Cara Berdamai dari Rasa Cemas, Kamu Pasti Bisa!

Cara Berdamai dari Rasa Cemas, Kamu Pasti Bisa!
info gambar utama

Kawan GNFI sering merasa tidak nyaman? Apakah kamu selalu merasa khawatir dan tidak jelas?

Ketika ada hal baru yang ingin dilakukan selalu merasa takut, atau ketika teringat kembali sesuatu yang tidak menyenangkan, yang akhirnya menimbulkan rasa takut dan khawatir.Perasaan apa itu? Ppernahkah kamu merasakannya?

Semua manusia pasti pernah merasakan perasaan tidak nyaman, gelisah, was-was ketika ada sesuatu yang baru, atau ketakutan ketika memikirkan sesuatu yang masih direncanakan. Perlu Kawan ketahui, perasaan tersebut adalah perasaan cemas, di mana kamu mungkin merasa overthinking. Ada ketakutan akan hal-hal yang belum terjadi atau tentang hal-hal yang terjadi tidak menyenangkan, dan Kawan takut akan terulang kembali di masa yang akan datang. Untuk itu, mari kita pelajari bersama tentang kecemasan itu!

Apa Itu Anxiety?

Anxiety merupakan kata yang mempunyai arti khusus dalam bahasa Inggris. Istilah anxiety yang berasal dari kata latin angustus yang mengandung kata kaku dan ango, anci artinya tersedak (Trismiati, dalam Yuke Wahyu Widosari, 2010:16). Steven Schwartz S (2000: 139) mengatakan bahwa kata latin anxius yang berarti penyempitan atau pencekikan merupakan asal kata anxiety.

Ketakutan mirip dengan kecemasan, tetapi ketakutan biasanya merupakan respons terhadap ancaman langsung, sedangkan kecemasan ditandai dengan ketakutan akan bahaya yang tidak terduga di masa depan. Kecemasan adalah keadaan emosi negatif yang ditandai dengan gejala dan ketegangan somatik, seperti detak jantung yang cepat, berkeringat, dan kesulitan bernapas.

Mindless Scrolling Jadi Alasan GenZ Gampang FOMO!

Seringkali, rasa cemas itu muncul ketika Kawan memikirkan suatu hal yang berkaitan dengan masa depan. Seperti kemungkinan apa yang akan terjadi, hal apa saja yang belum pasti, dan keadaan seperti apa yang benar-benar tidak bisa kawan ketahui. Kenyataannya, saat ini masa depan itu belum ada. Sebab, masa depan itu belum terjadi, dan kita hidup bukan di masa depan atau di masa lalu, tetapi Kawan hidup di masa kini.

Masa depan yang membuatmu cemas itu hanya bayangan di pikiran saja, berupa bayang-bayang atau imajinasi yang membuat Kawan terus memikirkannya tanpa henti. Memang, pikiran salah satu tugasnya ialah mempersembahkan peluang-peluang yang akan terjadi.

Banyak sekali skenario dan dugaan-dugaan sementara yang ditampilkan. Untuk itu, Kawan harus membatasi pikiran tersebut. Hal ini baik agar pikiranmu tidak banyak terganggu dan tidak membuat kawan menjadi cemas akan hal yang masih belum terjadi.

Mereka yang mengalami kecemasan berlebihan harus mengembangkan pola pikir yang memungkinkan mereka mengatasi ketidakpastian. Karena banyak hal yang tidak pasti, dan itu tidak apa-apa. Hanya satu hal yang jelas pasti, yaitu apa yang ditakdirkan untuk kita akan terjadi dan apa yang tidak ditakdirkan untuk kita tidak akan terjadi. Dan kita harus menyadari bahwa kita tidak selalu tahu apa yang akan terjadi di masa depan kita.

4 Cara Mengatasi Kecemasan

Lalu, bagaimana cara mengatasi kecemasan tersebut? Berikut beberapa cara menurunkan tingkat kecemasan!

Pertama, atur pernapasan kawan terlebih dahulu. Sebab, saat kita mengalami kecemasan, ritme pernapasan Kawan tidak teratur dan bisa menyebabkan pikiranmu menjadi kosong. Buatlah jeda napas dengan rumus 4 detik menarik napas, 7 detik menahan napas, dan 8 detik untuk menghembuskannya secara perlahan.

Kedua, Kawan bisa memperhatikan apa yang ada di sekitar kita, setelah itu kawan bisa menyebutkan hal yang ada di sekitarmu. Fungsinya untuk mengalihkan pikiran yang hadir saat itu.

Ketiga, Kawan bisa mencoba melakukan aktivitas singkat yang tidak berkaitan dengan pemicu kecemasan. Misalnya, cobalah untuk memeluk teman untuk mengalihkan pikiran khawatir atau keluar rumah sambil menghirup udara di tempat lain untuk menetralkan rasa khawatir dan takut.

Keempat, setelah kamu merasa lebih tenang, tata kembali pola pikirmu sembari melakukan perincian pemikiran yang membuat Kawan gelisah tadi. Mungkin bisa dengan cara bercerita ke teman yang dekat, menulis di buku, atau bisa juga dengan self-talk.

Manfaat Buah Jeruk untuk Kecantikan dan Kesehatan, Si Oren yang Multi Faedah

Detailkan pemikiran yang Kawan khawatirkan tadi dengan kalimat-kalimat yang penuh pemahaman, misalnya,

"Oke, jadi apa yang saya takutkan atau apa yang saya khawatirkan sekarang?"

"Mengapa saya begitu takut dengan hal ini?'"

"Apa yang dapat saya lakukan agar perasaan cemas tidak muncul?"

"Lalu, jika ternyata perasaan yang saya takutkan itu terjadi, apa yang harus saya lakukan?"

Nah, biasanya setelah dirinci kembali, Kawan akan tau apa penyebab kecemasan itu dan cara mengatasinya. Karena pada akhirnya, kita tahu bahwa ternyata itu tidak akan kenapa-kenapa.

Lalu, bagaimana jika setelah melakukan hal tersebut diri kita masih merasa cemas? Perlu diingat bahwa kecemasan merupakan perasaan yang wajar pada manusia. Jadi, perasaan tersebut tidak akan sepenuhnya hilang 100%. Namun, setidaknya rasa cemas akan berkurang. Jadi, ketika seseorang sedang merasa cemas, langkah lain untuk mengurangi kecemasan tersebut adalah dengan mengatur kembali pola pikirnya.

5 Cara Redakan Kegelisahan

Ada beberapa cara untuk menyesuaikan pola pikir kawan untuk sedikit mengurangi kegelisahan. Ya, mengubah mindset memang tidak mudah. Akan tetapi, coba dahulu perlahan!

1. Sadarilah bahwa kita punya pilihan
Saat Kawan diliputi ketakutan akan kegagalan, pahamilah bahwa kamu masih bisa melakukan sesuatu setelahnya.

2. Tanamkan dalam pikiran bahwa kita tidak sempurna
Tidak apa-apa jika terjadi kesalahan. karena, kesalahan itu wajar, apalagi saat kita melakukan sesuatu untuk pertama kali. Jadi, jangan takut untuk memulai sesuatu yang baru. Kurangi menetapkan standar yang tinggi untuk hal yang baru Kawan mulai, karena nantinya akan membuatmu stress dan anxiety akan muncul.

Pantai Karang Nini Pangandaran, Berpadunya Pantai dan Hutan yang Menjadi Keindahan

3. Maafkan diri sendiri
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna, terimalah setiap kekurangan pada diri sendiri yang tidak bisa diubah. Berhenti menyalahkan diri sendiri. Jangan terlalu fokus pada kekurangan diri sendiri yang akhirnya membuatmu menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak berguna. Mulailah mencoba menutupi kekurangan diri yang tidak dapat diperbaiki itu dengan melakukan/mempelajari keterampilan baru dan berbuat lebih baik kepada orang lain.

4. Bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita
Manfaatkan kelebihan yang kita miliki untuk orang-orang di sekitar.

5. Fokus pada tujuan hidup
Ciptakan tujuan hidup yang bermakna. Kembalikan pikiran kita untuk fokus pada tujuan hidup yang telah kita buat, jangan fokus pada hal-hal kecil yang tidak penting yang akan membuat kita resah.

Sumber referensi:

  • Annisa Dona Fitri & Ifdil. “Konsep Kecemasan pada Lanjut Usia.” Jurnal Konselor 05, no.2 (2016): 94.
  • Jooyeun Ahn. Mengapa Aku Mengalami Burnout?, Jakarta Selatan: PT. Rene Turos Indonesia, 2021.
  • Mohamad Ardhi. What's So Wrong About Your Self Healing, Surabaya: Alvi Ardi Publishing, 2021.
  • Santosoputro Adjie. Tenang di Tengah Gelombang, Yogyakarta: Charissa Publisher, 2021.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FI
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini