Adanya KTT ASEAN Dapat Membuat Pariwisata ASEAN Dapat Saling Terhubung

Adanya KTT ASEAN Dapat Membuat Pariwisata ASEAN Dapat Saling Terhubung
info gambar utama

KTT ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah sebuah pertemuan tahunan antara kepala negara atau kepala pemerintahan dari sepuluh negara anggota ASEAN.

Pada KTT ASEAN kali ini, Indonesia menjabat sebagai Ketua ASEAN, suatu posisi yang strategis dan penting dalam memimpin dan mengarahkan agenda-agenda yang akan dibahas dalam forum tersebut.

KTT ini merupakan forum penting bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk berdiskusi dan berkoordinasi mengenai berbagai isu politik, ekonomi, dan keamanan yang relevan bagi kawasan tersebut. Termasuk juga dalam hal pariwisata.

Indonesia Incar Tuan Rumah Olimpiade 2036, Pendekatan Tahap Awal Berjalan Mulus?

Kesamaan dari sektor pariwisata

Keketuaan Indonesia dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dapat memfasilitasi koneksi antara sektor pariwisata di seluruh kawasan tersebut. Demikian menurut Devi Roza Kausar, seorang peneliti pariwisata dan Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia.

"Indonesia bisa mempengaruhi dengan produk-produk pariwisata yang mengangkat kesamaan dari ASEAN, karena secara gastronomi makanannya mirip-mirip," kata Devi dalam keterangan tertulis dari situs Kemenpar.

Devi Roza Kausar menunjukkan bahwa contohnya adalah minuman cendol yang ditemukan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Hal ini dapat digunakan sebagai produk pariwisata bersama untuk menghubungkan sektor pariwisata di kawasan tersebut.

Selain itu, warisan bersejarah seperti Borobudur di Indonesia, Angkor Wat di Kamboja, dan Ayutthaya di Thailand dapat dianggap sebagai kesamaan yang dapat dihubungkan dalam konteks pariwisata. Menghubungkan kesamaan dalam pariwisata ASEAN dapat meningkatkan objek wisata unggulan.

Devi Roza Kausar juga menyarankan tur wisata ke beberapa negara ASEAN yang memiliki sejarah saling berhubungan dapat dijadikan sebagai objek wisata unggulan.

Devi juga mengakui bahwa dalam dua tahun terakhir sektor pariwisata di negara-negara ASEAN secara bersamaan mulai pulih dari pandemi. Sebagai anggota Universitas Pancasila dan ASEAN Tourism Research Association (ATRA), ia juga memperhatikan isu-isu seperti perubahan iklim dan peran perempuan dalam pariwisata.

Keketuaan Indonesia di ASEAN Tahun 2023

Kolaborasi jadi kunci

Dia menyatakan bahwa diskusi-diskusi bisa diadakan dalam forum ASEAN-China, ASEAN-India, dan ASEAN-Australia dengan mengundang pembicara dari negara-negara tersebut untuk meningkatkan pengetahuan pariwisata.

"Manfaatnya bukan hanya (untuk) pendidikan tinggi saja, tetapi juga untuk masyarakat," kata Devi.

Dalam ATRA Tourism Forum ke-12 yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 16-17 Maret 2023, Fakultas Pariwisata UP mengadakan forum untuk meningkatkan kolaborasi ASEAN dalam memperoleh masukan untuk kebijakan-kebijakan.

Presiden ATRA, Prof Dr Neethiahnanthan Ari Ragavan dari Taylor’s University Malaysia, berbicara tentang peran pariwisata dalam meningkatkan konektivitas antar masyarakat, antar institusi, terutama perguruan tinggi, dan antar negara melalui pariwisata.

Menteri pariwisata ASEAN telah sepakat pada ASEAN Tourism Strategic Plan 2016-2025 untuk mewujudkan konektivitas melalui pariwisata. Konektivitas antarnegara ASEAN dan masyarakatnya dianggap sebagai kunci untuk meningkatkan daya saing, inklusivitas, dan ikatan komunitas.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini