Merangkum Sejarah Perkembangan Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta

Merangkum Sejarah Perkembangan Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta
info gambar utama

Sekolah Tinggi Multi Media merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang berada di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Kampus ini didirikan pada tanggal 31 Juli 1985 pada zaman pemerintahan Presiden Soeharto. Awalnya, STMM tersebut bernama Diklat Ahli Multi Media. Lalu, di tanggal 21 April 2014, nama tersebut berubah berdasarkan Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2014 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Multi Media.

Semenjak saat itu, Sekolah Tinggi Multi Media menyelenggarakan program pendidikan Diploma IV dan Starta I dengan 3 jurusan, yaitu Penyiaran. Program tersebut terdiri dari 3 program studi jenjang Diploma IV, yakni Manajemen Produksi Siaran (Manaprodsi), Manajemen Produksi Pemberitaan (Manarita), dan Manajemen Teknik Studio Produksi (Matekstosi).

Bahasa Indonesia Akan Diajarkan di Universitas Harvard Mulai Tahun Ini

Pada Jurusan Animasi dan Desain Teknologi Permainan, ada 2 program studi jenjang Diploma IV, yakni pogram studi Animasi dan program studi Desain Teknologi Permainan. Adapun untuk Jurusan Komunikasi Informasi Publik (KIP) dengan 1 program studi jenjang Strata I, yakni Manajemen Informasi dan Komunikasi (MIK).

Kemudian tahun 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) merancang STMM ini sebagai program pendidikan untuk mencetak talenta digital Indonesia. Hal ini sesuai dengan usulan Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, yang telah disetujui Presiden Joko Widodo.

“Berita baik untuk Indonesia adalah kita akan segera menyambut Institut Digital Nasional University, universitas ini akan segera diluncurkan pada Tahun 2022 kuartal pertama nanti akan mulai dibuka programnya,” ujar Juru Bicara Kemkominfo Dedy Permadi dalam konferensi pers virtual (22/07/2021).

Menkominfo juga berencana untuk memperluas cakupan kurikulum STMM Yogyakarta. Tidak hanya sebatas multimedia, tetapi juga teknologi digital, komunikasi dan media digital, ekonomi digital, serta tata kelola dan kebijakan-kebijakan digital.

Jubir Kemkominfo mengatakan, IDN-U adalah universitas pertama di Indonesia yang berfokus dalam bidang kecakapan digital. Tak hanya di Yogyakarta, IDN-U akan dibuka di beberapa kota lainnya yaitu Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, dan Manado.

Mengenal Universitas Islam Indonesia: Sejarah, Lokasi Kampus, hingga Jalur Masuknya

Di awal tahun 2023 ini, terbit Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2022 yang mengatur perguruan tinggi dan lembaga pendidikan di bawah naungan kementerian. Poin penting dari PP No. 57 Tahun 2022 ini terletak dalam pasal 3, yakni seluruh kementerian dan lembaga yang mempunyai perguruan tinggi harus melakukan pendidikan vokasi dengan kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Harapannya dengan melakukan pendidikan vokasi, lulusan perguruan tinggi akan dapat langsung bekerja sesuai dengan permintaan industri.

Menanggapi hal tersebut, pihak kampus STMM menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi PP Nomor 57 Tahun 2022 yang dibawakan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Dr. Eng. Hary Budiarto, M.Kom pada Jumat, (27/01/23) yang dilaksanakan di Auditorium Kampus.

Selang beberapa hari kemudian, Kementerian Kominfo melakukan konferensi pers terkait program penyediaan talenta digital kominfo di Jakarta, Selasa, (31/1/23). Penyediaan Talenta Digital Kominfo ini adalah salah satu instruksi presiden tentang program akselerasi transformasi digital pada seluruh lembaga dan organisasi di Indonesia

Narasumber dalam konferensi pers tersebut ialah Dr. Eng. Hary Budiarto M.Kom, IPM Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kominfo transformasi digital pada seluruh lembaga dan organisasi di Indonesia.

Pada konferensi pers tersebut Hary menyinggung masalah pengembangan Sekolah Tinggi Multi Media menjadi Pendidikan Vokasi sesuai dengan adanya PP No 57 Tahun 2022 tentang penyelenggaraan perguruan tinggi oleh kementerian lain dan lembaga pemerintah non-kementerian.

Kepala Badan Pelatihan dan Pengembangan SDM Kominfo menyampaikan bahwa nantinya STMM ini akan ada program studi baru di bidang IT.

“Kita merencanakan akan membuat prodi-prodi baru terutama di bidang IT. Ada prodi infrastruktur digital, bekerja sama dengan masyarakat telematika untuk membuka ini dan kurikulumnya. Mereka akan langsung diserap ke dalam anggota mastel. Kemudian prodi aplikasi informatika, yang menciptakan profesi di bidang data science, AI, dan coding,” jelas Hary.

Selain itu, akan dibuka program studi magister di STMM. “Lalu akan dibuka prodi magister di stmm, yaitu S2 kepemimpinan digital,” lanjutnya.

Hary juga mengatakan akan membuat STMM menjadi smart kampus, untuk mendukung itu akan dibuat gedung baru. Hal ini agar para mahasiswa bisa mempunyai pola pikir baru, baik mahasiswa dan dosennya sehingga dosennya juga bisa memberikan pelajaran dengan mengadopsi budaya-budaya di era new normal.

Mengunjungi 5 Museum di Universitas di Indonesia, Adakah Kampusmu?

Di tahun 2023 ini Perguruan tinggi dibawah Kementerian Komunikasi dan Informatika ini hanya menyelenggarakan pendidikan dengan 5 Program studi dalam 2 Jurusan, yaitu:

  1. Jurusan Penyiaran (Diploma 4) dengan prodi Manajemen Produksi Siaran, Manajemen Produksi Pemberitaan, dan Manajemen Teknik Studio Produksi.
  2. Jurusan Animasi dan Desain Teknologi Permainan (Diploma 4) dengan prodi Animasi dan Desain Teknologi Permainan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini