Benarkah Nikuba Dikontrak Ferrari dan Lamborghini? Ini Faktanya

Benarkah Nikuba Dikontrak Ferrari dan Lamborghini? Ini Faktanya
info gambar utama

Nama Aryanto Misel dan alat penemuannya dengan klaim yang dapat mengubah air menjadi bahan bakar motor yakni Nikuba, kembali mencuri perhatian. Kali ini, Nikuba menjadi sorotan lantaran meluasnya kabar jika alat tersebut berhasil mendapat kontrak dari Ferrari, Lamborghini, dan pabrikan otomotif lainnya, untuk diaplikasikan pada kendaraan besutan perusahaan-perusahaan tersebut.

Benarkah demikian?

Fakta mengenai alat Nikuba dan Aryanto Misel yang terbang ke Italia, untuk menghadiri pameran otomotif di Milan memang benar adanya. Namun, perihal kontrak yang diberikan Ferrari, Lamborghini, atau Ducati, untuk bekerja sama menggunakan alat Nikuba nampaknya masih perlu divalidasi.

Kabar ini pertama kali muncul lewat rilis resmi yang dipublikasi pada laman resmi TNI AD, pada Minggu (18/7/2023). Disebutkan, bahwa ada perwakilan dari industri otomotif Eropa yang datang langsung ke Cirebon--tempat Nikuba dikembangkan, untuk melihat kinerja alat tersebut dan melakukan diskusi secara langsung.

Hasilnya, Aryanto Misel diundang ke pameran otomotif di Milan untuk memaparkan bagaimana cara kerja Nikuba, di depan sejumlah perwakilan dari pabrikan otomotif Italia seperti Ferrari, Lamborghini, dan Ducati.

Mengenal Teknologi yang Mengubah Air Laut Menjadi Bahan Bakar Alternatif

Fakta kontrak Nikuba dengan Ferrari dkk.

Masih dalam publikasi rilis yang sama, sebenarnya sama sekali tidak disebutkan pihak dari pabrikan otomotif Eropa mana yang langsung datang ke Cirebon, dan memberikan undangan bagi Aryanto Misel untuk datang ke pameran otomotif di Italia.

Namun nampaknya, perusahaan-perusahaan otomotif ternama yang dikenal lahir dari negara tersebut langsung muncul sebagai asumsi, tidak lain dan tidak bukan adalah Ferrari, Lamborghini, dan Ducati.

Pun dalam rilis yang sama, dijelaskan bahwa kedatangan Aryanto Misel ke Milan, Italia, adalah untuk mempresentasikan cara kerja dengan Nikuba, untuk penjajakan kerja sama.

“Nikuba sebagai alternatif solutif akan mencoba terbang untuk dipresentasikan pada dunia. Meski memerlukan proses, namun ide, tindakan, komitmen dan keyakinan terhadap Nikuba sebagai alternatif energi terbarukan dapat menjadi peluang di masa yang akan datang,” ujar Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo S.I.P., yang diketahui sebagai salah satu sosok pendukung dalam pengembangan Nikuba.

Sehingga dapat disimpulkan, jika kabar mengenai Nikuba yang dikontrak Ferrari, Lamborghini, atau Ducati kurang tepat atau tidak benar, setidaknya untuk saat ini.

Tantangan Dekarbonisasi dan Pilihan Bahan Bakar Alternatif yang Ideal

Bukan kontrak Nikuba dengan Ferrari, tapi…

Sementara itu di tengah ramainya pemberitaan yang beredar, muncul fakta lain dari pihak TNI AD mengenai penjajakan kerja sama yang dimaksud. Rupanya, potensi kerja sama yang ada bukan berlangsung dengan Ferrari atau Lamborghini, melainkan dengan perusahaan penyedia sumber energi, bagi pabrikan otomotif yang disebutkan.

Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi, Kolonel Inf Adhe Hansen, Selasa (4/7), yang dikutip dari Detikcom.

"Perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi bagi Ferrari dan Lamborghini," jelasnya.

Sementara itu Aryanto Misel sendiri diketahui masih berada di Italia sejak tanggal 16 Juni lalu, dan akan kembali ke Indonesia pada Rabu (5/7) besok.

Untuk diketahui, pada Mei 2022 lalu Aryanto Misel menjadi perhatian lantaran penemuan alat Nikuba yang diklaim mampu mengubah satu liter air menjadi bahan bakar bagi kendaraan motor, dengan jarak tempuh pulang-pergi antara Cirebon-Semarang.

Adapun alat tersebut sudah dicoba dan digunakan langsung oleh kendaraan operasional TNI Kodam III Siliwangi.

“Uji tes jalan motor 100 persen dengan bahan bakar air Anggota TNI Kodam Siliwangi keliling Kota Bandung, karya H. Aryanto Misel,” ujarnya.

Perdebatan Nikuba dan Pemahaman Bahan Bakar Hidrogen, Bukan Air

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini