Alap-Alap Kawah, si Burung Pengembara yang Mampu Melesat 390 Km/jam

Alap-Alap Kawah, si Burung Pengembara yang Mampu Melesat 390 Km/jam
info gambar utama

Alap-alap kawah atau elang peregrine adalah salah satu jenis burung pemangsa yang dapat dijumpai hampir di setiap benua, kecuali Antartika dan banyak pulau samudera. Burung ini termasuk spesies alap-alap yang berukuran besar dengan panjang sekitar 50 cm.

Alap-alap kawah memiliki bulu berwarna hitam, kelabu, dan biru, berparuh kuning besar dengan ujung hitam lancip dan pendek. Dada dan perutnya berwarna putih dengan garis-garis hitam. Ukuran dan paruh alap-alap kawah betina umumnya lebih besar dari yang jantang.

Makanan alap-alap kawah adalah aneka burung berukuran sedang, seperti merpati, nuri, jalak, dan ayam. Aktivitas perburuan ini biasa dilakukan ketika burung-burung sedang terbang. Selain itu, sang predator juga memangsa hewan lain, seperti kelinci, kelelawar, serangga, kadal, dan ikan.

Tempat hidup dan kebiasaan alap-alap kawah

Alap-alap kawah sebagian besar hidup di pegunungan, lembah, sungai, garis pantai, dan semakin banyak di kota-kota. Habitat burung ini bervariasi berupa daerah terbuka, lahan pertanian, dan lingkungan perkotaan sampai ketinggian 2000 meter.

Jika habitat alap-alap kawah adalah daerah dingin, mereka akan membuat sarang permanen yang umumnya berada di tebing batu cadas. Hanya sebagian populasi yang mampu berkembang biak di iklim Arktik sehingga burung ini akan bermigrasi dalam jarak jauh semalam musim dingin di utara.

Semua tentang Elang Jawa: Habitat, Ciri, Makanan, dan Fakta Unik

Kecepatan terbang alap-alap kawah

Alap-alap kawah
info gambar

Kerangka tubuh alap-alap kawah memungkinkannya untuk dapat terbang dengan sangat cepat. Burung yang dikenal dengan alap-alap bebek di Amerika Utara ini, memiliki sayap yang ukurannya mencapai 74–120 cm. Dengan otot dada yang kuat dan bulu yang ramping, memudahkan tubuh alap-alap kawah untuk terbang bebas.

Alap-alap kawah akan langsung menukik untuk menyerang mangsa dengan kecepatan mencapai 320 km/jam. Bahkan, Universitas Oxfod menemukan burung ini bisa mencapai kecepatan 390 km/jam (242 mph) saat menggunakan simulai komputer 3D. Kecepatan ini bahkan melebihi kecepatan tertinggi yang pernah ditorehkan di sirkuit Formula 1.

Alap-alap kawah di indonesia

Saat musim dingin di Asia Utara, hampir semua subspesies termasuk Falco pereginus calidus bermigrasi ke wilayah pesisir dan dataran rendah Kepulauan Sunda Besar yang lebih hangat. Burung ini sangat mudah ditemukan di Tanah Air.

Ras penetap elang peregerine F.p. ernesti akan mendiami kawasan pengunungan di Sumatera Utara dan Barat, Kalimantan Utara, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Ambon, Ternate, Papua, serta pulau-pulau di sekitarnya.

Apakah termasuk hewan dilindungi?

Populasi alap-alap kawah terus mengalami penurunan drastis di Amerika. Burung ini sempat terancam punah tahun 1970-an akibat penggunaan DDT (Dichoro Diphenyl Trichlorethane) dan pestisida.

Setelah muncul larangan penggunaan DDT disertai dengan program penangkaran, populasi alap-alap kawah meningkat signifikan hingga 127 persen dalam kurun waktu satu dekade di wilayah Amerika Utara.

Di Indonesia sendiri, alap-alap kawah masuk dalam daftar burung yang dilindungi oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.

Meskipun alap-alap kawah masih banyak dijumpai, keberadaannya terus terancam karena tren pemeliharaan burung pemangsa oleh sebagian masyarakat. Selain itu, perubahan ekosistem dan polusi turut menjadi penyebab populasinya mengalami penurunan.

Elang Bondol, Burung Maskot DKI Jakarta yang Dilindungi

Referensi:

  • Smithsonian Magazine. Falling with the Falcon. https://www.smithsonianmag.com/air-space-magazine/falling-with-the-falcon-7491768/.
  • Universitas Sains & Teknologi Komputer. Alap-Alap Kawah. https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Alap-alap_kawah.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini