Memanfaatkan Kekuatan Sampah Menjadi Energi: Dari Sampah Menjadi Harta Karun

Memanfaatkan Kekuatan Sampah Menjadi Energi: Dari Sampah Menjadi Harta Karun
info gambar utama

Tau nggak sih Kawan, ternyata sampah yang selama ini kita anggap kotor bisa bermanfaat loh, memanfaatkan kekuatan sampah menjadi energi mungkin sudah sering di dengar oleh kawan. Namun kali ini kita membahas bagaimana sih, sampah bisa menjadi energi dan bermanfaat bagi bumi.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa produksi sampah nasional bisa mencapai 175.000 ton per hari. Dan rata-rata satu orang penduduk Indonesia menyumbang sampah sebanyak 0.7 per hari. Jika dikalkulasi dalam setahun, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 64 juta ton.

Jumlah yang sangat besar, dan hal ini bukan jumlah yang patut dibanggakan.

Mungkin ada cara pengelolaan sampah yang mungkin bisa diterapkan di Indonesia. Cara itu adalah mengolah sampah menjadi listrik atau Waste to Energy (WtE).

baca juga: 7 Cara Pengelolaan Sampah Rumah Tangga yang Mudah

Pengertian dan Cara Kerja Waste to Energy

Melansir dari Kompasiana.com Waste to Energy merupakan pembangkit untuk pengelolaan limbah padat yang mampu untuk meminimalkan permasalahan lingkungan yang ditimbulkan dari penimbunan sampah dan juga mampu meningkatkan pangsa energi terbarukan.

metode WtE biasanya dilakukan dengan metode insinerasi yaitu pemanasan pada tungku dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan bakunya. Saat terjadi proses pembakaran dengan suhu sekitar 800 hingga 1000 derajat Celcius, panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan air dan juga akan menghasilkan uap panas. Uap panas tersebutlah yang nantinya akan digunakan untuk menggerakan generator listrik, dan menjadi sumber energi.

Keunggulan Waste to Energy

Waste to Energy mempunyai sejumlah kelebihan yang membuatnya menjadi solusi menarik dalam pengelolaan sampah dan kebutuhan energi. Yuk, kita intip beberapa kelebihan dari waste to energy!

1. Pemanfaatan Sumber Daya yang Tidak Terpakai

Waste to Energy memanfaatkan sampah sebagai sumber energinya, yang awalnya dianggap tidak berguna atau hanya di buang ke tempat pembuangan akhir. Dengan mengubah sampah menjadi energi, potensi energi yang terkandung dalam sampah dapat dimanfaatkan secara efisien.

2. Pengurangan Volume Sampah

Proses dari waste to energy dapat mengurangi volume sampah yang akan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Karena dalam prosesnya sampah melewati proses pembakaran dan panasnya dijadikan energi untuk pembangkit listrik. Hal ini bisa membantu mengatasi masalah kekurangan lahan untuk tempat pembuangan sampah dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

3. Sumber Energi Terbarukan

Waste to energy bisa menjadi salah satu bentuk energi terbarukan yang bisa mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas. Dengan pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar, waste to energy dapat membantu dalam upaya keberlanjutan energi.

4. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Waste to energy dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sampah yang membusuk di tempat pembuangan akhir. Proses pengolahan sampah menjadi energi menghasilkan emisi yang lebih terkontrol dan kemungkinan pemulihan energi sampah yang sebelumnya hanya menghasilkan gas rumah kaca.

Indonesia mungkin harus mencontoh negara-negara di Skandinavia. Di negara seperti Swedia dan Norwegia mereka bersaing memanfaatkan sampah rumah tangga untuk dijadikan bahan bakar penghasil listrik. Alhasil, selain bisa menjaga alam, mereka juga mendapatkan keuntungan materi dari hasil jual listrik ke masyarakat.

30 lebih mesin pembangkit listrik dihidupkan dari energi sampah rumah tangga Swedia, sampah yang dikumpulkan sebelumnya dipilah terlebih dahulu sebelum sampah nantinya dibawa ke pembangkit listrik.

baca juga: Biomassa: Cara Cerdas Mengubah Sampah Menjadi Energi

Teknologi yang digunakan adalah Combine Heat Power, Swedia membakar sampah menjadi energi listrik sekitar 2-3 juta ton per tahun, ini cukup untuk mengganti 700 ribu ton bahan bakar minyak. Swedia juga mengimpor sampah sebanyak 800 ribu ton sampah per tahun dari negara-negara tetangganya. Hal ini tentu bisa mengurangi jumlah volume sampah di negara-negara tersebut dan menjadikannya bahan keuntungan yang bisa dimanfaatkan.

Untuk itu Indonesia berencana mengadopsi teknologi tersebut, dengan harapan pemanfaatan sampah menjadi energi bisa mengurangi volume sampah di Indonesia yang sudah setinggi gunung.

Waste to Energy bisa menjadi peluang besar dalam mengubah sampah menjadi harta karun energi yang berharga. Dengan teknologi yang terus berkembang dan kesadaran masyarakat yang terus meningkat, pengolahan sampah menjadi energi bisa menjadi pilihan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Sumber referensi:

https://www.kompasiana.com/gioyudha/6130ed2f31a2877fe16d1352/waste-to-energy-daripada-sampah-menumpuk-alangkah-baiknya-menjadi-listrik?page=all#section2

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini