Indonesia Ingin Ekspor Listrik, Caranya: Tarik Kabel ke Singapura

Indonesia Ingin Ekspor Listrik, Caranya: Tarik Kabel ke Singapura
info gambar utama

Indonesia ingin mengekspor listriknya ke Singapura. Caranya dengan menarik kabel yang menghubungkan kedua negara.

Keinginan Indonesia untuk mengekspor listrik disampaikan oleh Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Sebelumnya, Indonesia dan Singapura telah resmi meneken kerja sama di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT).

Kerja sama antara Indonesia dan Singapura itu tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani di tengah Leaders' Retreat di Singapura pada Kamis (16/3/2023). Indonesia diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sementara wakil Singapura adalah Menteri Senior dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Teo Chee Hean.

Lewat kerja sama tersebut, Indonesia dan Singapura bisa bersama memperkuat ketahanan energinya. Indonesia juga bisa menjual listrik ke Singapura. Hanya saja, listrik yang bisa dijual adalah listrik 'hijau'.

Surabaya Melangkah Lebih Jauh Menuju Era Transportasi Listrik

Menarik Kabel

Ekspor barang mungkin sudah sangat umum, caranya dengan mengirim barang yang dijual dengan moda transportasi tertentu. Ada pula ekspor jasa dengan mengirim orang ke negara lain untuk melakukan pekerjaan tertentu. Lantas, bagaimana cara ekspor listrik dilakukan?

Cara yang akan ditempuh Indonesia adalah dengan menarik kabel ke Singapura. Untuk itu, sumber listriknya harus dari wilayah yang letaknya berdekatan dengan Singapura agar kabel yang ditarik tak perlu terlalu panjang.

"Khusus kemungkinan untuk ekspor listrik ke Singapura ini, tapi syaratnya sangat-sangat clear kebetulan itu akan dibangun di beberapa pulau-pulau yang dekat dengan Singapura. Di Kepulauan Riau, seperti Batam, Bintan, Karimun, kan ada beberapa provinsi di situ," ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, seperti dilansir CNBC Indonesia.

Untuk penghasil listriknya sendiri, Indonesia akan mengandalkan tenaga surya. Di wilayah yang dekat dengan Singapura, akan dibangun pula Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar farm.

"Solar farm-nya sendiri memang harus di lokasi yang cukup dekat dengan tujuan, kalo nggak, nanti kabelnya nanti nariknya telalu panjang ya. (Misal) saya tarik dari Jawa itu nggak efisien," lanjut Rachmat Kaimuddin.

Perlu diketahui, listrik bisa dihasilkan dari berbagai sumber. Selain dari cahaya matahari seperti di PLTS, listrik bisa juga dihasilkan dari batubara, nuklir, dan yang lainnya.

Listrik dari tenaga surya sendiri punya beberapa keunggulan. Menurut laman resmi Kementerian ESDM, tenaga surya jumlahnya yang tidak terbatas dan pemanfaatannya juga tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak lingkungan. Maka dari itu, tak heran jika listrik dari tenaga surya disebut energi hijau.

Keindahan dan Pemanfaatan Bendungan Batutegi di Provinsi Lampung Sebagai PLTA

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

AR
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini