka, tidak mudah sakit dan dihinggapi hama. Apakah karena tanaman yang diberikan dipetik dalam kondisi terbaiknya? Bukankah sesuatu yang kita konsumsi akan menjadi bagian dari diri kita?

Tentu profesor tidak membela secara mentah-mentah. Itulah alasan kami datang ke daerah ini. Untuk menelusuri lebih lanjut dampak penggunaan Biosaka terhadap pertanian di sini. Jika memang terbukti memberikan pengaruh yang baik, tentu akan menjadi penemuan menarik yang bisa dikembangkan untuk pertanian di masa berikutnya. Bayangkan jika penggunaan pupuk berkurang hingga 50%, petani mendapat keuntungan yang lebih. Manfaat banyak dirasakan

9 Profesor Diaspora Indonesia yang Mengajar di Kampus Top Dunia

Pak Anshar terus menyebarkan mengenai biosaka tanpa kenal lelah. Petani yang merasakan manfaatnya pun dengan senang hati mengajarkan dan menyebarkan kabar baik ini. Itulah kebaikan para petani Blitar. Bahkan Biosaka sudah mendapat perhatian dari Direktur Jenderal Pangan hingga Menteri Pertanian Indonesia, Syahrul Yasin Limpo pada bersamaan dengan hari pahlawan, 10 November 2022.

Dilakukan panen raya pada lahan padi 57 ha hasil aplikasi Biosaka yang telah memberikan bukti keberhasilan Biosaka. Penemuan Biosaka di kota ini adalah sebuah takdir, untuk kehidupan pertanian yang lebih baik serta kesejahteraan para petani. Demi masa depan Pangan Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini