Membicarakan Cinta Bersama Kahitna di Prambanan Jazz Festival

Membicarakan Cinta Bersama Kahitna di Prambanan Jazz Festival
info gambar utama

Maghrib itu (8/7/2023) para pengunjung Prambanan Jazz Festival (PJF) baru saja lepas diguyur hujan. Masih terlihat sebagian memakai ponco yang mereka beli entah di dalam vanue atau dari pedagang keliling di area parkir. Tidak lama kemudian ishak berkumandang.

Acara rehat sejenak, orang-orang kembali sibuk pada urusannya masing-masing. Ada yang mengisi perut, melepas haus, dan ada pula yang setia duduk merumput di dekat panggung. Dari satu iklan berpindah ke iklan lain, tidak lama kemudian intro PJF kembali dimainkan, menandakan konser akan segera kembali dimulai.

Permainan lightning menyambut penonton yang mulai berkerumun kembali ke depan panggung. Kali ini muncullah sosok yang familiar, mereka adalah Kahitna. Pada hari kedua mereka manggung di PJF, band yang didirikan pada 1983 ini datang membawakan cerita-cerita cinta yang dilukis dengan indah melalui lagu-lagu mereka.

Kahitna Membicarakan Cinta

Kahitna sukses menyihir penonton, mereka mewarnai malam minggu mereka dengan kenangan cinta yang dalam. Kisah indah dan lucu tentang cinta yang lekat pada diri penonton terajut dengan rapi dalam tiap lirik dan melodi Kahitna. Kahitnya menyulap malam minggu itu menjadi romantis.

Tidak hanya sekadar romantis, penonton pun bagai ditarik kembali ke tahun 2000-an, di mana sebagian penonton dari kalangan gen z bahkan masih TK atau SD. Lagu Soulmate dinyanyikan dengan penuh kenangan dan kehangatan oleh Kahita. Lagu yang menceritakan cinta yang tidak sampai ini melarutkan para penonton kepada rasa pedih sekaligus indahnya cinta. Penonton pun dengan takzim ikut bernyanyi bersama-sama.

Kahitna juga membawakan lagu Takkan Tergantikan yang ikut menabur rasa baper kepada para penonton. Lagu tentang kekasih yang tidak bisa tergantikan walau sudah berpisah itu mengena pada kenangan kisah cinta mereka masing-masing, terutama mereka yang mengalami putus cinta. Sesekali Kahitna memberikan kesempatan penonton menyanyi bersama-sama ketika lagu memasuki ref.

Di sela-sela menyanyi, band yang kini divokalisi oleh Mario Ginanjar dan Hedi Yunus ini mengajak mengobrol para penonton.

"Dari mana aja nih? Dari Jakarta, Bali, atau dari Jogja?" Sapa Mario kepada penonton.

Baca juga:Pasar Kangen Hadir di Prambanan Jazz Festival, Lestarikan Kuliner Tradisional

Diberi Buket Bunga sampai Mengajak Penonton Berdansa

Ketika sedang break, ada penonton yang di barisan depan melambai-lambaikan dua buket bunga kepada para personil Kahitna. Lantas, Mario dan Hedi yang menyadarinya meminta penonton lain mengestafetkan dua buket bunga itu ke panggung.

"Terima kasih buat bunganya." Ucap dua vokalis Kahitna tersebut.

Hal yang tidak kalah mengejutkan adalah ketika Kahitna mengundang seorang penonton perempuan di barisan depan untuk ikut naik di atas panggung. Perempuan itu dibantu memanjat pagar pembatas agar bisa naik ke atas panggung.

Di hadapan para penonton, Hedi mengajak perempuan itu berduet dengan menyanyi tepat di hadapan wajahnya. Si perempuan sempat diberi kesempatan menyanyikan lagu Kahitna dan berdansa dengan Mario di atas panggung. Para penonton bersorak sorai melihat aksi mereka.

Baca juga:5 Hal Unik Prambanan Jazz Festival, Beda dari yang Lain!

Mengenang Carlo Saba

Hari ketiga Kahitna tampil dengan diwarnai langit sore yang indah. Candi prambanan terlihat megah dan sinar matahari menyiram para pengunjung PJF yang antusias. Kahitna kembali tampil dengan lagu-lagu cinta yang telah mereka bawakan di hari sebelumnya.

Di sela-sela acara Mario dan Hedi memperkenalkan satu-persatu personil Kahitna. Hedi lalu menyebut nama Carlo Saba, vokalis Kahitna yang meninggal pada 20 April 2023 lalu.

"Tepuk tangan dulu untuk Carlo, ya, tetap ada di hati kami," ujar Hedi untuk mendiangyang genap berusia 54 tahun itu, sebagaimana dilansir oleh Liputan6.

Tepuk tangan riuh mengisi konser yang mendadak jadi haru itu, mengenang sang vokalis yang sudah bertahun-tahun menjadi wajah band dari Bandung tersebut. Tidak lupa pula setiap kali lagu Soulmate dinyanyikan, Mario dan Hedi mengajak penonton membentuk love sign dengan jarinya untuk melanjutkan tradisi yang telah lama dilakukan oleh Carlo.

Baca juga:Selain Prambanan Jazz, Deretan Festival Musik Ini Bisa Kamu Hadiri Tahun 2023

Referensi:

  • https://www.liputan6.com/regional/read/5339368/mengenang-carlo-saba-dalam-prambanan-jazz-2023-penonton-haru-biru

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

LG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini