Kesaktian Pengobatan Orang Serampas, Penghuni Hutan Taman Nasional Kerinci

Kesaktian Pengobatan Orang Serampas, Penghuni Hutan Taman Nasional Kerinci
info gambar utama

Serampas berisi sekelompok masyarakat asli Jambi yang menghuni kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat. Mereka telah tinggal di sana jauh sebelum taman terbesar se-Sumatra itu diresmikan. Tinggal di wilayah terpencil membantu orang-orang Serampas merawat tradisionalitas dalam kehidupan mereka. Segala kebutuhan mereka penuhi dengan memanfaatkan sumber daya alam, termasuk untuk pengobatan.

Alasan Masyarakat Serampas mengembangkan pengobatan tradisional karena letak wilayah tempat tinggal mereka yang terisolasi. Dulu ada satu puskesmas pembantu yang didirikan di Tanjung Kasri (desa di Serampas) pada 1995.

Seorang perawat kontrak utusan Pemerintah Daerah bekerja di sana. Namun, keberadaan puskesmas itu ternyata tidak begitu membantu masyarakat. Selain sering tutup akibat tak ada perawat, lokasinya yang lebih terpencil lagi, harus dijangkau dengan berjalan kaki selama 4-6 jam. Kondisi tersebut memicu inisiatif penduduk Serampas untuk mengembangkan pengobatan alternatif dengan tumbuhan.

Melansir core.ac.uk, perihal layanan kesehatan, masyarakat Serampas menyediakannya melalui kelembagaan tradisional. Mereka mengombinasikan wawasan tentang tumbuhan berkhasiat sebagai obat dengan praktik perdukunan sesuai arahan lembaga adat.

Tim yang bertugas memberkan layanan kesehatan itu dikenal sebagai ‘dukun berempat jantan’ dan ‘berempat betino’. Umumnya mereka ini tergabung dari para dukun senior yang menjabat juga sebagai tokoh adat.

Jelajah Candi Muaro Jambi, Jejak Universitas Tertua di Indonesia

Orang sembarangan tak bisa menjadi dukun di sini. Mereka harus menjalani magang atau berguru dengan orang yang lebih tua untuk memperoleh pengetahuan juga keterampilan seputar perdukunan. Kedua golongan dukun tadi biasanya dikukuhkan bersama perayaan kenduri psko.

Satu lagi tim medis Serampas disebut dukun bulian tangan. Mereka terdiri dari beberapa orang yang bertugas memberikan layanan bagi ibu hamil dan bayinya. Para calon ibu akan dilayani semenjak kandungan berumur empat bulan sampai menjadi bayi berumur 15 hari.

Ketika umur bayi sudah 15 hari, keluarganya akan mengadakan syukuran. Dalam acara inilah para dukun bulian tangan akan menerima hadiah berupa uang, segantang beras, seekor ayam utuh yang sudah dimasak, dan seperangkat pinang sirih.

Dalam dunia pengobatan, masyarakat Serampas memiliki dua jenis obat dari tumbuhan, yakni obat rajo dan obat ditawar. Obat rajo itu mencakup semua jenis tumbuhan yang berhasiat sebagai obat, tanpa memerlukan bantuan dukun. Konon, pengetahuan tentang obat rajo diwariskan dari para raja Serampas zaman dulu.

Sementara itu, obat ditawar terdiri dari jenis tumbuhan yang hanya dapat digunakan oleh para dukun. Obat yang satu ini kerap diberikan untuk mengatasi kelainan atau gangguan supranatural. Bungo panggil dan rumput sembuang termasuk tumbuhan yang paling sering dipakai sebagai media untuk menghantarkan mantra kepada pasien.

Sebagai perlindungan diri dari gangguan makhluk gaib, warga Serampas acap menyelipkan potongan kunyit melai—didapat dari sisa-sisa pencucian pusaka dalam ritual kenduri PSKO—pada sarung parang selama menyusuri hutan. Mereka percaya bahwa kunyit itu kekuatan magisnya lebih kuat ketimbang kunyit biasa.

Masih soal pengobatan, orang Serampas memiliki satu ritual untuk mengobati penderita penyakit kronis, namanya tradisi bertenung. Dalam praktiknya, dukun akan berkomunikasi dengan arwah nenek moyang Serampas, sehingga setelah itu, ia diyakini akan menerima wejangan tentang ramuan apa yang paling ampuh untuk menyembuhkan pasiennya.

Capai Nilai Rp3 Miliar, Menilik Potensi Ekspor Kunyit Asal Ponorogo

Ragam jenis tumbuhan obat dari Serampas

Setidaknya 131 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat Serampas menjadi obat. Sebagian besar berasal dari tanaman budidaya dan perladangan padi juga hutan sekunder. Dari sebanyak itu jumlahnya, kunyit melai yang paling sering diandalkan untuk menyembuhkan penyakit.

Dalam sejumlah ritual, termasuk pemandian pusaka sekali dalam setahun, kunyit melai berfungsi sebagai unsur penyusun ramuan. Selain itu, ia juga dipakai untuk melindungi diri dari gangguan makhluk gaib, terutama pada anak-anak. Boleh percaya atau tidak, orang Serampas juga memperoleh tumbuhan obat melalui mimpi.

Di samping itu, jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Serampas mayoritas berasal dari vegetasi hutan, perladangan, dan sawah. Dari hutan tua, misalnya, mereka mengolah getah manau untuk mengobati sariawan dan buah jamban untuk menyembuhkan bengkak-bengkak.

Sama seperti aturan perdukunan pada umumnya, dukun Serampas dilarang menerima imbalan. Pelanggaran dapat menurunkan, bahkan menghilangkan kesaktian sang dukun dalam mengobati penyakit.

Mengenang Sejarah Merebut Kemerdekaan di Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini