Indonesia dikenal dengan Negara Kepulauan karena banyaknya pulau yang tersebar dari ujung barat sampai timur. Salah satu pulau yang tidak kalah menarik perhatian adalah Pulau Rote.
Pulau Rote ini berada di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Mata pencarian mayoritas penduduk di sana sebagai petani dan nelayan. Biasanya bagi para wanita melakukan kerajinan, seperti menenun, menganyam, dan membuat kerajinan lontar.
Lontar adalah tumbuhan sejenis palem yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya di Pulau Rote. Bahkan memiliki julukan Nusa Lontar karena hampir semua kebutuhan hidup penduduk Rote dapat terpenuhi dari tumbuhan ini.
Bagian lontar yang sering digunakan mulai dari daun, pelepah, bunga sampai buah. Buahnya dapat dimakan secara langsung atau diolah menjadi kue. Untuk pengobatan, biasanya penduduk di sana menggunakan bunga lontar.
Batang pohon lontar menghasilkan air yang sering disebut dengan nira. Nira dapat diolah sebagai gula dan tuak jika difermentasikan. Hal ini bisa terjadi karena nira mengandung gula sekitar 10-15% dan alkohol dengan persentase sangat sedikit pada hari pertama proses pengambilan nira dari pohon.
Untuk daunnya dijadikan sebagai salah satu komponen dari alat musik tradisional. Dimainkan dengan dipetik, sasando ini menghasilkan suara yang tidak kalah indah dibandingkan alat musik modern sekarang.
Komponen utama dari alat musik ini adalah bambu dan daun lontar. Hanya saja bagian daun lontar ini perlu diganti dengan daun baru setiap 5 tahun sekali. Hal ini diperlukan karena bahannya yang mudah berjamur.
Pulau Rote juga tidak kalah indah dibandingkan pulau lainnya. Keindahan Pulau Rote yang paling terkenal adalah Telaga Nirwana. Dikelilingi oleh pepohonan bakau, telaga ini sangat indah dilihat secara langsung. Memiliki air yang bersih dan tenang merupakan ciri khas tersendiri dari telaga ini.
Wisatawan yang melihatnya selalu ingin berlama-lama berada di sana. Di tengah telaga terdapat batu berbentuk hati. Batu ini dibuat alami tanpa campur tangan manusia.
Pulau Segajah yang Menghilang Saat Bulan Bersinar
Keindahan lainnya yang tidak kalah menarik yaitu Pantai Tolanamon. Pantai ini berada di Desa Inoe sebelah selatan Rote.
Walaupun akses ke sana cukup memakan waktu, tetapi akan terbayarkan oleh pesona pantai yang indah.
Awalnya pantai ini belum diketahui oleh ramai orang. Berkat media sosial, pantai ini banyak dicari bahkan dijadikan destinasi utama untuk berlibur.
Satu hal yang paling unik untuk diketahui. Pulau Rote memiliki hewan endemik yang hanya ditemukan di Danau Rote.
Namanya kura-kura leher ular. Memiliki bentuk yang sedikit berbeda dari biasanya karena mempunyai leher yang panjang dan menyerupai ular.
Sayangnya, kura-kura ini termasuk hewan terlindungi karena populasi yang menurun drastis.
Belitung Pulau Kecil dengan Sejuta Keindahannya yang Dapat Dinikmati
Saat tahun 2021, Singapura memulangkan kura-kura ini sebanyak 13 ekor untuk kembali dibudidayakan di Indonesia. Lembaga Singapura Zoo membawa kura-kura leher panjang karena maraknya penjualan illegal dan pemburuan liar terhadap hewan ini.
Saat ini, Balai Besar KSDA sedang mengupayakan dengan berbagai macam tindakan, salah satunya dengan adanya penetapan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) lahan basah, yang ditetapkan pada tiga danau, yaitu Danau Peto, Danau Ledulu, dan Danau Lendo Oen.
Hal ini sebagai salah satu upaya yang telah ditetapkan oleh Pemprov NTT berdasarkan keputusan Gubernur NTT Nomor 2014/KEP/HK/2019 agar kura-kura leher panjang ini bisa kembali diharapkan populasinya.
Upaya lainnya dengan penyuluhan kepada penduduk setempat untuk dapat bekerja sama dan melindungi habitat asli kura-kura leher panjang.
Keagungan Gunung Gamalama yang Memeluk Pulau Ternate
Itulah sekilas informasi mengenai Pulau Rote di paling selatan Indonesia. Tertarik berkunjung?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
