Konser Colplay dinilai kontroversial, Bagaimana respon Pemerintah?

Konser Colplay dinilai kontroversial, Bagaimana respon Pemerintah?
info gambar utama

Coldplay adalah sebuah band musik pop-rock asal Inggris yang terbentuk pada tahun 1966. Mereka dikenal dengan gaya music yang mengusung melodi, lirik yang emosional, dan suara vokal khas dari penyanyi utama mereka, Chris Martin. Band ini terdiri dari empat anggota, yaitu Chris Martin sebagai vokalis dan pemain piano, Jonny Buckland sebagai gitaris utama, Guy Berryman sebagai pemain bass, dan Will Champion sebagai pemain drum dan multi-intstrumentalis.

Coldplay telah merilis sejumlah album yang sukses secara komersial, seperti “Parachutes” pada tahun 2000, “A Rush of Blood to the Head pada tahun 2002, dan “Viva la Vida or Death and All His Friends” pada tahun 2008. Mereka telah memenangkan banyak penghargaan , termasuk tujuh Grammy Awards, dan menjadi salah satu band paling popular di dunia.

Coldplay juga merupakan salah satu band Internasional yang pernah beberapa kali tampil di Indonesia. Penampilan tersebut membawa banyak pengaruh positif dalam mengangkat profil industri musik di Indonesia menuju Internasional. Kehadiran Coldplay di Indonesia juga menjadi bukti bahwa negara Indonesia merupakan tujuan yang menarik bagi band-band Internasional untuk tampil.

Konser pertama mereka di Indonesia berlangsunng pada tahun 2009 di Jakarta, sebagai bagian dari tour dunia mereka yang berjudul “Viva la Vida Tour”. Kemudian konser selanjutnya terjadi pada tahun 2017 dengan tema “A Head Full of Dreams Tour.Tahun ini, Coldplay akan melangsungkan kembali tour nya ke Indonesia pada bulan November mendatang di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Kedatangan Coldplay tahun ini menarik banyak antusiasme dari fans-fans musik barat terutama penggemar coldplay secara khusus.

Fenomena “FOMO Fans” Pada Band Coldplay dalam Era Digital

War tiket konser mulai berlangsung pada awal bulan Mei 2023 yang menuai banyak kontroversi. Mulai dari harga yang melambung tinggi karena banyaknya calo yang menjual ulang tiket dengan harga yang fantastis, sampai banyaknya penipuan oleh pihak ketiga dan merugikan para penggemar yang ingin membeli tiket.

Dilansir melalui laman liputan6.compada tanggal 23 Mei 2023, dilaporkan korban penipuan tiket konser coldplay yang bermula 14 orang, bertambah menjadi 60 orang dengan nilai kerugian awal sebesar Rp 32 juta menjadi Rp 183 juta. Penipuan tiket konser tersebut bermula dari pembelian seorang fans asal Indonesia tersebut melalui suatu akun media sosial dengan nilai Rp 4 juta untuk dua tiket.

Banyaknya pembelian tiket di luar laman resmi tersebut disebabkan oleh banyaknya fans yang antusias untuk menonton konser Coldplay di Indonesia ini. Namun, faktanya tak hanya hal tersebut yang menyebabkan banyaknya pembelian tiket diluar laman resmi melainkan dikarenakan pula banyaknya calo yang tidak berniat menonton konser yang kemudian mereka membeli tiket konser untuk dijual Kembali sehingga para fans yang berniat membeli di laman dan mendapatkan kuota dengan harga normal, mau tidak mau harus membeli di calo dengan harga yang jauh dari harga normal dan banyaknya penipuan.

Tak hanya kontroversi penipuan tiket, beberapa fans bahkan rela menjual asset pribadi miliknya untuk membeli tiket konser. Idntimes.com mewartakan, seorang karyawan swasta rela menjual assetnya berupa emas demi menonton Coldplay. Dan beberapa fans lain yang menjual asset senilai puluhan juta demi menonton konser. Yang mana, hal tersebut menuai banyak pro dan kontra, beberapa orang menganggap bahwa hal tersebut wajar dilakukan sebagai bentuk self reward atau menyenangkan diri sendiri.

Di sisi lain, beberapa orang berpendapat bahwa hal tersebut tak lazim dilakukan karena dinilai merugikan dan membuang uang secara sia-sia.

Melansir dari laman Kumparan.com, Selain kedua hal tersebut, hal yang paling kontroversial disini adalah penentangan konser tersebut atas dugaan bahwa Coldplay mendukung LGBT, dengan kedatangannya ke Indonesia ini membuat pandangan bahwa Indonesia secara tidak langsung ikut terlibat dalam dukungan terhadap LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender).

Nonton Konser Coldplay, Vaksin Booster COVID-19 Dulu Mumpung Gratis!

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menanggapi beberapa kontroversi yang muncul terkait konser grup band asal Inggris, Coldplay. Mengutip pernyataannya melalui Kompas.com, “Kami sudah membuka komunikasi dan ingin mendengar masukan dan saran para ulama. Ini adalah bagian daripada kita memastikan bahwa konser ini ada dalam koridor hukum,” ujar Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (22/5/2023).

Sandiaga Uno juga berpendapat bahwa dengan berlangsungnya konser Coldplay di Indonesia ini, perkembangan Indonesia untuk dilihat dunia dalam segi destinasi wisata dunia dan destinasi produk-produk ekonomi kreatif dunia kian meningkat. Dalam hal ini, Sandiaga turut menyertakan data kuantitatif bahwa dari total 3000 event termasuk konser Internasional pada 2023, target capaian ekonominya mencapai Rp 162 triliun atau melebihi 10 miliar Dolar Amerika. Pihaknya sedang mencatat dan menghitung potensi nilai tambah ekonomi atas diselenggarakannya konser Coldplay dari hal tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NT
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini