Tak Hanya untuk Salat, Masjid Agung Demak Dulunya Berfungsi untuk Hal Penting Ini

Tak Hanya untuk Salat, Masjid Agung Demak Dulunya Berfungsi untuk Hal Penting Ini
info gambar utama

Masjid Agung Demak dikenal sebagai salah satu masjid paling bersejarah di Indonesia. Ternyata, dulunya ada fungsi penting Masjid Agung Demak selain untuk salat.

Masjid Agung Demak merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Demak, sebuah kerajaan Islam yang begitu tersohor di Jawa pada masanya. Hingga saat ini, Masjid Agung Demak masih kokoh berdiri dan difungsikan sebagaimana masjid pada umumnya.

Sejarah mencatat Masjid Agung Demak dibangun pada abad ke-15. Diketahui, pembangunan masjid ini dilakukan ketika Raden Patah sedang berkuasa di Kerajaan Demak. Dengan kata lain, Masjid Agung Demak sudah ada sejak masa-masa awal eksistensi Kerajaan Demak, mengingat kerajaan tersebut didirikan oleh Raden Patah dan ia juga merupakan penguasa pertama di sana.

Semasa Kerajaan Demak eksis, Masjid Agung Demak adalah bangunan penting. Karena itu pula, Masjid Agung Demak bukan hanya berfungsi sebagai tempat untuk salat atau melakukan ibadah lainnya, namun juga hal penting lain.

Prajurit Kerajaan Demak Bermunculan Saat Iduladha, Apa yang Terjadi?

Fungsi Lain Masjid Agung Demak

Apa saja fungsi Masjid Agung Demak pada masa lampau selain tempat salat? Laman Dinas Pariwisata Kabupaten Demak mencatat bahwa masjid tersebut dulunya adalah tempat berkumpulnya para walisongo. Selain itu, masjid pun menjadi pusat Pemerintahan Kerajaan Demak.

Walisongo memang memegang peranan penting di Kerajaan Demak. Bahkan, walisongo turut serta dalam pendirian kerajaan. Saat Kerajaan Demak baru berdiri, walisongo di bawah pimpinan Sunan Ampel mengangkat Raden Patah sebagai raja pertama.

Pembangunan Masjid Agung Demak pun tak lepas dari bantuan walisongo. Alkisah, para sunan membuat tiang utama bangunan atau sokoguru yang menopang bangunan masjid. Sokoguru dibuat dari tatal atau serpihan kayu jati yang dirangkai.

Biasanya, para walisongo berkumpul di Masjid Agung Demak untuk bertukar pikiran, menggelat diskusi atau membahas persoalan serta perkembangan terkini yang terjadi di tengah masyarakat kerajaan.

Sementara itu, sebagai pusat pemerintahan, Masjid Agung Demak adalah tempat di mana penguasa bekerja melaksanakan tugasnya mengelola kerajaan. Hal ini menarik mengingat sejauh ini tidak ada bukti konkret yang menjelaskan adanya keraton di Kerajaan Demak. Padahal, lazimnya keraton menjado tempat raja di Jawa tinggal dan bekerja.

Hanya saja, pada perkembangannya pusat pemerintahan Kerajaan Demak pernah pindah. Ini terjadi saat Sultan Hadiwijaya alias Jaka Tingkir berkuasa di mana pusat pemerintahan dipindahkan ke Pajang, sebuah daerah di dekat Surakarta.

5 Peninggalan Kerajaan Demak, Mulai dari Masjid hingga Makam

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini