Selain destinasi wisata, panganan khas Kota Bandung tak kalah enak dan terkenal. Kawan pernah mencoba peuyeum Bandung? Makanan khas Kota Bandung ini dapat diolah menjadi camilan nikmat, lho.
Pada zaman dahulu, peuyeum Bandung atau tape singkong digunakan sebagai makanan pengganti nasi. Peuyeum Bandung memiliki banyak manfaat, antara lain meningkatkan produksi sel darah merah, meningkatkan kekebalan tubuh, bahkan bagus untuk program diet karena rendah lemak dan tinggi serat.
Seiring waktu, peuyeum Bandung semakin terlupakan, bersaing dengan makanan lain, seperti brownies, kue lapis, croissant, dan kudapan lainnya.
Padahal peuyeum Bandung tak kalah enak bila Kawan bisa mengolahnya. Penasaran apa saja olahan peuyeum Bandung yang bisa Kawan coba? Simak ulasan berikut ini, ya!
Di Garut, Nasi Liwet Bukanlah Sekedar Makanan
1. Peuyeum Boll
Peuyeum boll atau bola tape singkong sangat cocok untuk camilan. Anak-anak hingga dewasa pasti suka. Bagaimana, ya, cara membuatnya?
Kawan harus menyiapkan bahan-bahan membuat peuyeum boll, yaitu 1/2 kilogram peuyeum Bandung, 1 butir telur, tepung terigu secukupnya, gula secukupnya, dan minyak goreng.
Pertama hancurkan peuyeum Bandung, kemudian campurkan dengan telur, gula, dan tepung terigu. Aduk hingga menjadi adonan yang bisa dibentuk.
Bentuk bulat-bulat sebesar bola pingpong. Goreng sampai kekuningan. Agar lebih cantik dan kaya rasa, taburkan gula halus. Nyam, siap disantap!
2. Rucuh Tape
Enak dan menyegarkan. Dua kata yang menggambarkan olahan dari peuyeum Bandung ini. Bisa dibuat sendiri di rumah, lho!
Bahan-bahan yang diperlukan, yaitu 1/2 kilogram peuyeum Bandung, 3 gelas santan, gula jawa, dan 2 lembar daun pandan.
Kapurut Sagu, Makanan Pokok dan Camilan Suku Mentawai
Rebus santan dengan gula dan daun pandan. Bila gula telah larut, angkat dan saring. Air saringan dimasak kembali bersama peuyeum yang sudah dipotong-potong.
Masak hingga mendidih lalu angkat. Sajikan hangat atau tambah es secukupnya.
3. Wingko Tape
Terinspirasi dari wingko babat, kudapan wingko tape tak kalah enak. Kawan pasti suka!
Siapkan bahan-bahan yang terdiri dari 300 gram peuyeum Bandung, 150 cc santan kental, 125 gram gula pasir, 100 gram tepung terigu, 25 gram tepung kanji, 1 butir telur, dan 1 kuning telur.
Lumatkan peuyeum dan masukkan campuran santan, gula, garam, dan telur kocok. Campurkan lagi dengan tepung terigu dan tepung kanji. Aduk rata.
Tuang adonan ke loyang ukuran 25 x 15 x 2 cm yang telah dialasi daun dan pulasan mentega. Ratakan dan panggang. Pulas wingko tape dengan kocokan telur dan air gula. Panggang lagi sampai matang.
Angkat dan potong-potong. Siap disajikan sebagai teman minum kopi atau teh.
4. Colenak
Colenak atau tape bakar terkenal sejak lama sebagai kudapan tradisional khas Kota Bandung. Konon, makanan ini dikenalkan oleh Aki Murdi tahun 1930.
Proses pembuatannya cukup mudah. Bahan utamanya adalah peuyeum Bandung setengah matang. Sementara kuahnya terdiri dari kelapa agak muda, gula jawa, gula pasir, garam, daun pandan, dan sedikit tepung kanji.
Peuyeum Bandung dipanggang, dibuang seratnya, kemudian dipotong-potong.
Untuk kuah, rebusan gula merah dimasukkan kelapa parut, daun pandan, dan sedikit garam. Masak mendidih dan masukkan 1 sdm tepung kanji, aduk hingga mengental. Tambahkan gula pasir secukupnya. Angkat dan sajikan.
Nikmatnya peuyeum bakar yang dicocol kuah gula merah bikin sore Kawan semakin asik.
5. Es Tape Singkong
Peuyeum Bandung disajikan sebagai minuman juga nikmat! Simak cara membuatnya, yuk!
Bahan yang dibutuhkan, yaitu peuyeum Bandung, sirup cocopandan, susu kental manis, es batu, dan air.
Bagi dua bagian peuyeum Bandung yang akan dipotong-potong dan dihaluskan. Peuyeum yang dihaluskan campurkan sirup cocopandan dengan air.
Kemudian, masukkan peuyeum yang telah dipotong-potong. Beri es batu, bisa juga menggunakan es serut. Tuang susu kental manis. Minuman menyegarkan siap untuk disajikan!
Sinonggi khas Sulawesi Tenggara, Makanan Pokok Suku Tolaki
Nah, itu dia olahan peuyeum Bandung yang mudah dan enak. Cocok untuk menemani Kawan bersantai di sore hari. Selamat mencoba!
Referensi: Kompas.id
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News