Yuk, Kenali Perbedaan Soun, Bihun, dan Misoa! Serupa Tapi Berbeda

Yuk, Kenali Perbedaan Soun, Bihun, dan Misoa! Serupa Tapi Berbeda
info gambar utama

Sudah pasti di antara Kawan pernah setidaknya satu kali mengonsumsi mi halus berwarna putih. Namun, rupanya, mi berwarna putih tersebut terdiri dari beberapa jenis yang berbeda. Tiga di antaranya yang terkenal adalah soun, bihun, dan misoa. Lantas, apa, sih, perbedaan dari ketiganya?

Soun

Soun atau dikenal sebagai sohun (dalam bahan bakunya) biasanya terbuat dari sari pati kacang hijau, tapi ada juga yang terbuat dari ubi jalar, kentang, atau tepung tapioka. Sedangkan, tekstur soun saat ketika kita pegang berasa lebih tipis dan lebih transparan. Saat masih kering pun, tekstur soun sangat kuat dan liat.

Baru ketika kita makan, teksturnya akan terasa lebih kenyal dan licin. Sebelum diolah, soun sebaiknya kita rendam dahulu, soun bisa kita temukan dimasakan yang ditumis, berkuah, atau digoreng, sebagaimana yang diwartakan oleh idntimes.com.

Soun sendiri juga perlu direndam 5 – 15 menit. Setelah matang, sohun jadi bertekstur licin dan mudah terputus. Dan, di antara ketiga jenis sumber karbohidrat ini, asupan kalori pada soun lebih banyak dibanding bihun atau misoa. Namun, Kawan tenang saja! Makan sohun satu porsi tidak lantas membuat gula darah menlonjak naik.

Tahukah Anda? Ternyata Pempek Semakin Laris Saat Bulan Ramadan

Bihun

Jenis mi kedua, yaitu bihun. Bihun yang berasal dari kata Hokkien, adalah nama salah satu jenis makanan dari China, bentuknya seperti mi, tetapi lebih tipis. Bihun juga mempunyai warna yang cenderung kusam, tektur yang lebih keras, dan mudah patah. Sedangkan, bahan utama pembuatan bihun terbuat dari beras.

Bentuknya bisa bermacam-macam. Dibandingkan soun, bihun mempunyai bentuk yang lebih panjang dan lebar. Tekstur bihun terasa lebih keras dan kenyal daripada soun. Durasi untuk memasak bihun juga lebih pendek dibanding soun, hanya sekitar 5-7 menit.

Biasanya, Kawan akan menemukan bihun dalam beberapa hidangan, seperti sup, tumis, dan salad. Karena makanan pokok ini cukup terkenal, variasi bihun juga disesuaikan di beberapa negara, seperti Tiongkok, Hong Kong, India, Malaysia, bahkan Indonesia, loh!

Misoa

Misoa juga bisa disebut dengan misua, adalah sejenis mie halus yang terbuat dari tepung terigu dan telur yang biasanya digunakan dalam masakan Asia Timur seperti Tiongkok, Taiwan, dan Filipina. Mie ini sangat tipis dan halus, dan biasanya digunakan dalam masakan sup atau sebagai bahan dasar dalam masakan mie goreng.

Misoa Kuah Ayam Udang | Foto: doyanresep.com
info gambar

Di beberapa daerah, misua sering dianggap sebagai makanan yang baik untuk dimakan pada acara perayaan atau untuk menyambut tamu penting karena dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan. Orang Tionghoa-Indonesia contohnya, rutin mengonsumsi misoa pada hari ulang tahun bersama telur rebus yang diberi pewarna merah.

Mereka percaya bahwa hidangan ini akan membawakan keberuntangan atau dapat membuang nasib sial. Teksturnya yang lembut juga menjadi salah satu faktor terutama untuk menghadirkan hidangan misoa dalam menu anak-anak maupun lansia.

Meskipun memiliki beberapa perbedaan dalam hal bentuk maupun tekstur, soun, bihun, dan misua juga memiliki persamaan. Persamaannya antara lain, seperti sama-sama terbuat dari bahan dasar tepung, khususnya tepung beras yang digunakan dalam berbagai jenis masakan, seperti sup, mie goreng, dan hidangan panggang.

Bekatul Si Limbah Padi, Ternyata Bisa Jadi Sumber Makanan Sehat

Penyajian misua, bihun, dan soun juga biasanya dipotong dalam ukuran yang pendek untuk memudahkan dalam memasak dan penataan. Terakhir, ketiganya juga sama-sama memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi dan biasanya disajikan sebagai sumber energi dalam hidangan.

Jadi, gimana? Kawan GNFI lebih suka yang mana untuk makan malam?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini