Mengenal Bahasa Sanskerta yang Dahulu Digunakan di Nusantara Abad ke-5

Mengenal Bahasa Sanskerta yang Dahulu Digunakan di Nusantara Abad ke-5
info gambar utama

Bahasa Sanskerta merupakan bahasa kuno India dari Indo-Arya rumpun bahasa Indo-Eropa yang tersebar di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur yang banyak digunakan kalangan agama Hindu, Buddha, dan Jain. Bahasa ini juga digunakan di Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu.

Karena masuknya kultur India yang memengaruhi masyarakat di berbagai wilayah nusantara baik dalam hubungan dagang, politik, agama (Hindu-Buddha), dan pengaruh budaya. Hal itu bisa dilihat dari prasasti kuno zaman dahulu yang berbahasa Sanskerta dari peninggalan kerajaan-kerajaan Indonesia yang bercorak Hindu dan Buddha.

Sejarah Bahasa Sanskerta dari India

Dikutip dari Bahan Ajar Bahasa Sanskerta, bahasa Sanskerta merupakan bahasa leluhur dari bahasa Yunani, Romawi, Jerman, Slavia, Polandia, Latin, dan bahasa lain yang termasuk dalam rumpun bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini merupakan bahasa yang paling tua dan memiliki sejarah panjang. Keterangan dari Kamus Bahasa Sanskerta, juga terdapat informasi bahwa bahasa yang bisa menandingi ‘usia’ bahasa ini hanyalah bahasa Het.

Bahasa Sanskerta pertama kali digunakan oleh bangsa Arya yang tinggal di sekitar sungai Danao atau pegunungan Kaukasus. Yang kemudian karena ada banjir besar, akhirnya mereka bermigrasi ke semanjung Balkan.

Berlanjut, bangsa Arya kemudian juga menyebar ke wilayah nun jauh di barat dan timur. Mereka yang bergerak ke barat, menurunkan bahasa Sanskerta ke bangsa Yunani, Yunani, Romawi, Jerman, Slavia, dan sebagainya. Sedangkan bagi mereka yang pergi ke wilayah Timur menurunkan bahasa ini ke wilayah India, Nepal dan Pakistan.

Sanskerta berarti bahasa yang sempurna. Menurut kepercayaan lokal, bahasa ini adalah merupakan bahasa milik para Dewa. Karena memang merupakan bahasa yang berasal dari kitab suci dan dipercaya merupakan bahasa dewa. Bahasa Sanskerta dulunya hanya diajarkan bagi kaum Brahmana dan Ksatria di India. Seperti yang Kawan tahu ada pembagian kasta di India, mencakup: Brahmana, Ksatria, Waisya, Sudra, dan Dalit.

Bahasa ini juga hanya dipelajari untuk kebutuhan menyiarkan agama saja, sementara untuk keseharian rakyat/kaum Sudra menggunakan bahasa Prakerta. Namun lama kelamaan, kaum pedagang juga banyak yang mempelajarinya. Sehingga membawa penyebaran bagi seluruh wilayah di dunia.

Mempelajari bahasa Sanskerta, sama dengan belajar bahasa klasik India. Bahasa klasik India banyak digunakan dalam bahasa liturgis agama Hindu dan Buddha, yang merupakan salah satu dari 23 bahasa resmi India.

Karena sangat kental dengan ajaran Hindu dan Budhha, maka bahasa Sanskerta berkembang pesat di India. Sampai pada abad ke-IV, lahirlah seorang ahli bahasa Sanskerta India yang terkenal bernama Panini.

Panini menyusun sebuah buku berjudul Astadhyayi yang berisikan 8 bab. Dalam buku tersebut, ia menyusun aturan tentang bahasa Sanskerta yang dapat membedakan antara akar kata, pangkal kata, dan kata.

Mulai sejak saat itu, tepatnya pada abad XIX Masehi, bahasa Sanskerta mulai dipelajari oleh ahli bahasa dari seluruh dunia. Karena di dalamnya juga terdapat cara untuk membaca tulisan milik bangsa Yunani.

Seiring perkembangan waktu, kemudian bahasa Sanskerta ini dikelompokkan dalam tiga bagian terpisah sesuai periode waktunya.

1. Bahasa Vedik

Bahasa Vedik merupakan bahasa Sanskerta yang paling awal dan digunakan dalam kitab suci agama Hindu, seperti Vedas. Bahasa yang digunakan pun berbeda dengan bahasa Sanskerta klasik yang ada di abad ke-1 SM. Ini lebih mendasar dan sangat-sangat otentik.

2. Bahasa Klasis

Bahasa Klasis merupakan turunan dari Sanskerta Vendik. Banyak literatur, ilmu pengetahuan, dan filsafat selama abad ke-1 SM hingga abad ke-5 M yang menggunakan bahasa Klasis dalam penulisannya. Bahasa ini juga digunakan sebagai bahasa resmi pemerintah dan keagamaan.

3. Bahasa Epigrafik

Bahasa Epigrafik merupakan bahasa yang digunakan dalam prasasti dan inskripsi yang ada di abad ke-5 hingga 11 Masehi. Bahasa ini jauh berbeda dengan 2 bahasa sebelumnya. Karena lebih modern dan banyak peninggalan yang menggunakan bahasa ini, sehingga mempelajarinya pun lebih mudah.

Ketiga jenis bahasa Sanskerta ini memiliki perbedaan dalam tata bahasa, kosakata, dan gaya bahasa, yang mencerminkan perkembangan dan evolusi bahasa Sanskerta selama ribuan tahun.

Sejarah Bahasa Sanskerta Masuk ke Indonesia

Peta penyebaran bahasa Sanskerta masuk ke Indonesia berawal pada abad ke-5 Masehi, dibawa oleh para pedagang dan pemuka agama yang berasal dari wilayah India. Kemudian bahasa ini berkembang tepatnya pada abad ke-7 yang mana keberadaan agama Hindu di nusantara kala itu sedang berada pada puncak kejayaan. Bisa terlihat dengan terkenalnya kerajaan besar, seperti, kerajaan Kutai yang merupakan kerajaan tertua di Indonesia, kerajaan Tarumanegara, dan yang paling terkenal adalah kerajaan Majapahit.

Para pendatang dari India mulanya datang untuk berdagang di wilayah kerajaan-kerajaan nusantara. Namun, seiring waktu terjadilah proses asimilasi budaya, mulai dari kepercayaan, bahasa dan kebiasaan. Namun pada abad 14 bahasa Sanskerta mulai jarang digunakan. Disebabkan corak kerajaan yang dominan di wilayah Sumatera dan sebagian Jawa pada waktu itu mulai mendapat pengaruh Islam.

Banyaknya prasasti kuno yang terdeteksi dituliskan menggunakan bahasa Sanskerta. Selain itu, juga banyak nama tempat, gunung dan wilayah di Indonesia yang masih menggunakan bahasa Sanskerta.

Contohnya seperti Gunung Brahma yang berubah nama menjadi Gunung Bromo, Gunung Batur yang dulunya bernama Gunung Tampurhyang dan juga Gunung Sang Hyang yang berubah menjadi Gunung Dieng.

Selain itu, isi dalam Sumpah Palapa, juga terdapat kata 'Nusantara' yang berasal dari bahasa Sanskerta. Kata nusa memiliki makna 'pulau', sementara kata antara yang bermakna 'luar'.

Kata 'nusantara', pada saat itu digunakan oleh Mahapatih Gajah Mada untuk mewujudkan misinya menyatukan seluruh wilayah dari Indonesia, hingga sebagian Thailand dan Malaysia menjadi berada dibawah kekuasaan Majapahit atau Nusantara.

bahasa sanskerta
info gambar

Cara Penulisan Bahasa Sanskerta

Penulisan Bahasa Sanskerta menggunakan aksara Devanagari, yang mana banyak digunakan sebagai dasar penulisan bahasa India modern seperti Hindi, Marathi, dan Nepali. Devanagari memiliki kurang lebih 50 huruf, termasuk huruf konsonan, vokal, dan simbol tambahan seperti matra dan anusvara.

Ketika menuliskan bahasa Sanskerta Kawan harus memperhatikan tata bahasa, karena penulisannya memiliki aturan yang sangat ketat. Melibatkan penggunaan sandhi (perubahan suku kata), samapta (penyambungan suku kata), dan tata bahasa lainnya.

Selain itu, juga wajib untuk memperhatikan bagaimana intonasi bacaan serta prosodi (irama atau penekanan), karena ini akan mempengaruhi arti dalam bahasa Sanskerta tersebut.

Karena kerumitannya inilah, penulisan bahasa Sanskerta cukup berbeda dengan bahasa modern lainnya. Dibutuhkan dedikasi, pengetahuan dan latihan yang benar-benar serius untuk bisa memahaminya dengan benar.

Jika Kawan salah satu yang berminat dan serius ingin belajar bahasa Sanskerta, Kawan bisa mendatangi Bali. Karena disana sangat banyak rumah belajar bahasa Sanskerta.

Penulisan bahasa Sanskerta

Kata-kata dalam bahasa Sanskerta juga memiliki bentuk kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan. Namun, dalam aturan penulisan aksara Sanskerta Devanagari, ada 5 aturan yang wajib Kawan pahami.

Mulai dari aturan penulisan vokal, penggabungan konsonan dengan konsonan lainnya, penulisan dengan menggunakan semivokal /r/, tanda dalam aksara Devanagari serta terakhir penulisan angka.

1. Cara penulisan vokal

Menulis aksara vokal Devanagari, sangat mirip apabila Kawan ingin menulis aksara Bali. Cara penulisan aksara vokal di depan Penulisan (vokal murni) dipakai apabila berdiri sendiri atau merupakan fonem awal kata, kecuali ṛ = ऋ dalam gabungan rr = ऋॅ

Contohnya : Aksara Devanagari > देवनागरी लिपि

2. Cara penggabungan konsonan dengan konsonan

Huruf konsonan adalah semua huruf yang ada dalam alfabet kecuali yang bersifat huruf vokal. Jika cara sebelumnya sudah menjelaskan cara menulis apabila ada huruf vokal; maka cara selanjutnya adalah menggabungkan konsonan dengan konsonan.

Dalam proses penulisannya, ada 2 macam. Bisa ditulis dengan bersebelahan atau dengan cara bersusun. Cara ini dilakukan agar saat dibaca lebih terkesan rapi dan bermakna.

3. Cara penulisan semivokal /r/;

Selanjutnya menulis semivokal, yang mana merupakan gabungan antara vokal dan konsonan. Jadi seperti menuliskan kalimat biasa, namun karena ada pengaruh rima, jadi sifatnya akan berbeda.

Contoh proses proses penulisannya, Semi vokal dituliskan berbentuk ाॅ jika digabungkan dengan vokal ṛ yang mengikutinya. Tanda yang berbentuk: ० , dipakai untuk menandai hilangnya bagian yang mudah dimengerti, sehingga hal itu boleh dikatakan merupakan penyingkatan.

4. Cara penulisan Angka

Selain huruf, ada juga cara untuk menulis Angka dalam bahasa Sanskerta. Angka-angka yang dikenal dan banyak digunakan dalam aksara Devanagari adalah sebagai berikut:

०, १, २, ३, ४, ५, ६, ७, ८, ९,

misalnya 2023 = २०२३

Mengenal Kosakata Bahasa Sanskerta

Bahasa dalam penulisan Sanskerta ditulis lebih puitis, universal dan bersifat abadi. Dengan ribuan kata yang dimilikinya, dalam bahasa Sanskerta terdapat arti-arti spesifik yang sifatnya susah diganti dalam kata-kata yang ada di bahasa lain dunia.

Hal ini karena didalamnya juga terdapat emosi dan pemikiran yang dituangkan. Sehingga, pada proses pemaknaannya pun sangat filosofis.

Itulah yang menyebabkan ada beberapa kata dalam bahasa Sanskerta yang tidak memiliki arti dalam bahasa lain. Hanya spesifik dan khas untuk digunakan dalam penulisan bahasa Sanskerta saja.

Contoh kosakata dalam bahasa Sanskerta dan artinya:

Kosakata

Arti

Kosakata

Arti

Sunya

0

Bayu

angin/udara

Eka

1

Bendara

pengelola harta benda

Dwi

2

Camara

sapi jantan

Tri

3

Camari

anjing

Catur

4

Canda

bernafsu

Panca

5

Candani

batu pualam

Aba

perintah

Uddhiharta

Terpilih

Abah

alat, perkakas

Upakara

Pertolongan

Abang

merah

Udadi

Laut

Abhinaya

semangat

Urmi

Ombak samudera

Abhipraya

mempunyai harapan

Yasa

Kehormatan

Abhirama

menyenangkan

Yasti

Tongkat

Baya

kemungkinan

Yuganta

Akhir zaman

Bayanaka

luar biasa

Sastra

Ilmu Pengetahuan

Sumber: Kamus Bahasa Sanskerta

Sanskerta memiliki peran penting dalam sejarah India, karena banyak kitab suci Hindu dan Budha ditulis dalam bahasa ini, seperti Bhagavad Gita, Ramayana, dan Mahabharata. Bahasa ini juga digunakan dalam pertunjukan teater tradisional India, dan sebagai bahasa ilmu pengetahuan, filsafat, dan sastra.

Meskipun bahasa Sanskerta tidak lagi digunakan sebagai bahasa sehari-hari, itu masih digunakan dalam upacara keagamaan dan ritual Hindu, dan dipertahankan sebagai bahasa klasik India yang penting. Studi tentang bahasa Sanskerta juga masih dilakukan hingga saat ini, karena bahasa ini membuka jalan bagi pemahaman tentang sejarah dan budaya India kuno.

Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskerta

https://www.tamanbahasa.com/belajar-bahasa-sansekerta-untuk-para-pemula-1632

https://id.wiktionary.org/wiki/Lampiran:Kamus_bahasa_Sanskerta

https://bertumbuh.xyz/belajar-bahasa-sansekerta

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Meita Astaningrum lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Meita Astaningrum. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

MA
RP
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini