Tradisi Bedug dan Sungkeman Meriahkan Lebaran di Negara Sosialis Kuba

Tradisi Bedug dan Sungkeman Meriahkan Lebaran di Negara Sosialis Kuba
info gambar utama

Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Wisma Indonesia Kuba dimeriahkan dengan tampilan bedug dan tradisi sungkeman. Sejumlah WNI dan diplomat asing turut hadir dalam kegiatan yang digelar di Wisma Indonesia ini.

Seperti diketahui, Idul Fitri di Kuba jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023, bertepatan dengan peringatan hari Kartini. Satu-satunya masjid di Havana, Masjid Abdallah, menjadi lokasi pelaksanaan salat Idul Fitri oleh staf KBRI Havana dan para WNI.

Bangunan masjid tersebut sebelumnya merupakan museum mobil pemberian pemerintah Kuba pada 2015. Hingga saat ini, Masjid Abdallah menjadi satu-satunya tempat salat berjamaah di jantung Ibu Kota negara Kuba.

Mengutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri RI, hampir 800 umat muslim di Havana terutama mahasiswa dari Afrika Barat dan Timur Tengah datang untuk melakukan shalat Idul Fitri. Menurut Dubes RI Nana Yuliana, ini membuat perayaan Lebaran di Kuba lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya.

Bedug, Simbol Akulturasi Antara Budaya China Dan Islam

Ada menu khas Lebaran

Suasana akrab Halal Bihalal yang digelar di Wisma Indonesia terasa lebih hangat dengan sajian menu khas Lebaran, mulai dari ketupat, opor ayam, sambal goreng kentang, hingga nasi kebuli ala Havana. Salah seorang WNI mengungkapkan, perayaan Halal Bihalal di Havana tahun ini mampu mengobati kerinduan akan Tanah Air.

Beberapa diplomat asing dari negara-negara sahabat, antara lain Malaysia, Belanda, Republik Dominikana, Haiti, Laos, Kamboja, Myanmar, Sri Lanka, India, dan Timor Leste turut hadir dalam acara tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Dubes Nana menceritakan tradisi perayaan Idul Fitri di Indonesia, seperti pulang kampung dan takbiran yang diiringi pukulan bedug serta sungkeman. Tradisi sungkeman inilah yang kemudian diperagakan pada saat Halal Bihalal.

Islam di negara sosialis komunis

Meskipun Kuba merupakan negara sosialis komunis, tetapi konstitusi Kuba memberikan kebebasan dan menjamin warganya untuk memeluk agama masing-masing. Pada momen Idul Fitri ini, Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez Parilla memberikan ucapan selamat kepada seluruh umat Islam di Kuba.

Islam sendiri sudah ada sejak era kolonialisasi Spanyol pada abad ke-15. Banyak umat Islam dari Afrika Barat yang dibawa Spanyol untuk bekerja di perkebunan gula di Kuba saat itu.

Seorang tokoh yang aktif dalam dialog antar agama di Kuba, Sr. Jorge Ella Gil Viant menyebut ada sekitar 6000 umat muslim dari 11,3 juta total penduduk di Kuba.

Menurutnya, mahasiswa Muslim dari Afrika Barat, Sahara Barat, Yaman, Palestina, dan negara-negara Arab lainnya yang belajar ilmu kedokteran di Kuba membawa pengaruh besar terhadap perkembangan Islam terutama tahun 1990-an.

Lebaran dan Natal di Indonesia Pernah Beriringan 2 Kali, Kapan Saja?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini