Indonesia Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga Islamic Development Bank

Indonesia Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga Islamic Development Bank
info gambar utama

Mengutip laman Resmi Kementerian Keuangan RI, Dewan Gubernur Islamic Development Bank (IsDB) secara aklamasi menyetujui proposal kemaikan sahan Indonesia dalam Sidang Tahunan IsDB ke-4 yang berlangsung pada 10–13 Mei 2023 di Jedah, Arab Saudi.

Dengan persetujuan ini, Indonesia diumumkan menjadi peemgang saham IsDB terbesar ketiga setelah Arab Saudi dan Libya, melempaui peringkat Iran, Nigeria, Qatar, Mesir, Kuwait, Uni Emirat Arab (UEA), dan Turki.

Seperti diketahui, IsDB merupakan salah satu Bank Pembangunan Mulltilateral Islam untuk mengatasi krisis di negara–negara tertinggal dan berkembang atau disebut juga dengan South-South Partnership (SSPs). Krisis tersebut utamanya terjadi ketika pandemi COVID-19, di mana banyak negara berkembang mengalami kesulitan uang serius.

Satu-satunya Kampus di RI yang Raih Penghargaan dari Islamic Development Bank

Peran aktif Indonesia

Menkeu RI Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia memiliki sejarah panjang selama memimpin dan berkontribusi dalam SSPs.

Ini dimulai sejak tahun 1955 pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung, kemudian tahun 1961 saat Indonesia mengadakan Konferensi Gerakan Non-Blok, hingga akhirnya bisa berkembang menjadi SSPs.

Selain itu, Indonesia juga mendirikan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDK{I/Indonesia AID) dan SDG-Indonesia One yang dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur untuk membantu negara kurang berkembang.

Dana tersebut dihimpun untuk dialokasikan pada perbagai program pembangunan, seperti pengentasan kemiskinan, perubahan iklim, ketahanan pangan, kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, dan agenda pembangunan strategis lainnya, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hingga saat ini, Indonesian AID diketahui mengelola dana abadi sebesar 551,7 juta dolar AS dan telah mengalokasikan dana tersebut untuk 23 negara penerima di sektor kesehatan, pendidikan, dan pertanian.

Untuk tahun 2023, Indonesia mengalokasikan 17,2 juta dolar AS melalui kerja sama dengan IsDB atau juga dengan mitra pembangunan lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menkeu Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia siap memberikan dukungan penuh kepada IsDB untuk membantu negara-negara tertinggal dan berkembang.

Selain itu, Indonesia juga siap berkontribusi kepada umat muslim dan masyarakat global pada umumnya dalam program SSPs.

Bank Indonesia dan Industri Terus Upayakan Sistem Pembayaran Lintas Negara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini